Roomate

6.5K 363 19
                                    

Special for jimtaeuy


******

"013"

Jimin mencocokan nomor yang ada di kunci dan pintu kamar asrama. Namja manis itu pun segera masuk dan melihat ada dua ranjang terpisah.

"Kau mahasiswa baru? "

"Eh.. "
Si mungil bergegas balik badan kemudian membungkuk.

"Ne.. Park jimin imnida"

Seorang lelaki tampan yang sedang mengemut permen melirik penampilan jimin dari atas sampai bawah.

"Kau gay ya? "

Jimin membelalakan mata tidak terima. Apa-apaan sih orang ini, baru ketemu sudah menghakimi. Mentang-mentang wajahnya lebih tampan begitu. Dih.

"Hei jaga ucapan mu! Aku ini straight dan sudah punya pacar, pacarku perempuan cantik asal kau tau!! "

Si tampan mengedikan bahu kemudian menyudutkan jimin sampai ke tembok.

"Oh"

Jimin semakin emosi dengan sifat dan tampang belagu manusia satu kamarnya ini.

Mengabaikan jimin yang masih berdiri dengan kesal, si pria tampan langsung rebahan diatas ranjang sambil bermain gitar. Oke jimin akui suaranya bagus, tapi sekali kesal tetap kesal.










*****

"Mari kita dengarkan sambutan dari presiden badan eksekutif mahasiswa, saudara kim taehyung dipersilahkan.. "

Jimin mengepalkan tangannya saat melihat wajah songong manusia satu kemarnya.

Bisa-bisa nya manusia tidak beradab dan suka langsung menghakimi seperti dia jadi pimpinan tertinggi organisasi satu kampus.

Dan sejak hari itu entah mengapa dengan sial jimin selalu bertemu dengan taehyung, tidak di asrama, tidak di kampus, tidak saat ia nongkrong.

Ada saja si manusia songong itu di mana-mana.

"Kau itu berhentilah mengikutiku!! "

"Hei jangan ge er deh. Tidak sudi aku"

Dari jimin maupun taehyung keduanya saling melengos dan berjalan berlainan arah.

Teman-teman mereka juga sudah hafal jika jimin dan taehyung sampai bertemu, yang ada hanya akan cek cok dan adu mulut.








******

Malamnya jimin menutup kedua telinganya dengan bantal karena taehyung yang mengorok dengan kencang. Merasa tidak tahan, si manis pun berjalan kearah ranjang taehyung dan membekap wajah nya dengan bantal

"Mm "

Sret

"KAU GILA?! dasar psikopat!! "

"Makanya kalau tidur itu jangan berisik dasar babi!!! "

"Siapa yang berisik!! "

"Tentu saja kau sialan!! "

"Kurang ajar sialan-sialan segala! Aku ini senior mu!!! "

Taehyung bangkit berdiri dan mulai berdebat dengan jimin, keduanya terus mangap-mangap dan membela diri masing-masing.

Mereka tidak sadar kalau kamar mereka tidak kedap suara.


BRAK BRAK BRAK

"KAMAR 013 BISA DIAM TIDAK!!! KAMI TIDAK BISA TIDUR!!! "



"Gara-gara kau babi!! "

"Kau cebol!! "

Bahkan meski berbisik keduanya terus saling menyalahkan dan membuang tatapan benci.

Jimin melotot kearah taehyung sedang yang lebih tinggi menukikkan alis.

Ya Tuhan, jimin tidak tahan. Besok dia harus pindah pokonya. bisa setress kalau lama-lama disini.
















*****

"Mau kemana? "

Jimin menatap sinis kearah taehyung kemudian melengos. Dari pada ditanggapi semakin menjadi, lebih baik ditinggal saja.

"Dasar budek!! "

Si manis menarik nafas dalam-dalam kemudian menghembuskan nya perlahan.

'Tenang park.. Sebentar kau akan pindah.. S-a-b-a-r"

"Hei mau kemana!! Bantet!! "

BRAKK













*****

"Tidak ada?!"

Si manis mengerutkan bibirnya seraya mengeluarkan jurus puppy eyes nya.

"Masa tidak ada kamar lain sih ahjussi.. Aku sungguhan tidak bisa satu kamar dengan orang itu.. "

"Tidak ada jiminsshiiii"

Jimin menghentakan kakinya kemudian dengan malas menyeret kopernya kembali kedalam kamar.

*****





"Haha kasian kembali lagi.. Kenapa, kangen? "

Oke hilang sudah kesabaran jimin.

"Hyaaaa"

Dengan nafas yang naik turun si mungil langsung berlari menubruk taehyung hingga keduanya jatuh keatas ranjang. Jimin hendak menjotos wajah taehyung namun langsung ditangkis.

"Hei kau tidak waras ya?! Dasar benar-benar psikopat! "

"Sini kubunuh kau!! Dasar monyet menyebalkan!! "

Jimin yang ahli taekwondo ternyata tidak mampu menyaingi tenaga taehyung. Sial.
Pria tampan itu jadi tertawa menghina.

"Lepaskan tanganku!! "

Jimin terus menarik tangannya namun cengkraman taehyung terlalu kuat.

Tringgg tringgg

"Hei lepaskan itu pasti pacarku yang telponn!!!"

Taehyung mengabaikan rengekan jimin dan tetap mencengkram kedua pergelangan tangannya seraya menatap lurus pada wajah jimin.

"Yak! "

Si tampan tiba-tiba menggulingkan badan hingga kini taehyung lah yang diatas.

Perlahan cekalan taehyung pada pergelangan tangan jimin melemah.
Si mungil pun mendorong taehyung dan menghajar pipinya satu kali

"Dasar monyet kau! "

Jimin mengambil ponselnya kemudian buru-buru keluar kamar.

Di dalam, taehyung mengusap rahangnya yang kena bogem. Rasanya sakit, tapi entah mengapa membuat taehyung tersenyum.

"Dasar uke galak..."

Si tampan terkekeh kemudian menggeleng-gelengkan kepala.







*****

"Mian chagi miann.. Tadi aku sibuk"

"Satu bulan lagi aku akan pulang dari Amsterdam.. Tunggu ya"

"Ne sayang.. Saat kamu pulang kita bertunangan.. Aku sudah bicara pada keluarga ku"

"Woah jinjja?.. Aku jadi tidak sabar pulangg"

Jimin terus tersenyum sumringah hingga sosok menyebalkan sekaligus mimpi buruknya tiba-tiba muncul dan sedang berjalan kearahnya.

"Ck mau apalagi dia.. "

"Siapa sayang? "

"Bukan siapa-siapa.. Aku matikan dulu ne"

"Nee.. I love you"

"I love you too"

Pip

"Mau apa?!"




Random Short StoriesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang