Taehyung berangkat ke kantor dengan perasaan kecewa dan kesal setengah mati. Kenapa jimin tega? Untuk apa? Melunasi hutang? Sungguh keterlaluan.
Di kantor pria tan itu tidak banyak bicara seperti biasa dan langsung pulang.
"Bangsat bangsat bangsat!!"
Klontang
Sepanjang jalan taehyung menendang apa saja dengan sembarangan sembari bibir tipis nya terus mengeluarkan sumpah serapah.
"Awas saja kalau kucing licik itu kembali.."
Ceklek
"Tae.. "
Taehyung mengepalkan tangannya saat melihat jimin keluar dari kamarnya dengan wajah tanpa dosa.
Kucing manis itu tersenyum sumringah dan hendak menghambur kepelukan taehyung seperti biasa sebelum pria tan itu menghempas tubuhnya ketembok.
"Dimana kalung ibuku?!"
"K-kalung? Aku tidak tau tae.."
"Dasar penipu licik sialan! AKU TANYA SEKALI LAGI DIMANA KALUNG IBUKU?!!"
Air mata jimin mengalir saat taehyung menyudutkan dirinya ditembok dan menatapnya marah.
"A-aku.."
"KAU MENJUALNYA KAN SIALAN?!"
Jimin menggeleng seturut air matanya semakin deras. Pria tan itu menjotos tembok disamping kepalanya berkali-kali hingga punggung tangannya berdarah.
"T-tae.. Kumohon jangan begini hiks.."
"Jika bukan kau yang mengambil lalu siapa?! Hantu?! Cuma kau yang tinggal denganku! Aku tau kau punya hutang dan ingin melunasinya tapi tidak begini jimin!! Ini namanya kau mencuri!!"
Jimin terus menangis tanpa tau harus menjelaskan bagaimana. Gemuruh petir yang terus menyambar di luar menjadi pertanda akan terjadi sesuatu yang buruk
"Pergi dari rumahku"
"T-tae.."
"Aku bilang pergi sebelum aku melakukan hal yang mengerikan padamu!"
Jimin melirik pada cakar taehyung yang mencuat dan taringnya yang tiba-tiba memanjang. Jimin juga punya cakar dan taring tapi jangan dibandingkan.
Si manis mengusap kasar pipi dan air matanya kemudian menggenggam satu tangan taehyung dan memberinya sebuah kotak kecil terbungkus koran.
"Ini kalungnya.. Saranghae.."
Taehyung masih menatap jimin tajam dan membiarkan kucing mungil itu berlari pergi ditengah badai yang entah dia punya tempat tujuan atau tidak.
"Aaarghhhhh!!!"
Krakkkkk
Taehyung mencakar tembok apartemen nya hingga rusak kemudian masuk kedalam kamar. Dia tidak tau mana yang lebih bangsat, kehilangan jimin atau kalung ibunya. Kenapa rasanya berat.
Dug
"Kenapa hidupku selalu sial sih!! Bangsat!"
Taehyung meremat kakinya yang sakit akibat menatap nakas hingga kotak kayu itu jatuh terguling, begitu juga lampu meja diatasnya yang jadi pecah
"Shh benar-benar bangsat!"
Sesaat jantung taehyung seperti berhenti berdetak saat melihat ruby merah berbentuk hati tergeletak ditantai sebelah dinding. Jadi yang sebenarnya, semalam kalung yang taehyung taruh ke atas nakas itu jatuh dan terselip dibalik nakas.
KAMU SEDANG MEMBACA
Random Short Stories
Short Storyberisi kumpulan kisah romansa yang berbeda pair dan genre disetiap chapternya