Dirty (end)

8K 379 31
                                    

Perlahan jimin membungkuk guna membantu taehyung berdiri. Tangannya langsung ditepis oleh taehyung. Pria tampan itu segera bangkit berdiri dan berjalan pergi meninggalkan jimin.

Jimin tak bisa menyalahkan taehyung kalau sahabatnya kecewa. Siapa yang tidak sakit hati sudah mencintai seorang jalang? Tubuh jimin sudah bekas banyak orang dan tidak suci lagi.

Jimin akan sangat mengerti jika akhirnya taehyung memilih pergi.

Si manis pun perlahan berjalan berlawanan arah dengan taehyung. Langkah keduanya semakin jauh. Dan menjauh.








Grep

"Aku sangat merindukan mu.. "

"Tae.. "

Jimin meneteskan air mata saat taehyung membungkus dirinya dengan mantel.

Tangan taehyung melingkar erat di pinggang jimin sambil wajahnya mendesak keceruk leher si manis.

"Tae.. "

"Kajja kita pulang jimin-ah.. Tempatmu bukan disini.. "

Perlahan jimin berbalik dan menangkup pipi taehyung. Bisa ia lihat si pria tan begitu terluka sampai menangis.

"Maaf selalu membuatmu kecewa tae.. "

Taehyung menggeleng dan segera mendekatkan wajahnya.

"Mmhh.. "

Jemari jimin beralih meremas kemeja taehyung saat si pria meraup bibirnya dengan rakus. Lumatan dan hisapan terus berlanjut disela-sela tangis keduanya.

Ungkapan rindu dan sedih.

"Aku mencintaimu jimin-ah.. "

"Setelah kamu tau semuanya? Setelah kamu tau betapa kotornya aku? "

"Ne.. Aku mau menerima semua kekuranganmu dan masa lalumu.. Menikahlah denganku.. Biar aku membersihkan kamu dan kita memulai hidup baru.."

Jimin speechless.

Taehyung tengah berlutut dan memasangkan sebuah cincin emas di jari manisnya.

"Tae.. "

"Sshh.. "

Taehyung kembali menangkup pipi jimin dan melumat bibirnya mesra. Tak peduli tatapan aneh orang-orang yang mencela dan menghakimi. Taehyung tetap mencium jimin.

"Aku menyayangimu sampai kapanpun jimin.."





*****

Karena taehyung sudah mapan, berkat nya, mina bisa mendapat perawatan yang layak.

"Eomma.. Hari ini aku dan taehyung menikah.. "

Mina tersenyum lemah seraya mengulurkan tangan. Taehyung dan jiminpun menerima uluran tangannya.

"Hiduplah dengan bahagia dan selalu ada untuk sama lain, kalian tidak boleh berhenti saling menyayangi sampai kapanpun nee.. "

Si manis memeluk sang ibu dengan tangis.

Perlahan alat deteksi jantung mina menunjukan garis lurus. Jimin menangis dipelukan taehyung hingga tak sadarkan diri.

Hari pernikahan nya menjadi hari yang sangat membahagiakan sekaligus berat.

Beberapa hari kemudian nenek taehyung menyusul. Pria tan itu begitu hancur dan sedih. Beruntung kini jimin dan taehyung saling memiliki.

Tak hanya dititik atas. Bahkan dititik terendah. Keduanya tetap ada untuk satu sama lain, berbagi rasa sakit, saling mendukung, dan menjadi sandaran bagi pasangan.






Random Short StoriesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang