024. bertiga

482 126 30
                                    

Ku ganti cover karena Ryujin punya bagian cukup besar disini hehe

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ku ganti cover karena Ryujin punya bagian cukup besar disini hehe. Jangan lupa vote comment!
__________

Yeri galau. Ia sudah menceritakan semua kejadian kemarin kepada blackvelvet. Mereka semua hanya menyabarkan Yeri dan menyuruh Yeri untuk tetap berjuang. Lagipula Hyunsuk hanya belum memiliki perasaan pada Yeri. Bukan tidak memiliki perasaan. Maka dari itu, Yeri harus menemukan cara yang tepat untuk membuat Hyunsuk jatuh cinta kepadanya.

Bel tanda pelajaran selesai berbunyi. Sekarang saatnya istirahat. Yeri yang sedari tadi tidak fokus dengan pelajaran menghela napasnya lega. Ia dengan loyo berjalan keluar kelas membuat Doyeon menatap temannya heran. Namun, tepat saat di depan kelas ada Hyunsuk dengan senyumnya disana. Yeri langsung mengubah wajah sedihnya menjadi ceria.

"Hei! Ngapain kesini?" sapa Yeri.

"Datengin lo lah. Sama gue datengin Doyeon."

"Ya Tuhan, gini aja gue deg degan. Lemah banget." batin Yeri.

"Mau ke kantin bareng ga?" tanya Hyunsuk.

"Eh? Lo beneran dateng kesini buat ngajak gue ke kantin?"

Hyunsuk mengangguk. "Kenapa? Aneh? Lo gasuka?"

"Ga gitu konsepnya bambang. Gue baper anjir ga peka banget sih jadi cowok! Sebel banget!" batin Yeri penuh emosi.

"Ga! Ga gitu! Gue suka kok gue suka! Yaudah yuk ke kantin?"

Hyunsuk lagi lagi mengangguk. Mereka berjalan berdampingan. Yeri tidak tahu harus merasa bahagia atau sedih. Namun, yang dikatakan Lisa padanya memang ada benarnya. Jika Yeri menyerah, itu justru semakin membuktikan kebenaran jika tidak ada perempuan yang benar benar berusaha mendapatkan hati Hyunsuk. Yeri harus membuktikannya meskipun Hyunsuk sudah menolaknya.

"Inget Yer. Keadaan bisa berubah kalo lo kerja keras. Yok semangat yok! Jangan bikin dia risih dan jangan nyerah!" batin Yeri.

"Kak Suk!" teriak seseorang yang Yeri sangat kenal suaranya. Siapa lagi kalau bukan Ryujin.

Ryujin berlari ke arah Hyunsuk lalu memeluk tangan laki laki itu. Yeri berusaha keras untuk mengontrol raut wajahnya. Ingin rasanya Yeri mendorong Ryujin kalau saja ia tidak ingat jika Ryujin jauh lebih ganas ketimbang dirinya. Ryujin yang melihat Yeri menatapnya iri dengan iseng menjulurkan lidah ke arah Yeri. Hyunsuk yang melihat itu terkekeh lalu menjepit pipi Ryujin dengan satu tangannya.

"Ga boleh gitu sama kakak kelas. Yang sopan."

"Dia iri kak sama Ryu. Pasti dia juga pengen meluk tangan kak Suk gini. Kasian deh ditolak kemarin."

Yeri mendelikkan matanya. Tidak percaya Ryujin akan meledeknya di depan Hyunsuk. Rasanya Yeri ingin menampar Ryujin yang sekarang tertawa jahat. Hyunsuk hanya bisa menatap Yeri tidak enak sambil terus menahan mulut Ryujin yang tidak punya akhlak.

"Duh Yer sorry ya. Emang Ryujin suka bablas kalo ngomong. Gausah dipikirin."

"Dipikirin ajalah! Biar lo bisa nyari cara buat ngambil kak Suk dari gue. Tapi gue yakin ga bakal bisa sih wle!" ledek Ryujin lagi.

Selama berjalan bertiga, Ryujin selalu saja meledek Yeri. Yeri sampai harus sesekali memejamkan matanya untuk menahan emosi yang sudah sampai di ubun ubunnya. Yeri menghela napasnya kasar, membuat Hyunsuk benar benar membekap mulut Ryujin untuk kali ini.

"Udah lah Ryu. Sana pesen makan! Ga boleh pake hp aku, harus ngantri!"

"Ih kak Suk kok gitu sama Ryu?"

"Salah siapa ledekin Yeri mulu. Cepet beli! Kayak biasanya ditambahin buat Yeri juga. Minumnya Yeri green tea. Cepet ngantri!"

Kali ini Yeri yang tertawa. Ryujin yang kesal berjalan pergi sambil menghentakkan kakinya. Yeri tidak menyangka Hyunsuk akan membelanya. Hyunsuk yang melihat Yeri tertawa tersenyum.

"Emang Ryujin tuh gitu. Dia suka gangguin cewe yang deket sama gue. Katanya biar tau batas."

"Emangnya yang deket sama lo pada gatau batas? Dasar bocah."

Hyunsuk terkekeh mendengar Yeri mengatai Ryujin bocah. Hyunsuk mengeluarkan ponsel dari sakunya, kemudian ia fokus dengan ponsel itu. Yeri yang tidak tahu harus berbicara apa akhirnya turut bermain ponsel. Sampai akhirnya Yeri punya ide topik pembicaraan dengan Hyunsuk.

"Suk."

"Hm?"

"Menurut elo salah ga cewe deketin cowo duluan?"

Hyunsuk yang sebelumnya menatap ponsel menatap Yeri heran. Hyunsuk menaruh ponselnya lalu menopang dagunya. Ia menatap ke atas, seolah berpikir jawaban apa yang tepat untuk pertanyaan Yeri.

"Hm, menurut gue sih ga masalah. Lagipula semua orang berhak buat kejar apa yang mereka sukain. Selama ada kesempatan dan niat ya deketin aja."

"Menurut lo kenapa kita bisa nyaman sama seseorang?"

"Hm ... Ini introgasi ya?"

Yeri terkekeh. "Biar kita ngobrol aja. Sayang tau duduk bareng tapi fokus sama hp masing masing."

Hyunsuk ikut terkekeh. "Karena orang itu baik? Hm ... Terlalu general sih kalo baik. Mungkin karena kita ngerasa cocok sama orang itu? Entah karena selera musik yang sama, atau hobi sama, hal hal kayak gitu selalu bikin orang orang deket kan?"

Yeri mengangguk. "Kalo gitu berarti kita cocok dong? Kenapa ga sekalian aja kita jadi teman hidup biar saling melengkapi seumur hidup?"

Hyunsuk tertawa. Yeri dengan gombalannya selalu membuat mood Hyunsuk naik. Namun, Hyunsuk akui ia sedikit risih jika Yeri terus menerus terlihat terus terang seperti ini. Hyunsuk merasa ia seperti dipaksa menerima cinta yang Yeri berikan kepadanya.

"Tapi gabaik loh Yer maksain sebuah hubungan. Mending jalanin aja dulu. Semua kan ada prosesnya. Semakin lo paksain, semakin ga nyaman orang yang lo ajak berhubungan. Kalo udah ga nyaman, lama lama orangnya bisa menjauh."

Yeri paham. Yeri peka. Hyunsuk sedang risih dengannya saat ini. Kalau begini, Yeri harus pdkt dengan cara apa? Hyunsuk sudah tidak bisa didekati dengan cara yang sama.

 Kalau begini, Yeri harus pdkt dengan cara apa? Hyunsuk sudah tidak bisa didekati dengan cara yang sama

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Yuk sarannya yuk biar Yeri ga salah langkah~

🅘🅒🅔 🅒🅡🅔🅐🅜 ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang