🍁20

109K 4.9K 257
                                    

Happy Reading!

Zayn sibuk mengetik sesuatu di laptopnya sedang Deby tengah berbaring di sampingnya ditemani sepiring kue.

"Mas." Panggil Deby membuat Zayn menoleh.

"Ada apa?" Tanya Zayn saat Deby mengulurkan piring ke arahnya.

"Ambilin kue lagi." Titah Deby membuat Zayn melotot.

"Lagi? Sayang, itu tadi satu piring kamu habisin sendiri dan sekarang malah mau nambah." Ucap Zayn tak percaya dan lagi ia takut jika Deby  sakit perut karena terlalu banyak makan.

"Tapi babynya mau nambah lagi." Ucap Deby memelas sambil menunjuk ke arah perutnya yang buncit karena sudah berusia 7 bulan.

Zayn menutup laptopnya lalu bergerak mengelus perut Deby.

"Anak ayah masih lapar hm? Mau nambah kue lagi?" Tanya Zayn membuat Deby mengangguk.

"Iya ayahhhhh" Jawab Deby dengan suara anak kecil.

Zayn terkekeh lalu beralih menghujani wajah Deby dengan ciuman.

Cup cup cup

"Ahh mass udahh" Keluh Deby sambil mendorong tubuh Zayn.

"Masih mau kue?" Tanya Zayn bersiap beranjak mengambil sisa kue istrinya di dapur.

"Udah nggak mau lagi." Ucap Deby lalu bergerak turun dari tempat tidur.

"Mau kemana?" Tanya Zayn yang langsung mendekati istrinya.

"Hahh" Deby menghela napas setelah ia berhasil berdiri.

"Capek mas. Bangun dari tempat tidur saja rasanya berat." Keluh Deby membuat Zayn tersenyum.

"Namanya juga hamil." Sahut Zayn sembari mengusap perut Deby.

"Tapi aku mau nanam bunga di taman depan" Ucap Deby membuat Zayn kaget.

"Nggak ya, sayang. Mas nggak izinin. Lagipula nanti kamu pasti ngeluh capek."

"Oh jadi mas nggak suka aku ngeluh?" Tanya Deby sewot.

Zayn mengangguk."Ya iyalah. Siapa yang suka dengar istri ngeluh." Ucap Zayn tak paham situasi.

Deby menatap Zayn dengan pandangan berkaca-kaca, lalu.

"Huahhhhhh hiks mas Zayn jahat." Teriak Deby kencang membuat Zayn gelagapan.

"Ya sudah. Kita nanam bunga." Putus Zayn mengalah membuat Deby berhenti menangis kemudian menarik lengan Zayn keluar dari kamar.

Tiba di halaman rumah, Deby segera meminta Zayn untuk mengambil bibit bunganya.

"Di mana?" Tanya Zayn bingung.

"Ck! Di kamar mas, di atas meja rias aku." Ucap Deby membuat Zayn melotot. Kenapa tadi tidak sekalian bawa bibit bunganya.

"Sayang, tadi kita baru dari kamar kan?" Tanya Zayn membuat Deby mengangguk.

"Terus?" Tanya Deby polos.

"Lalu kenapa nggak sekalian bawa bibit bunganya?" Tanya Zayn berusaha meredam amarahnya.

"Ya karena lupa." Jawab Deby acuh lalu kembali mendorong tubuh Zayn memasuki rumah.

"Dasar ibu hamil." Dengus Zayn sembari melangkah masuk sedang Deby hanya menahan tawanya.

Sementara menunggu suaminya mengambil bibit bunga, Deby bergegas mengambil peralatan berkebunnya, dimulai dari sarung tangan hingga cangkul kecil.

Deby memakai sarung tangan serta topinya kemudian bersiap menggali tanah.

"Duhh susah." Keluh Deby saat ia kesulitan menunduk ataupun jongkok. Tapi karena sangat ingin menanam bunga, Deby memaksa jongkok hingga kakinya sedikit goyah,dan.

Zayn's WifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang