Part 9=>Jodohku?

89 42 14
                                    

Heyyoo:))

.
.
.
Selamat membaca
.
.
.

"Apa-apaan sih!?"
"Gue mau bantuin lo tapi nggak harus kek gini juga!!"
"Woi!!"
"Ini apa-apaan sih!? Hah!?"
"Gue ngga betahhhhhhhh!!"
"Lu tulii atau gimana!!"
"Devannn!!"
"Ngomong Devannn!! Lo ngak pantess giniin gue!!!!"
"Woi!"

Omelan Delia yang telah berlangsung selama 30 menit lamanya tampa jeda sedetik pun, hanya karna Devan membawanya ke Salon Dan Didandani selayak wanita pada umunya.

"Liaa lu tuh cewek, perempuan, wanita, kaum hawa, ini itu sewajarnya buat lo!, Lagian lu juga cantik kok kek gitu" Ucap Devan yang tengah mengendarai mobil miliknya.

"Tapi nggak harus pake baju kek gini juga Devannnn!!" Bentak Delia

"Itu namanya Dress Liaa, lagiann itu Dress nga buka-bukaan kan"Ucap Devan lagi

"Ihssss.... tapiii nggak harus pake sepatu kek gini jugaa Devannn!!!" Ucap Delia

"Itu High heels Liaaa, lu keliatan lebih menarik dan cocok make gituan"ucap Devan penuh penekanan.

"Ta-tap-ta-pi" Ucap Delia terbata-bata

"Udahhh Liaaa, lu diem ajah, duduk manis-manis, siap-siappin dialog yang cocok buat lo nanti" Ucapan Devan kali ini Dapat membuat Delia terdiam, walau hanya 30 detik, namun Bagi Devan ini adalah momen terlangka, ia baru saja menyaksikan Si bisu berbicara panjang lebar.

"Devan!?" Panggil Delia

"Hah!?" Sahut Devan sembari berbalik ke arah Delia

"Kita mau kemana sih!?" Tanya Delia Selow

"Kerumah gue"sahut Devan singkat

"Nga-ngapain!?" Tanya Delia terbata-bata

Devan diam, tak merespon pertanyaan Delia.

"Lu jangan macam-macam"lanjut Delia sembari menodong Devan menggunakan High Heels yang ia kenakan.

Devan tersenyum miring, lalu melirik ke arah Delia yang tengah gelisah seperti Cacing kepanasan, ia kembali melajukan kendaraan miliknya.

Devan kini memakirkan mobil miliknya di sebuah garasi yang lebih dari kata mewah, tampaknya Devan berasal dari kalangan konglomerat yang tak di iketahui oleh di dunia.

"ayo ke dalem" Ajak Devan yang tengah membukakan pintu mobil untuk Delia.

"lo jangan sembarangan" Ucap Delia sembari keluar dari mobil.

"iyaa bawell.."ucap Devan sembari mencubit ujung hidung Delia dan seketika merekapun menjadi sorotan beberapa pasang mata yang tak lain, pelayan yang tengah menyambut kedatangan putra tunggal keluarga tersebut.

Devan yang berjalan mendahului Delia Nampak Hanya menampilkan raut wajah datar nan dingin.

"Tuan Muda Denandra Disini" Teriak salah seorang pelayan.

"yangg?"panggil seorang wanita bergaun merah muda sembari bergegas berbalik arah.
"De-devan?"
"siapa Dia?"lanjutnya

Devan beralih menatap Delia yang masih menunjukan raut wajah kebingungan.

"mah, pah, Devan udah punya calon istri pilihan Devan, jadi papa sama mama tolong batalin pertunangan sebelah pihak ini"Ucap Devan

Deg!

"Oh shit!?"
"apa ini?"
"apa ini jebakan?!"
"apa katanya?!"
"Calon istri!?"
"Hah!? Istri!?"
"HAHA!"
"Curang!!"
"Aku akan membunuh pria ini!"
"aku bersungguh-sungguh hikss.. Hikss" batin Delia mengamuk.

"Hah!? Lo ngomongin apasih?"tanya Arra
"tantee, kok Devan gitu sih"lanjutnya

"Udahlahh Arra, kamu nggak bisa maksain perasaan Devan buat kamu" Ucap Fionna (Ibu Devan)

"Om! Devan sama tante kok gitu"Keluh Arra dan di balas oleh tatapan datar dari Alex (Ayah Devan)

"kamu bisa pulang"Ucap Fionna

"Hah!?" Arra tak menyangka.

Arra menghela nafas kasar sembari menatap tidak suka ke arah Delia.

"Ckk, Dasar jalang"Ucap Arra sebelum pergi meninggalkan kediaman Alexander Denandra Bliss.


.
.
.
Sekiaaannn:)
.
.
.

See You Next Part Guyss jangan lupa buat vote anda komen:)

Fllw juga nanti di fllwback kok><

DELAWA [SLOW UP]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang