Jangan lupa vote+komen:).
.
.
selamat membaca
.
.
."Liaa?" Panggil Naomi
"Udah nyampe, duduk sini"ucap Delia
"Ini siapa?"tanya Naomi bisik-bisik
"Ssttt... nanti gue ceritain, tapi lu bantuin gue dlu buat bebas dari nih manusia" Ucap Deliaa bisik-bisik
"Ini kakak lu? Kok nga ada mirip-miripnya"ucap Devan yang tengah duduk Di hadapan Delia dan Naomi
"Sekarang tugas lu tinggal pergi"Ucap tegas Delia
"ke-kenalin gue kakaknya Lia
"Gue ngga yakin"ucap Devan curiga
"Apaan sih Naa.."Ucap Delia sambil menyenggol Naomi
"udah dehh lo bisa pergi sekarang, nga usah ngekor terus napa sih!"Lanjutnya"Bawel lo, yaudah sekarang lo udah aman, gue berharap nabrak lo lagi di jalan trus lo lupa ingatan dan bisa gue jadiin babu!"ucap tegas Devan sebelum beranjak pergi meninggalkan Delia
"Bgsd Emang!" Ucap Delia
"Liaa yawlahhh Liaaa... Ituu..ituu..ituu... Mungut dimana? Yawlahh Liaa lu baru ajah kehilangan Manusia emass, udah tamvan,perduli,cool,dingin lagi ama org baru" Ucap Naomi Panjang lebar
"Dahllaahhh ambil ambil" Ucap Delia Sembari Memanyunkan bibirnya
"beneran? Makasihh bangett Liaaa.. Astgaaaa nga bakalan bisa tidur gue semaleman" Ucap Naomi
"serah lo ajah" Gerutu Delia sembari menggaruk kasar kulit kepalanya
"Btw Lu kok jadi kaya gembel kek gini? Trs kok lu bisa bareng cowok tadi?" tanya Naomi betele-tele
"gue mau ngomong serius"
"mau ngomongin apa Liaa"Tanya Naomi
"Gue bisa ngak numpang di kossan lo, buat sementara waktu doang kok" Sahut Delia
"boleh kok, tapi kalo boleh tau, kenapa kok tumben?"tanya Naomi lagi
"hm"
"Nenek gue kemaren meninggal karna kebakaran, gue udah nga punya siapa siapa lagi, gue juga cuman kenal lo doang, trus Alera sama si Revina juga belum balik dari AUS, tapi tenang ajah, gue nga bakalan lama-lama kok, beri gue waktu 4 hari buat nyari pekerjaan sama Tempat tinggal" Ucap Delia panjang lebar"Astaga Liaa! Knpa ngga ngabarin gue?" Ungkap Naomi tak menyangka sambil memeluk erat Delia
"Gue jadi ngga enakkan kek elu"Sahut Delia
"Ngapapa Liaa, Lu kek sama siapa aja, yaudah mending kita balik trus lo mandi, makan, sama istirahat" Ajak Naomi
"Bentar dulu, Cincin gue yang kemarin lo pinjem masih adakan?"Tanya Delia
"Masih kok"sahut Naomi sambil merogoh Tas mini yang ia kenakan
"nih"lanjutnya"Makasih udah mau jagain"Ucap Delia
"iyaa, yaudah sekarang kita balik" Ajak Naomi
~
~
~
Hening~
Tak ada seorangpun dari keduanya yang membuka percakapan, Delia terdiam melamun, sorot matanya menatap menuju ke suatu arah, Sedangkan Naomi? Ia tak ingin mengganggu mental sahabatnya, takutnya kejadian beberapa Hari yang lalu terulang lagi, saat Naomi salah Bicara Dan membuat Delia hilang kendali saat mengemudi."hmm"
"Naa?"panggil Delia tampa memalingkan wajahnya"Why?" Sahut Naomi
"Lu tau nggak, bangunan Daerah sini yang ada logo bintang kek gini" Tanya Delia sembari memprlihatkan Permata cincin miliknya
"Yang setau gue sih cuman 1 tempat yang berlogo Bintang kek gitu, kalo ngga salah Itu bangunan tua trus di depannya itu kek ada tempat maen judi gitu, aahhh kurang tau gue, tapi jaraknya lumayan agak jauh juga sih" sahut Naomi
"Umm gitu yah, lo bisa nganterin gue kesana nggak?" Ucap Delia
"mau ngapain kesana? Main poker?" Tanya Naomi bercanda
"mwehehe, gue ada urusan, lo bisa nganter gue kan?" Tanya Delia
"emang mau ngapain sih? Bahaya tau nggak tempat preman ngumpul udah disitu" sahut Naomi
"Pentingg" Ucap Delia
"bahaya" Tegas Naomi
"ayo dongg, pliss yahh?"Bujuk Delia
"hm"Naomi menghela nafas kasar
Delia benar-benar keras kepala, ia akan membuat siapapun putus asa jika mencoba membujuknya.
"Makasihh Naa"Ucap Delia kegirangan
"Mau berenti dimana, itu bangunan tua yang gue maksud"Ucap Naomi sambil menunjuk kearah bangunan tua yang ia maksud.
"Turunin gue disini ajah, ohiya lu bisa langsung balik, gue bakalan nyusul bentar lagi"Ucap Delia Sembari beranjak pergi
"gue tungguin ajah"Ucap Naomi
"Nggak usah, dingerin gue Naa kalo lu pengen baik baik ajah"ucapan Delia yang cukup membuat Naomi Merinding
"Ce-cep-cepetan Balik Liaa, jaga Diri baik-baik"Ucap Naomi
Delia mengangguk Sembari memperhatikan Punggung mobil Naomi berlalu, kini ia benar-benar sendiri, padahal waktu sudah menunjukan ke angka 22:44-Am menghampiri tengah malam.
Delia menghela nafas panjang dan melangkahkan kakinya untuk memasuki bangunan tua yang hampir rata dengan tanah.
Ssssssssttttthhhhhhhhhhhhhh.....
Baru saja satu langkah pertama, Delia di sambut oleh beberapa ekor Kelelawar berukuran Jumbo, tapi itu tidak mengusik sama sekali keberanian Delia, ia terus melangkah memasuki Ruangan demi ruangan, Suasana runyam,penerangan yang minim, Sepi, Sunyi, Hampa dan bau Amis yang sangat menyengat mungkin karna Lumut yang telah memenuhi Semua sisi bangunan tersebut.Cekleekk.....
Delia kembali membuka salah satu pintu ruangan yang belum ia masuki, tatapanya lurus kedepan menyaksikan 4 pria yang tengah duduk Melingkari meja di temani dengan hidangan yang menggugah selera makan, Ke empat pria tersebut beranjak memalingkan pandangan ke arah Delia."halo siluman"ucap Delia dengan tersenyum tipis sambil menggigit ibu jarinya, hingga meneteskan darah segar, Sedangkan keempat pria tersebut masih menatap datar kearah Delia.
entah dari mana asal kabut tipis yang telah memenuhi ruangan tersebut, kini perubahan elemen telah terjadi, dimana yang tadinya keempat pria tersebut berubah wujud menjadi manusia berkepala dan berkaki Banteng , bahkan makanan yang tadinya terlihat begitu lezat berubah menjadi sangat menjijikan, cabang bayi yang di culik dari dalam rahim lengkap dengan Plasenta yang masih menempel, yang tak lain adalah sesajen yang diberikan oleh Tuan mereka.
"ckk, Menjijikan"ucap Delia sinis
.
.
.
sekiaaannn
.
.
.
btw gue baru ajaaah selsai ngetik ini di jam 12:02am dan langsung gue publish, gue ngetik bagian terakhir itu merinding bett ngebayangin kek gimanaa kalo yaang di alamin Si Delia itu nyata dan itu ajah ssih.byby see you next part:)
jangan lupa vote and komen:)
KAMU SEDANG MEMBACA
DELAWA [SLOW UP]
Mystery / ThrillerFOLLOW SEBELUM BACA! #1 DENGKI [24/10/20] #1 PEMUJA SETAN [24/10/20] #3 DENGAN [24/10/20] #4 BERDARAH [24/10/20] #5 PERKENALAN [24/10/20] #8 PEMBANTAIAN [24/10/20] Siapa sangka seorang gadis yatim piatu berparas cantik nan anggun yang begitu menggod...