Part 16=> KEHIDUPAN BARU

49 9 24
                                    

Heyyo! Aku yakin 60% kalian kesini gara-gara part sebelumnya yakkan?
AwokAwok:v

Jadi gini, buat yang ngatain aku author musiman, yang ngebacotin "Ah palingan kgk di tamatin", Trus yang ngomong kalo aku ngehina si Denise.
Kalian salah!
Banyak diluar sana, netizen-netizen yang ngehina ngelampau batas tpi nga di apa-apain kan?

Ups! Yakkan cuman tau mengomentari tampa ngeliat usaha!

Trus yang ngebacot, cuman ngasih kritik, tapi ngga ngasih saran, sama ajah! Kgk ngotak!
Kalian nggak mikir!?
Kalian baru ajah ngejatuhin mental seseorang buat terus berkarya!

Dan
Makasih buat kalian yang udah ngasih aku saran, makasih juga udah mau nunjukin letak kesalahan-kesalahan aku:*

Aku hanya author amatir yang butuh, asupan saran dari kalian:*

.

.

.
Selamat membaca
.

.

.

_BABU_

"Miiii"
"Noommiii"
"Woi"
"Sok Seleb anjr"
08:21am

"Apaan?"
"Baru selesai abis kuliah onlen"
09:12am

"Ckk"
"Temuu yuuuk"
"Rinduu"
"Tolong bebasin gue dari kandang Simiau ini"

"Alay"
"Gue putus:')"

"Bucin"
"Kagak perduli"

"Ribut yukk"

"Hayyu"

"Dimana?"

"Diranjang"

"Ambigu lo kadal afrika"

"Jadi kecap bango, Bacotnya doang yang banyak"

"Di warkop dekat kampus"

"On the way"

* * *


"Heyyo!!" Teriak Delia, yang baru saja memasuki area Warung kopi.
"Ehh, ada anak haram" Lanjutnya.

"Cihh" Celetuk Alera.

"Eh gembel, balik ajah kuy" Ucap Revina.

"Ehh, Ad-"

"Ngomong lu, Gue tabok" Potong Delia. Melihat Naomi, yang akan segera membuli dirinya.

"Abis ngepet dimana lu?" Tanya Alera.

Tak ada jawaban. Delia tak merespon seakan-akan tak mendengar pertanyaan Revina.

"Dari dulu ngga perna berubah, selalunya si Liaa yang telat" Ucap Revina.

"Iyaa, Dari dulu juga lo ngga perna berubah, gobloknya alami" Ketus Alera.

Bagaimana tidak? Sekarang ini Revina tengah membawa, Kardus yang berisi empat ekor anak kucing dan induknya. Sedangkan Delia, masih lengkap dengan piyama berwarna biru langit sebatas lutut, rambut yang di kuncir tinggi dan sepasang sendal rumahan dengan warna berbeda.

DELAWA [SLOW UP]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang