🍁21

126K 4.6K 2K
                                    

Happy Reading!

Deby tersenyum lalu melambaikan tangan pada suaminya yang berada di dalam mobil.

"Hati-hati." Ucap Deby dibalas anggukan oleh Zayn. Kemudian mobil itu perlahan meninggalkan halaman rumah.

Deby menghela napas sambil mengusap perutnya. Hari ini ia akan kembali kesepian karena suaminya pergi bekerja.

"Apa aku menanam bunga saja ya?" Gumam Deby pelan lalu menatap ke arah tempat di mana ia ingin berkebun bunga.

Namun sesaat kemudian ia menggeleng. Ia masih ingat sekali marahnya Zayn minggu lalu karena ia ingin menanam bunga.

"Tapikan.. " Deby berpikir keras kemudian tersenyum lebar."Lebih baik meminta maaf dibanding meminta izin." Ucap Deby senang. Lagipula kalau sudah ditanam, suaminya itu bisa apa.

Deby segera memanggil Pelayan di rumah untuk mengambil bibit bunga. Sedang ia sendiri langsung mengambil sarung tangan dan topinya.

"lalalala"

Senyum merekah terbit di wajah Deby begitu ia selesai menanam bunga.

"Duhh nggak sabar lihat bung.." Perkataan Deby terhenti saat ia melihat seseorang yang begitu ia kenali berdiri tidak jauh dari tempatnya menanam bunga.

Deby meremas jemarinya gugup."Nyo.. eh mamah." Panggil Deby pelan.

Widura tersenyum lalu melangkah mendekati Deby. Namun karena rasa takutnya, Deby malah spontan berjalan mundur.

"Ada apa Deby? Jangan takut, mama hanya ingin bicara." Ucap Widura dengan nada lembut.

Deby menggigit bibir bawahnya lalu melotot saat ayah Zayn serta tante Selvia keluar dari mobil.

Widura melangkah mendekati Deby."Di mana Zayn, Deby?" Tanya Widura lembut.

Deby menatap lengannya yang dipegang oleh Widura." Mas Zayn pergi bekerja." Jawab Deby jujur membuat Widura mengangguk.

"Apa kami boleh masuk?" Tanya Widura lagi.

Hampir saja, Deby mengangguk tapi Selvia langsung maju dan menyela.

"Kenapa mama bersikap lembut pada wanita ini? Bukankah tadi mama bilang kalau kita ke sini untuk menjemput Zayn pulang dan memintanya bersikap adil pada Selvi." Ucap Selvia kesal membuat Deby bergerak mundur. Melihat hal itu, Widura segera memegang lengan Deby.

"Tolong Deb, mama ingin kita bicara." Ucap Widura meyakinkan membuat Deby menatap ketiga tamunya dengan pikiran yang kacau lalu mengangguk pelan.

Widura tersenyum lalu menatap suaminya. Sedang Selvia langsung berjalan masuk melewati tubuh Deby.

Deby, Widura dan Baskoro masuk dan duduk di sofa di mana Selvia sudah ada di sana.

"Deby."Panggil Widura membuat Deby menoleh.

"Iya, mah?"

Widura mengambil lengan Deby lalu menggenggamnya."Selvia keguguran." Ucap Widura membuat Deby menoleh dan benar saja, perut tante Selvia tidak buncit seperti dirinya.

"Dokter bilang, akan sulit bagi Selvia untuk hamil kembali karena benturan pada rahimnya saat jatuh." Lanjut Widura lalu mengusap pipi Deby.

"Mama tahu kalau kamu adalah anak yang baik, karena itu_ mintalah Zayn untuk kembali." Ucap Widura dengan nada serius membuat Deby menggeleng pelan.

"Tolong jangan egois Deby, Selvia juga istri Zayn bahkan posisinya lebih tinggi karena ia adalah istri sah." Ucap Widura membuat Deby terdiam sedang Selvia langsung tersenyum puas.

Zayn's WifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang