Simpanan pt. 2

3.1K 237 14
                                    

Taehyung membanting HP nya ke lantai dengan hati yang hancur. Demi apapun taehyung hanya mencintai jimin seorang.

Andai saja taehyung bertemu dengan jimin lebih awal. Pasti gelar nyonya Kim itu si manis lah yang menyandang.

Taehyung dibesarkan dari keluarga terhormat dan berpegang teguh pada tradisi. Perceraian adalah hal yang sangat tabu bagi keluarga kim.

Bukan tidak pernah taehyung mengajukan surat perceraian. Namun hasilnya selalu ditentang oleh dua belah pihak keluarga.

Taehyung tidak ingin memberi jimin harapan palsu dengan menghujani nya kata cinta.

Bukankah jika taehyung mengungkapkan perasaannya yang sesungguhnya maka akan lebih sakit bagi jimin nantinya?

Karena itu, taehyung lebih memilih menghadapkan jimin dengan realita. Realita bahwa mereka saling mencintai tapi tidak bisa bersatu.

"Aboji... "

"Ne sayang.. "

Taehyung memangku putri kecilnya seraya mencium keningnya.

Jimin salah paham jika mengira taehyung bilang sayang pada wanita lain. Gadis kecil inilah yang taehyung panggil sayang di telpon kemarin.

Meskipun taehyung tidak mencintai jennie. Aera tetap darah dagingnya, taehyung tidak bisa membenci malaikat tak berdosa ini.

"Kenapa aboji menangis? "

Si tampan menampilkan senyum kotaknya seraya menggeleng

"Ani.. Aboji tidak nangis.. Aera kenapa belum tidur? "

"Aera mau tidur sama abojii"

"Kenapa dengan eomma? "

Gadis kecil itu perlahan memeluk taehyung.

"Eomma tidak sayang sama Aera..
Aboji.."

"Ne? "

"Bisakah aboji menyayangi eomma? Eomma selalu menyalahkan Aera kalau aboji tidak sayang sama eomma.. "

Taehyung mengusap lembut punggung sang putri seraya mencium pucuk kepalanya.

"Kajja kita tidur ne... "



Taehyung tidak bisa. Ruang hatinya hanya untuk jimin. Hanya jimin.



*******

Saat menjemput putrinya, tak sengaja taehyung melihat jimin sedang menunggu bus di halte.

Pria tampan itu tersenyum dan hendak turun dari mobil sebelum

Seorang namja berhoodie putih tiba-tiba datang dan mengecup pipi jimin. Keduanya terlihat bahagia dan mesra. Jimin bahkan menyandarkan kepalanya pada bahu sang lelaki.

Tok tok tok

"Abojiiii"

"Ahh nee sayang maaf.. "

Taehyung membuka kunci mobil dan Aera kecil pun masuk.

"Aboji lihat siapa? "

"Bukan siapa-siapa sayang.. "

Sekali lagi taehyung menoleh kearah jimin dan jantungnya berpacu cepat saat si manis menatap lurus kearah mobilnya.

Apa jimin melihatnya?


******

"Tae.. "

Si manis meremat kursi kayu tempatnya duduk seraya cepat-cepat menunduk. Melihat putri kecil taehyung, jimin jadi merasa sangat bersalah pernah menjadi orang ketiga dalam rumah tangga taehyung.

Random Short StoriesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang