Prolog — Jangan terlalu membenci seseorang, mungkin dimasa depan dia yang paling kamu cintai.
Ke sini jalur apa?
__
Naya baru saja menginjak kelas satu SMP disalah satu SMP modern yang sangat terkenal di kota ini.
Namanya SMP Antariksa. Selain SMP, ada juga tingkat SMA dan perguruan tinggi. Ketiga sekolah itu masuk ke dalam satu Yayasan milik keluarga Argani. Salah satu keluarga yang memiliki kekayaannya di mana-mana.
Suara gesekan sepatu terdengar mendekati Naya, cewek berambut panjang itu lantas menoleh ke belakang. Lorong yang awalnya ramai, tiba-tiba sepi. Mereka bungkam seketika.
Naya menatap orang di hadapannya dari bawah hingga atas. Penampilannya sedikit berbeda. Bisa dibilang, berani menurut Naya. Tatapan matanya tertuju lurus pada mata lawan di hadapannya.
"Kenapa, ya, Kak?" tanya Naya sopan.
Luisa menunjuk Naya, "Lo, bisa lihat hantu, ya, katanya?" ucapan Luisa menggema di lorong kelas satu. Sontak semua mulai berbisik-bisik.
Naya menggengam erat ujung tasnya. Bagaimana kakak kelasnya bisa tahu kalau Naya bisa lihat hantu? Karena Naya hanya memberitahu kepada teman sebangkunya saja, Kalila. Apa Kalila membocorkannya?
"Mulut lo gak dibungkam sama setan, kan?" suara Luisa menyadarkan Naya.
Naya menggeleng, lalu mengangkat kepalanya menatap Luisa lagi. Tatapan Naya beralih menatap sesuatu yang ada di belakang punggung Luisa.
Gak berat apa punggungnya? Batin Naya.
"Lo lihatin apa sih?!" seru Luisa sambil menoleh belakangnya. Tidak ada siapa-siapa.
"Saya bisa lihat hantu, kak." ujar Naya sambil tersenyum tipis. "Dan..." Naya menoleh pada sosok laki-laki tinggi hitam yang nempel di pundak Luisa.
"Dan apa?!" sentak Luisa sebenernya sedikit ngeri dengan tatapan Naya yang selalu melihat ke belakangnya.
Naya menggeleng cepat, "Enggak apa-apa kak."
Kecantikan sih kak, makanya hantunya suka...
Derap langkah kembali terdengar, dari arah berlawanan, datang tiga orang laki-laki berbadan tinggi mendekat ke arah Naya. Langkahnya berhenti tepat di hadapan Naya, hingga sedikit membuat Naya memundurkan langkahnya belakang.
"Lo yang namanya Naya?" tanya salah satu cowok itu.
Naya mengangguk sambil melirik name tag cowok itu. Keano Yervant Argani. Naya sebenernya kenal siapa keempat orang yang ada di hadapannya saat ini, tapi Naya tidak hafal nama mereka. Salah satunya, Keano ini.
"Lo yang nulis ini?!" sentaknya sambil melempar beberapa lembar kertas hingga mengenai muka Naya.
Dengan cepat Naya memungut kertas itu lalu membacanya dengan seksama.
"Anggota SKY tercyduk merokok."
Dan sialnya, tertulis namanya dikolom nama penulis.
Naya memang mengikuti ekskul berita sekolah baru-baru ini dan Naya tidak pernah menulis berita seperti ini. Siapa yang memfitnahnya?
"Kak, saya gak-"
Keano menarik tali tas Naya hingga membuat cewek itu terdorong ke depan. Manik mata Naya tertuju langsung pada manik mata elang milik Keano. Mati sudah kau Naya!
"Lo pikir setelah nulis ini idup lo di sini bakalan tenang?" ujarnya dingin dan menusuk.
Naya menahan nafasnya.
Keano menarik tali tas Naya lagi, hingga jarak mereka tinggal beberapa centi. Naya semakin menahan nafasnya.
"Lo liat nanti." sambung Keano lalu mendorong keras bahu Naya ke belakang. Keano berbalik, diikuti oleh dua cowok di belakang Keano dan juga Luisa.
Dan benar saja, sejak hari itu, masa SMP Naya diganggu oleh Keano dan grupnya, SKY.
____
a.n; Lanjut! Jangan berhenti di sini aja, ini baru awalan.
Vote, commentnya teman-teman!
Deasm
Sukabumi, 01 Oktober 2020.
KAMU SEDANG MEMBACA
IDOL GHOST [SELESAI]
Teen Fiction(Ghost series #2) Keano adalah seorang bintang besar yang tergabung dalam satu grup bernama SKY. Nasibnya yang malang, harus membuat Keano terlibat dalam suatu kecelakaan yang membuatnya terbaring koma di rumah sakit. Roh-nya berkeliaran. Mencari se...