Simpanan (End)

4.5K 253 17
                                    

"Permisi.. "

Seluruh pegawai restoran termasuk jimin menoleh kearah pintu.

"Maaf nona.. Restoran kami sudah tutup"

"Apa anda yang bernama jimin? "

"Eh.. "

Si manis membulatkan matanya dan perlahan mengangguk. Tanpa basa-basi gadis mungil itu menggeret tangan jimin dan membawanya keluar.

"Hei nona anda mau membawa saya kemana?? "

Aera berhenti.

Perlahan jimin melihat sepasang kaki yang melangkah mendekat kearahnya. Dan saat jimin mengangkat wajahnya  jantung jimin mau copot rasanya

"Tae... "

Pria tampan dengan mata berkaca-kaca itu langsung memeluk jiminnya.

"T-tae.. "

Jimin panik karena taehyung memeluknya didepan Aera. Saat si manis meronta ingin dilepaskan, taehyung justru mengeratkan pelukannya.

"Aku sangat merindukan mu jimin.. "

Terdengar nada suara taehyung bergetar bersamaan dengan suara isakan.

Jimin hanya mematung dan perlahan mengusap lembut punggung sang pria.

"Sebaiknya kamu jangan menemuiku lagi.. "

"Aku masih sangat mencintai mu jimin-ah.. Kamu juga masih mencintai ku kan?"

Sang pria manis mulai berkaca-kaca dan sekilas ia melirik pada Aera.

"Aku tidak punya perasaan apa-apa lagi padamu.. Maaf"

Taehyung melepas rengkuhannya dan menatap jimin penuh luka. Apa ini yang dirasakan jimin dulu. Begitu sesak dan menyayat hati.

Si manis buru-buru membungkuk.
"Aku permisi"

Sang gadis segera memeluk ayahnya yang menangis.

"Aboji jangan menyerah.. "

Mulai hari ini taehyung harus kembali berjuang untuk mendapatkan hati jimin.

******

Pagi-pagi sebelum restoran tempat jimin bekerja buka, taehyung dan Aera sudah datang. Pria tampan itu bahkan membawa se bucket bunga untuk si manis.

"Restoran nya belum buka"
Ujar jimin tanpa menoleh.

"Aku kesini untukmu"

Jimin menghela nafas dan akan masuk meninggalkan taehyung dan Aera diluar.

"Minnie.. "

Baru satu langkah dan jimin mematung.

"Aku tidak masalah menunggu diluar.. Hanya saja biarkan putriku didalam.. Aku tidak mau dia kedinginan.. "

"Ne.. "

Aera tersenyum lebar seraya mengikuti jimin. Sebelum masuk anak dan ayah itu membuat tanda 'oke' .

Saat nya menjalankan misi.

*****

"Kau sudah sarapan? "
Tanya jimin

"Belum"

Jimin mengangguk kemudian masuk kedalam dapur. Tak lama tercium aroma sedap dan bunyi penggorengan. Aera jadi tidak sabar.

Saat jimin sudah keluar dengan dua piring ayam goreng tepung, sang gadis langsung mengeluarkan jurus puppy eyes nya.

"Jimin-sshi.. Bolehkah ayah ku masuk? Kasihan dia kedinginan dan belum makan juga.. Boleh yaa?? "

Random Short StoriesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang