011. makin dekat

539 130 43
                                    

Hyunsuk dan Yeri semakin lama semakin dekat

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hyunsuk dan Yeri semakin lama semakin dekat. Bahkan jika Hyunsuk tidak berangkat bersama dengan Ryujin, Hyunsuk akan berangkat dengan Yeri. Seperti sekarang, Yeri dengan antusias masuk ke dalam mobil Hyunsuk. Hyunsuk yang melihat itu terkekeh dan memberikan sesuatu kepada Yeri.

"Apa nih? Ada acara apaan sampe kasih kasih barang kayak gini?" tanya Yeri sambil membuka kotak yang Hyunsuk berikan.

"Buka aja. Anggep aja hadiah buat lo."

Sembari Hyunsuk menjalankan mobilnya, Yeri membuka kotak itu. Ia menatap Hyunsuk tidak percaya. Kemarin, saat mereka pergi ke mall berdua, Yeri ingin membeli anting. Lihat sekarang. Yeri mendapat apa yang ia mau.

"Ini kan yang kemarin pengen gue beli!"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Ini kan yang kemarin pengen gue beli!"

"Udah gue beliin. Gausah bawel lagi oke?"

Yeri tidak tahu harus bersorak senang atau menangis terharu. Rasanya ia ingin sekali mengambil tangan Hyunsuk dan memeluknya erat jika saja ia lupa kalau status mereka masih berteman. Yeri langsung menutup kotak anting itu dan memeluknya erat. Hyunsuk yang melihat itu dari sudut matanya hanya tersenyum.

"Ngapain pake beliin gue segala sih Suk? Lo emang jago banget bikin cewe geer tau ga!"

"Lah emang salah kalo gue pengen bahagiain lo?"

Yeri yang mendengar ucapan Hyunsuk seketika wajahnya memerah dan pipinya memanas. Barusan Hyunsuk bilang kalau ia ingin membahagiakan Yeri? Yang benar saja? Duh, tolong siapa saja beritahu Yeri untuk tidak berharap. Hyunsuk terlalu manis untuk tidak diharapkan.

"Apa sih? Gayaan mau bahagiain gue! Katanya cewe nomor satu Ryujin. Kenapa mau bahagiain gue juga?!"

"Eh iya juga ya? Buat apa? Wah kayaknya gue buang buang uang lagi."

Yeri yang mendengar jawaban itu hatinya sedikit sakit. Sepertinya Ryujin memang sudah memiliki tempat spesial di hati Hyunsuk. Apa Yeri bisa menyingkirkan gadis itu? Atau apakah bisa Yeri memiliki tempat spesial juga di dalam hati Hyunsuk?

Hyunsuk yang tidak mendapat respon dari Yeri menoleh. Ia menatap Yeri yang melamun sebentar. Apa barusan ia salah bicara? Apa ia barusan menyinggung Yeri?

"Yer?"

"Hm?"

"Kok diem? Biasanya ngoceh kayak kakak tua."

"Males."

"Kok males? Cepet ngoceh. Suara lo ngangenin tau."

Yeri memukul lengan Hyunsuk. "Mohon maaf tuan muda, bisa tidak untuk tidak menggombal? Hati saya ini lemah." ucap Yeri sopan.

Hyunsuk terkekeh. "Gapapa lemah yang penting sama gue aja sama yang lain gausah."

Selalu saja seperti ini. Apa Hyunsuk seperti ini juga dengan Ryujin? Entah kenapa pikiran Yeri melayang kemana mana. Ia jadi memikirkan banyak hal yang sebelumnya tidak ia pikirkan sebelum mendekati Hyunsuk. Apa ini langkah yang benar untuk masuk ke dalam hidup seorang Choi Hyunsuk? Anak kepala sekolah yang kaya raya? Ah, Yeri jadi pusing sendiri.

"Suk." tanya Yeri begitu mereka sampai di parkiran sekolah.

"Apa Yer?"

"Gue ini apa buat lo?"

Hyunsuk hanya menatap Yeri tanpa menjawab gadis itu. Tangannya tergerak untuk melepas seatbelt Yeri. Ia kembali menatap Yeri dalam diam. Sepertinya Hyunsuk saja tidak tahu apa yang ia rasakan kepada Yeri.

"Gue ini orang kedua atau gimana?" tanya Yeri membuat Hyunsuk menipiskan bibirnya.

"Mana ada kayak gitu? Enggak lah. Lo itu Yeri temen gue. Udah gausah mikir aneh aneh. Ayo gue anterin ke kelas."

Hyunsuk keluar dari mobilnya terlebih dahulu. Yeri yang sudah tahu ia saat ini berada dalam friendzone hanya dapat tersenyum kecut. Ia keluar dari mobil dan menyusul Hyunsuk.

"Yaudah sih gapapa friendzone. Seenggaknya gue bisa deket sama dia. Lagipula friendzone bisa berubah jadi girlfriend kok. Tenang Yer tenang. Jangan gegabah." batin Yeri sambil berjalan di samping Hyunsuk.

"Suk."

"Apalagi bawel?"

"Nanti ngantin bareng yuk? Kan udah lama ga bareng."

"Gamau ah. Lo bau."

"Ih! Mana ada!"

"Bau jodoh gue maksudnya. Ntar kalo kita keseringan bareng bakal di ceng cengin orang. Ntar aja di cafe gue ya?"

"Maunya ngantin bareng bukan ngafe bareng." protes Yeri sambil mengerucutkan bibirnya.

Hyunsuk mencubit bibir Yeri gemas. "Cafe ato ga sama sekali?"

"Ih nyebelin banget."

"Lo yang banyak mau tau. Yaudah gue masuk ke kelas gue dulu ya?"

"Nanti pulangnya gimana?"

"Ya gue anter lah?"

"Kalo Ryujin minta lo anterin pulang gimana?"

Lagi lagi Yeri mengungkit Ryujin. Hyunsuk mengusap tengkuknya canggung. Jujur, sebenarnya ia tidak nyaman jika Yeri terus mengungkit Ryujin diantara mereka. Namun, mau bagaimana lagi? Ryujin memang prioritasnya.

"Anter Ryujin dulu terus baru nganter lo?"

"Tapi abis itu jalan ya? Gue pengen ke taman bermain yang baru buka minggu ini."

"Oke. Yaudah gue balik ke kelas ya? Fokus belajarnya. Jangan mikirin cowo yang ga mikirin lo oke?" kata Hyunsuk sambil mengelus kepala Yeri.

"Iya. Lo juga ya. Jangan prioritasin cewe yang ga prioritasin lo."

Keduanya saling menyindir kemudian tertawa bersama. Yeri menatap Hyunsuk yang berjalan menuju kelasnya. Perasaan mereka terlihat sangat jelas. Hanya saja Hyunsuk menolak perasaannya kepada Yeri. Yeri tahu itu. Namun, Yeri juga tidak bisa bukan memaksakan hubungan diantara mereka? Yang perlu Yeri lakukan hanya menyingkirkan Ryujin dari hidup Hyunsuk. Itu saja.

Yok vote comment jan lupa~

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Yok vote comment jan lupa~

🅘🅒🅔 🅒🅡🅔🅐🅜 ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang