034. cinta atau obsesi?

549 104 42
                                    

Yeri bangun dari tidurnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Yeri bangun dari tidurnya. Ia merasa ada sepasang tangan yang memeluk perutnya erat. Ah, benar juga. Hyunsuk menginap dirumahnya. Yeri membalikkan tubuhnya. Menatap wajah Hyunsuk yang matanya membengkak karena menangisi Ryujin, sahabatnya sedari kecil.

Yeri sedang sendirian di rumahnya. Kedua orang tua Yeri kemarin berangkat menjenguk nenek Yeri yang sakit sehingga Yeri ditinggal udah beberapa hari. Yeri mengelus pipi Hyunsuk. Melihat wajah Hyunsuk yang sangat lelah membuat Yeri kasihan kepada laki laki itu.

Hyunsuk berdehem sambil menghindari elusan Yeri. Yeri yang melihat itu tersenyum. Tak lama, Hyunsuk menarik Yeri mendekat ke arahnya. Laki laki itu menenggelamkan wajahnya ke leher Yeri. Bohong jika Yeri tidak senang Hyunsuk menginap dirumahnya. Bohong jika Yeri tidak berdebar saat Hyunsuk memeluknya. Hanya saja, dibalik pikirannya yang ingin terus memiliki Hyunsuk, Yeri juga merasa bersalah dengan Ryujin yang sekarang terbaring lemah di rumah sakit.

Yeri mengelus rambut Hyunsuk. Membuat Hyunsuk mengeratkan pelukan mereka. Yeri membalas pelukan Hyunsuk dan memposisikan dirinya senyaman mungkin. Yeri, terus dihantui rasa bersalah sejak kemarin malam.

"Emm, Ryu. Please jangan pergi." igau Hyunsuk.

Yeri ingin marah. Kenapa Hyunsuk masih saja teringat dengan Ryujin? Kenapa Hyunsuk memanggil nama Ryujin disaat laki laki itu bersama dengan Yeri? Kenapa, Hyunsuk tidak mengingatnya saja? Kenapa, Hyunsuk terus memikirkan Ryujin? Yeri kesal dan cemburu.

"Ryu, aku minta maaf. Please, jangan tinggalin aku."

Yeri dengan kasar melepas pelukan Hyunsuk. Ia langsung bangkit berjalan ke kamar mandi dan menutup pintu kamar mandi keras. Hyunsuk mau tidak mau bangun karena itu. Hyunsuk melihat sekelilingnya. Ini bukan kamar Ryujin. Ini, kamar siapa?

Hyunsuk memegang kepalanya yang pusing. Pulang dari rumah sakit kemarin malam, Hyunsuk mengajak Yeri untuk minum. Ya, alkohol. Hyunsuk sudah tidak tahan dengan berbagai pikiran negatifnya terhadap Ryujin.

"Ini gue ga ngapa ngapain Yeri kan?" batin Hyunsuk setelah ingat jika ia terus bersama Yeri kemarin.

Hyunsuk mendudukkan dirinya. Kembali memejamkan matanya karena pusing. Hyunsuk menoleh ke arah kamar mandi saat terdengar suara pintu dari sana. Terlihat Yeri yang sepertinya habis mencuci wajahnya.

"Oh udah bangun? Aku buatin minum anget ya Suk. Mau sarapan apa? Sup? Atau bubur? Ntar aku pesen, kalo aku yang masak lama." ucap Yeri.

"Terserah kamu aja. Aku pusing banget Yer."

"Ya lagian, gayaan banget ngajakin minum. Baru dua gelas aja udah teler banget kamu Suk."

"Aku ga pernah minum Yeri."

"Makanya besok gausah minum lagi. Kamu itu punya aku Suk. Kamu ga perlu lakuin aneh aneh. Kamu bisa curahin semuanya sama aku, bisa pergi kemana aja terus lampiasin semua emosimu sama aku. Ngerti?"

Hyunsuk hanya menghela napasnya. Yeri berjalan mendekati Hyunsuk. Menarik laki laki itu masuk ke dalam pelukannya. Hyunsuk tentu saja membalas pelukan Yeri. Ia hanya tidak ingin sendirian lalu overthinking. Ah, untung saja ada Yeri. Coba saja dia mengajak Jihoon untuk minum. Bisa bisa besoknya Jihoon akan semakin tidak tahu diri mengatai Hyunsuk.

"Tenang Suk, ada aku. Semuanya bakalan baik baik aja kok."

Hyunsuk mengangguk. "Makasih Yer."

Tiba tiba bel di rumah Yeri berbunyi. Dengan terpaksa keduanya melepaskan pelukan hangat itu. Yeri meninggalkan Hyunsuk di kamarnya dan bergegas membuka pintu rumahnya. Saat Yeri membuka pintu rumahnya, terlihat Irene yang membawa makanan.

Baru saja Yeri hendak menyapa Irene, perempuan itu menamparnya dengan keras. Yeri menatap Irene tidak percaya. Kenapa Irene tiba tiba datang lalu menamparnya? Apa masalah Irene dengan Yeri?

"Kak? Lo apa apaan sih?!" bentak Yeri.

"Lo yang apa apaan Yeri." balas Irene dingin.

"Gue kenapa?! Gue cuma nenangin Hyunsuk!"

"Dengan bawa dia ke rumah lo? Lo gila? Seterobsesi ini lo sama Hyunsuk sampe bawa dia nginep di rumah lo?"

"Kak, gue itu cinta sama Hyun-"

"Cinta itu merelakan orang yang kita cintai sama orang yang mereka cinta. Bukan memaksakan hubungan diantara kita."

Yeri terdiam. Ia menatap Irene kesal. Rasanya emosi Yeri memuncak saat mata Irene menatapnya tak kalah sinis. Kenapa Irene menyudutkannya? Kenapa Irene tidak mendukungnya? Apa salah Yeri?

"Kenapa lo ga suka gue suka sama Hyunsuk?"

"Gue tau banget Ryujin. Gue sering liat Hyunsuk sama Ryujin waktu main di rumah Mino. Gue liat mereka dari jaman sd Yer. Baru kali ini Ryujin sampe kayak gini. Ini semua penyebabnya elo kan?"

Tubuh Yeri langsung membeku. Lidahnya kelu. Tidak percaya Irene mengetahui semua itu hanya dengan menyadari keberadaan Yeri diantara Hyunsuk dan Ryujin. Irene langsung tertawa miris. Ternyata tebakannya benar.

"Yer, sadar. Lo kalo kayak gini terus itu bukan cinta Yer, tapi obsesi. Lo ga bakalan bisa milikin seseorang selamanya kalo lo terobsesi sama mereka. Lo kenapa jadi gila gini sih? Nyawa orang Yer. Coba lo di posisi Ryujin. Mau lo kayak dia?"

Yeri menggeleng ribut. "Kak, please jangan kasih tau Hyunsuk. Ini semua tuh bukan rencananya Yeri. Yeri tuh cuma ikutin saran dari mantan gebetannya Hyunsuk yang benci banget sama Ryujin. Yeri ga ngelakuin apa apa kak. Serius! Yeri cuma selalu ada di samping Hyunsuk! Yang ngelakuin semuanya itu mantan gebetan Hyunsuk!" elak Yeri.

Irene masuk ke dalam rumah Yeri. Berjalan ke dapur lalu membuka satu per satu makanan buatannya. Yeri tentu saja mengikuti Irene. Berusaha menjelaskan keadaan sebenarnya.

"Yer, lo itu bukan jatuh cinta. Lo itu terobsesi. Mending lo berhenti deketin Hyunsuk dan jauhin dia. Lo ga pantes buat sama Hyunsuk." cetus Irene sambil menghempaskan tangan Yeri yang memegang tangannya.

"Ga kak gue cinta sama Hyunsuk! Lo gatau perasaan gue kayak gimana!"

"Kalo gitu buktiin sama gue. Buktiin sebesar apa cinta lo ke Hyunsuk. Gue, ga bakal setujuin hubungan lo sama Hyunsuk selama gue liat lo terobsesi sama dia."

Irene meninggalkan Yeri sendirian di dapur. Perempuan itu berjalan menuju kamar Yeri dengan nampan penuh makanan untuk Hyunsuk. Yeri jadi kepikiran, sebenarnya ia benar benar jatuh cinta kepada Hyunsuk atau hanya terobsesi dengan Hyunsuk? Yeri, tidak tahu. Yeri, harus apa?

Love nyai Irene dulu dong💜

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Love nyai Irene dulu dong💜

🅘🅒🅔 🅒🅡🅔🅐🅜 ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang