22. Healing

462 71 35
                                    

Seungmin melepas pelukan eratnya ketika ia sadar mereka berdua sudah menjadi perhatian orang-orang di sekitar mereka. Seungmin lupa kalau ini di taman, apalagi sekarang belum terlalu gelap, ya meskipun cahaya matahari juga sudah nampak samar.

Seungmin menatap gadis itu. Mata mereka bertemu. Tatapan Yeji yang masih sendu sangat menyakiti hati Seungmin sekarang. Ia tau Yeji sedang tidak baik-baik saja. Di dalam pandangan itu Seungmin melihat perasaan Yeji yang terlukis jelas. Tanpa perlu banyak bertanya Seungmin segera menggandeng Yeji dengan lembut dan membawanya ke mobil. Ia tau, kalau ia ingin bertanya sesuatu pada Yeji, sebaiknya bukan di sini, yang banyak orang.

Yeji yang diperlakukan seperti itu hanya bisa menurut. Dia tidak banyak bicara, karena ia tau, setelah ini dia yakin Seungmin akan mencecarnya dengan berbagai macam pertanyaan. Yeji sekarang hanya perlu menyiapkan mental untuk menjawab pertanyaan yang akan Seungmin tanyakan, karena jelas Seungmin akan tau kalau dia mencoba berbohong.

Mereka akhirnya sampai di mobil. Seungmin langsung membukakan pintu bagi Yeji agar ia bisa masuk. Tak lupa Seungmin memposisikan tangannya di dekat kepala Yeji menjaga agar kepala Yeji tidak sampai terbentur saat hendak masuk, karena Yeji sedang tidak fokus sekarang. Setelah memastikan Yeji masuk dengan aman, Seungmin menutup pintu dengan hati-hati dan bergegas masuk ke bangku kemudi.

Yeji merasa deg deg an, ia takut dengan pertanyaan apa yang akan Seungmin lontarkan. Setelah lama mereka tidak berada di situasi seperti ini, kali ini mereka malah dipertemukan dalam keadaan yang tidak baik-baik saja. Yeji bingung apa yang harus ia katakan.

"Ji..... Udah makan?"

Yeji terkejut, bukannya menanyakan soal kejadian tadi, Seungmin malah bertanya pertanyaan seperti itu. Yeji jelas bingung harus menjawab apa.

"Eh-ehm... Udah kok.."
Yeji berucap pelan menjawab pertanyaan Seungmin.

Krucuuk.... kruuukkk......

Mereka berdua saling melempar tatapan bingung ketika sebuah bunyi aneh terdengar tiba-tiba.

Shiiittt batin Yeji. Kenapa sih tubuhnya sedang tidak berpihak padanya sama sekali. Kan Yeji dibuat malu, tiba-tiba perutnya berbunyi keras seperti ini. Yeji mencuri pandang ke arah Seungmin yang justru tersenyum.

"Belum ya? Gue tau warung sate enak deket sini, mau kesana?"

Yeji masih belum mau berbicara banyak, ia hanya mengangguk pelan sebagai jawaban pertanyaan Seungmin, sembari menahan malu, juga menahan rasa tidak nyaman akibat canggung mendapat perlakuan seperti ini dari Seungmin.

Seungmin menoleh dan menatap lembut Yeji. Yeji yang ditatap begitu jelas semakin bingung. Ia merasa mungkin ada yang salah dengannya sekarang.

"Ke-kenapa?"

Seungmin menggeleng. Tiba-tiba Seungmin mendekatkan posisi tubuhnya pada Yeji. Yeji dibuat tahan nafas ketika menyadari wajah Seungmin mendekat ke wajahnya. Seungmin meraih sabuk pengaman untuk Yeji dengan tangan kanannya. Dengan lembut ia menarik sabuk itu dan memasangkannya membuat Yeji terdiam seribu bahasa. Yeji hanya bisa memandangi wajah Seungmin yang hanya berjarak beberapa senti dari wajahnya itu.

"Dah... Kepasang, kita berangkat."

Seungmin segera menyalakan mesin mobil dan bergerak menuju tempat tujuan mereka.










Dari jauh, Yeonjun melihat mobil berwarna putih itu menjauh. Di benaknya terbesit sedikit rasa menyesal namun, lebih banyak lagi rasa lega yang ia rasakan. Ia lega, ada Seungmin yang kini menjaga Yeji.

Akhirnya, mungkin ini cara terbaik buat ngebahagiain elo Ji...-Yeonjun











WHAT AM I TO YOU? || Seungmin x YejiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang