Part 11=>HAMIL

91 38 20
                                    

Heyyo!!
jangan lupa buat komen + vote:)

.
.
.

selamat membaca

.
.
.

"bangun gih, lo ditanyain Dosen"ucap Naomi sembari datang membawkan Delia semangkuk bubur.

"hmmm"
"gue mau nikah"ucap Delia dengan posisi tak bergerak sama sekali.

"Hah!?"
"waittt!!!"
"bentar-bentar"
"lo kesambet setan apaan sih!?" Ucap Naomi beruntun.

"Mii?" panggil Delia

"Haa, lo kenapa sih sebenernya!?, bangun tidur tiba-tiba ngomong mau nikah" Sahut Naomi panjang lebar.

"Caranya hamil gimana sih?" Tanya Delia polos

"HAHAHA"
"Ngawur loh!? gue aja kgk tau yang kek gituan"ucap Naomi.

"Mii mau bantuin gue nggak?" tanya Delia yang masih pada posisi awalnya.

"Bantuin apa?" Tanya Naomi

"tolong buat gue Hamil sekarang juga" Sahut Delia enteng.

"Ehh nga demam"
"trus Mataanya normal"
"nga lagi Flu juga, tapi ko--"

"Gue serius Mii, gue pen hamil trus anaknya gue kasiin orang yang lebih membutuhkan" Ucap Delia, memotong perkataan Naomi.

"Stress kali lu"Ucap Naomi tak percaya.

"Mii sini deket-deket"panggil Delia.

"Apaan lagi sih, kok lu jadi nyeremin kek gini"Ucap Naomi sembari beranjak mendekati Delia.

"sini cepetan, coba deh liatin kuping gue"Ucap Deliaa

"ogah!"Tolak Naomi

"bentar doang"Ucap Delia

"emang kuping lo ken--"

Cupp...

"Liaaaaaaaaaaaaa" Teriak Naomi Sesaat setelah bibir Delia menyentuh bibir merah muda miliknya.

"Berisik"ucap Delia Bodo amat.

"First kiss Gueeeeeeeeeeeeeeee!!!!" Teriak Naomi lagi.

"Ribet lu"Ucap Delia tampa rasa bersalah sedikitpun, setelah merenggut First kiss Sahabatnya.

"Huaaaaaa... Liaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa"teriak Naomi Heboh.

"kira-kira gue udah hamil apa belom!?"Tanya Delia

"Hamil terosss, Liaa hamil itu nga segampang ngabisin duit, hamil itu butuh waktu sama proses, kaya ngumpulin duit!" Ucap Naomi panjang lebar.

"Ohh" Respon Delia singkat.

"First kiss guee Liaaaaaa"Ucap Naomi

"First kiss gue juga lo yang ambil, kita imbang"Ucap Delia enteng.

"Liaaaaaaaaaaaaaa"teriak Naomi.

"berisik, udah minggir jangan buat konsentrasi gue buyar, bangunin gue nanti jam 4 sore"ucap Delia

"lahhhh!?, tidur lagi!?, Liaa bangunnnn, tanggung jawab Liaa!!, First kiss Guee Liaa!!"ucap Naomi sembari menggoyang-goyangkan tubuh Delia.

.
.
.
.

Tititt... tititt... titt..

"arrggghhhh"

Delia yang baru saja sadar dari alam mimpi, berusaha meregangkan otot-otot tubuhnya, setelah seharian penuh tidak menggunakan tenaganya sama sekali, ia melirik jam dinding yang telah menujukan waktu pukul 18:27Pm.

"hah!?"
"Naomiii"
"Naomiiiii"
"Naomiiiiiiii"
"Naomiiiiiiiiiii"panggil Delia, namun tak ada jawaban sama sekali.
"kemana sih?"
"kok ngga bilang ke gue sih" lanjutnya sembari memeriksa ponsel milikya.

•BABI
18:25Pm

"lo dimna?"
"gue mau ngomong"
"sharelook gue jemput sekarang"

"Mau ngomong apa?"

"tentang yang semalem"

"nga usah jemput, kita ketemu di cafe tempat bisa"

"gue tunggu"


Delia beranjak bangkit dan segera menuju ke kamar mandi, untuk mencuci muka, menyikat gigi dan selesai, sesimpel itu hidup seorang Delia, setelah itu ia pun mengenakan Hodie berwarna putih dan celana jeans berwarna biru langit, tampa harus mengenakan make up bagi Delia, menyisir rambut sudah lebih dari cukup.

Dengan lari kecilnya, Delia menyusuri Gang yang menjadi jalan pintas menuju ke cafe, dimana Devan dan ia perna bertemu, penerangan yang minim dan Suasana suram memenuhi gang kumuh tersebut, kini Delia merasa tak aman, ia merasakan kehadiran, seorang atau lebih sedang membuntutinya.

Tapi itu tidak membuat Delia terusik sama sekali, sampai dimana sepertinya jarak dirinya dan pemguntit sudah semakin dekat, Delia menghentikan langkahnya dan berbalik arah.

"Ngapain ngikutin gue? Gue ngga punya duit"ucap Delia santai.
"Udah ngapain sembunyi, keluar ajah, gue tau muka lo pada jelek, mau ngerampok buat beli skincare kan?"lanjut Delia, masih belum mendapatkan jawaban.

"Yaudah jangan ngikutin gue yaa, balik aja sono"ucap Delia sembari memalingkan badanya untuk melanjutkan perjalananya.

Tiba-tiba, pisau kecil nan tajam dilemparkan oleh seseorang dari arah belakang Delia, untung saja Delia sudah terbiasa dalam situasi seperti ini, Hodie yang ia kenakan sobek bagian lengan kirinya, akibat Pisau kecil yang di lemparkan ke arahnya.

"Ckk, tau nggak lo pada? Ini itu Hodie mahal"ucap Delia Sembari berbalik arah.
"Bentar dulu gue ikat rambut"lanjutnya

Dengan penerangan yang minim, Delia melihat Dua orang pria berbadan kekar, Keluar dari persembunyian mereka masing-masing.

"Oke boyy, Skuyy main"ucap Delia yang sedang tertunduk mengambil pemukul base ball bekas yang berada di tong sampah tepat dikakinya.

Delia mengangkat sebelah alisnya, di sertai tatapan sinis.

Salah satu dari kedua pria tersebut berlari maju menghampiri Delia sembari melayangkan pisau ke wajah Delia, namun Delia berhasil menghindar Dengan satu pukulan yang mendarat di badan pria tersebut, pemukul base ball yang ia gunakan langsung hancur berkeping-keping.

Delia kemudian memegangi tangan kekar pria tersebut, sembari berusaha merebut pisau yang  berada di genggaman pria tersebut.

Namun tidak semudah yang Delia bayangkan, kekuatan lawan berkali-kali lebih kuat dari pada kekuatannya. Mungkin Delia kalah jika harus memakai kekuatan, tapi Delia tidak dengan akal.

"Makan nih"ucap Delia sembari menendang peler:) pria tersebut dan membuatnya menjadi lengah, kini pisau tersebut berhasil Delia dapatkan, langsung saja Delia menancapkan Pisau mini tersebut di pundak Lawannya secara berkali-kali.

Selesai satu, masih ada seorang pria yang sedari tadi hanya menonton pertarungan antara Delia dan patnernya.
"Sini lo! Jangan cuman nonton doang! Kek ngga punya nyali!!" Ucap Delia

"Sungguh menggoda"ucap pria
tersebut.

"Yaaaaaakkk"Teriak Deliaa sembari berlari melayangkan tendangan kepada pria tersebut.

"Liaaaaaaa" teriakk seseorang wanita yang membuat Delia kehilangan konsentrasinya.

Sreeekkk...
Darah segar mengalir begitu deras, kini Delia mematung, sebetar lagi matanya akan terpenjam, rasa perih yang Delia tak dapat tahan, hodie yang ia pakai berwarna putih kini berwarna merah.

Matanya mulai tertutup rapat, pandanganya memburam, ia hanya dapat melihat sosok pria yang tengah berusaha menyadarkannya dengan  samar-samar"


.
.
.
.
.
.
See you Next part:))
jangan lupaa vote and komen:))
Byby

DELAWA [SLOW UP]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang