[ Yeri x Hyunsuk x Ryujin ]
Hanya karena ice cream keduanya menjadi saling kenal. Kalau kata Yeri, ice cream yang dia makan itu sama manisnya dengan sang penjual. Tapi kalau kata Hyunsuk, Ryujin tetaplah nomor satu di dalam hidupnya. Jadi seperti ap...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Sepulang sekolah Yeri dengan semangat berjalan menuju ke cafe ice cream milik Hyunsuk. Hari ini, sudah Yeri pastikan jika Hyunsuk ada di cafe. Benar saja, laki laki itu baru saja sampai di cafe dengan pakaian serba hitamnya. Kalau kata Yuqi teman sekelas Hyunsuk, hari ini Hyunsuk bolos karena menjemput orang tuanya yang datang dari Amerika.
Jihoon yang melihat Yeri berada di seberang jalan diam diam tersenyum. Ternyata gadis itu benar benar menunjukkan betapa sukanya ia kepada Hyunsuk. Jihoon yang berdiri dihadapan Hyunsuk menepuk pundak Hyunsuk. Hyunsuk yang membuka jaket jeans hitamnya menatap Jihoon bingung.
"Apaan?"
"Lo suka sama Ryujin?"
"Kenapa lo nanyain pertanyaan yang udah jelas jawabannya? Awas, gue mau ganti baju." jawab Hyunsuk sambil menyingkirkan Jihoon dari hadapannya.
"Betah amat. Apa ga bosen dari dulu jagain cewe yang gamau memperjelas hubungan lo sama dia?"
"Justru bosenan itu bahaya Jihoon. Sana kerja. Mau gue pecat?"
Jihoon langsung berjalan ke arah kasir. Jika sudah mendengar ancaman seperti itu, siapa yang berani tetap dekat dengan atasannya bukan? Hyunsuk yang melihat Jihoon mudah diancam terkekeh dan masuk ke dalam ruang staff. Yeri yang melihat itu langsung buru buru menyeberang dan masuk ke dalam cafe itu.
Senyum terukir di wajah Yeri saat ia bertukar pandang dengan Jihoon. Ia menghampiri Jihoon dengan antusias lalu memukul cukup kencang meja kasir dihadapannya. Jihoon yang melihat itu tetap menampilkan eye smilenya.
"Mau pesan apa kak Yeri? Kayak biasanya atau nyobain menu baru? Pemilik cafenya baru aja nambahin menu baru loh, siapa tau kakak mau nyoba." goda Jihoon dengan eye smilenya.
"Eh iya menunya makin banyak. Gue mau sushi sama mochi sama taro latte deh."
"Gamau nambah lagi kak? Biar ga perlu bolak balik ke kasir buat modus ke-"
Yeri langsung menutup mulut julid Jihoon. "Julid banget sih lo jadi cowo. Ga malu apa sama burung dibawah?!" hardik Yeri.
"Kak Yeri kok ke triggered? Lagian yang julid saya kok kak Yeri yang marah?"
Yeri tersenyum paksa kepada Jihoon. Tangannya sudah mengepal, menunggu waktu yang pas untuk memukul wajah sok imut dengan mulut julid itu. Tiba tiba jari telunjuk Jihoon mengacung. Sambil mengerucutkan bibir, Jihoon memberi isyarat tidak kepada Yeri dengan telunjuknya.
"Pelanggan ga boleh nyerang pegawai ya. Kalo nyerang nanti yang punya cafe ngeblacklist loh. Mau di blacklist gebetan?"
Karena sudah tidak tahan lagi dengan mulut julid Jihoon, Yeri dengan kesal memukul kepala laki laki itu. "Cepetan! Strukny mana?! Ngelayaninnya lama banget. Gue aduin aja ah ntar biar langsung dipecat."
Sekarang gantian Jihoon yang membulatkan matanya. Wah, seperti ini rasanya senjata makan tuan. Benar benar sedap. Jihoon dengan senyum terpaksanya memberi struk Yeri.
"Selamat menikmati pemandangan gebetan kak." ucap Jihoon penuh tekanan.
"Selamat sebentar lagi bakal dipecat Park Julidhoon." balas Yeri dengan senyuman.
Yeri berjalan ke counter dimana yang berdekatan dengan pintu staff. Saat ia hendak memberikan struknya kepada Umji, Hyunsuk tiba tiba keluar dari ruang staff dengan apronnya. Yeri langsung menipiskan bibirnya sebagai upaya menahan jeritan di dalam dirinya.
"Gemes banget ya ampun. Mana rambutnya juga item lagi. Pingsan nih gue Suk, pingsan nih." batin Yeri.
"Eh Yeri, kesininya sekarang ga tiap hari ya? Pesen apa kali ini?" tanya Hyunsuk sambil menjulurkan tangannya.
"Oh ini!"
Hyunsuk membacanya lalu mengangguk. Ia memberikan struk itu kepada Umji lalu berbalik ke pantry di belakangnya. Melihat punggung Hyunsuk sedekat ini saja sudah membuat Yeri berdebar-debar. Apalagi bisa berhadapan atau berjalan bersampingan. Ah, membayangkannya saja sudah membuat Yeri senang.
Umji yang melihat Yeri tersenyum sendiri menaikkan sebelah alisnya. Kemudian Umji menatap Hyunsuk dan Yeri secara bergantian. Kalau dipikir pikir masuk akal juga bukan jika Yeri setiap hari datang ke cafe ini untuk melihat Hyunsuk? Ah, sepertinya ini alasan kenapa Jihoon senang meledek Yeri. Memang bocah julid satu itu menyebalkan.
"Kak Um kok minumnya belom dibuatin? Cepet dibuat nanti Yeri kelamaan nunggunya." ucap Hyunsuk membuat Umji kembali ke dunia nyata.
"Eh iya Suk maaf gue ga fokus."
"Iya iya. Cepet kak."
Hyunsuk yang sudah selesai dengan Sushi kemudian mengambil Mochi di etalase yang berada di dekat es krim. Begitu siap, ia membawa nampan itu dan hendak mengantarkannya ke meja Yeri. Namun, menyadari Yeri masih berada di hadapan Umji membuat Hyunsuk heran. Kenapa gadis itu masih disini? Biasanya kan sudah duduk duluan?
"Tumben ga duduk duluan."
"Eh? Oh iya lupa hahaha."
Mendengar jawaban bodoh Yeri membuat Hyunsuk ikut tertawa. Yeri berjalan terlebih dahulu membuat Hyunsuk mengikutinya dari belakang. Kalau diperhatikan dengan seksama, Yeri terlihat lucu juga ya. Setelah sadar dengan pikirannya, Hyunsuk menggelengkan kepalanya. Tidak. Ia tidak boleh memikirkan perempuan lain. Ada Ryujin yang membutuhkannya. Ia tidak boleh menyukai perempuan lain.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.