010 - ngantin bareng

595 139 46
                                    

Begitu bel berbunyi, Yeri bergegas berjalan ke kelas Hyunsuk

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Begitu bel berbunyi, Yeri bergegas berjalan ke kelas Hyunsuk. Yeri melirik ke dalam kelas Hyunsuk, mencari keberadaan laki laki itu. Namun, ia tidak melihat Hyunsuk. Yeri menghela napasnya. Apa ia terlambat? Apa ada orang lain yang sudah menggeret Hyunsuk terlebih dahulu ke kantin? Padahal kan Yeri sudah buru buru ke kelas ini.

"Yer? Ayo?" ajak Hyunsuk yang ternyata berada di belakang Yeri.

Yeri menoleh. Menatap Hyunsuk terkejut. "Loh? Sejak kapan lo disitu?"

"Dari tadi. Lo ngelewatin gue Yer. Ga sadar?"

Yeri menggelengkan kepalanya dengan pipi yang menggembung. Hyunsuk terkekeh lalu menarik Yeri untuk berjalan di sampingnya. Mereka berjalan berdampingan tanpa sepatah katapun. Yeri yang gugup dengan Hyunsuk yang tidak memiliki bahan obrolan.

Siapapun yang melihat mereka bersama pasti mengira kedua orang itu sedang pdkt. Gadis incaran kakak kelas dengan calon ketua osis pemilik sekolah sedang berjalan bersama. Jika mereka pasangan, sudah dipastikan siapapun akan iri dengan keduanya. Yeri yang banyak bicara dengan Hyunsuk yang dingin benar benar cocok bukan?

"Emm Suk?"

"Kenapa Yer?" tanya Hyunsuk sambil menatap hpnya.

"Kenal sama Ryujin dari kapan?"

"Hm?"

"Kenal sama Ryujin dari kapan?"

Hyunsuk terdiam sebentar. "Kayaknya dari umur delapan? Ntah lah udah lama." jawab Hyunsuk cuek.

Yeri tidak tahu harus bertanya kembali atau tidak. Hyunsuk selalu seperti ini. Kadang terlihat hangat dan mudah digapai, tetapi disisi lain dia dingin dan tidak mudah diajak berbicara. Yeri tidak tahu mana Hyunsuk yang sebenarnya. Namun, itulah yang membuat Hyunsuk semakin menarik di mata Yeri.

Mereka duduk di bagian pojok kantin. Tentu saja mereka memilih disana. Keduanya tidak ingin menarik lebih banyak perhatian murid sekolah disana dengan duduk di tengah tengah kantin. Keduanya duduk di meja itu. Membuat Yeri bingung. Siapa yang akan memesan makanan?

"Emm Suk?"

"Hm?"

"Yang mau pesen gue apa lo?"

"Lo mau makan apa?" tanya Hyunsuk tanpa melihat Yeri. Ia masih fokus dengan hpnya.

"Hp mulu. Kalo ngobrol sama orang tuh liat lawan bicaranya dong." protes Yeri dengan wajah merengutnya.

Hyunsuk memandang Yeri. "Iya iya. Lo mau apa?"

"Ramen? Atau jus aja ya?"

"Lo mau diet minum jus doang? Makan aja. Gue traktir."

"Eh? Kan gue yang ngajak. Gausah ditraktir."

"Gapapa kali. Kan lo udah jadi pelanggan setia cafe gue juga."

🅘🅒🅔 🅒🅡🅔🅐🅜 ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang