10. Weirdo

512 84 4
                                    

"Jina mau kuliah di luar negeri?"

Didalam kelas MIPA 2, Felix sedang asik bercanda dengan teman sekelasnya. Dikagetkan oleh sosok yang tiba-tiba menyanggah kerah baju Felix dengan bentakan tepat di depan wajah Felix.

"Jawab! Jina mau kuliah di luar?" tanya Juna dengan wajah yang sudah memerah dan nafas yang tidak beraturan sebab baru saja berlari.

"Atur napas dulu elah, Jun" kata Felix santai sambil senyum-senyum.

"Mau dia kuliah disini atau di luar, bukan urusan Lo. Sodara Juna Wirangga Gefoza yang terhormat." kata Felix sambil menepuk bahu Juna.

Juna terdiam. Apa yang dikatakan oleh Felix benar.  Juna lalu pergi begitu saja dengan Felix yang masih tersenyum penuh arti. Saat di kelas terlihat Lia dan Jina yang baru saja kembali dari Ruang BK. Jennifer menghampiri Jina di mejanya.

"Lebih baik kalau lo pergi jauh dari pandangan Juna. Kalau Lo masih berusaha deketin Juna, lihat aja apa yang bakal gue lakuin." bisik Jennifer tepat di telingan Rujin.

"Lo nggak usah takut Juna berpaling. Juna udah sepenuhnya milik lo. Gue udah nggak tertarik sama Rejuna." kata Jina dengan yakin tanpa bergetar sedikitpun.

Jennifer terdiam lalu pergi kembali ke tempat duduknya. Pelajaran selanjutnya dimulai hingga pelajaran terakhir.

"Lia gue culik dulu ya. Makasih." kata Qavero lalu menggeret tangan Lia pergi. Lia melambaikan tangan kepada teman-temannya.

"Gue kapan kek gitu ya?" tanya Yuna yang membuat Yeji, Chaca, dan Jina tertawa terbahak-bahak.

"Sekarang aja yuk" kata seseorang menarik tangan Yuna.

"Loh JENO??" kata Yeji kaget.

"Pantesan ngechat gue nanyain Yuna terus, ternyata oh ternyata." kata Chaca sedikit meledek. Jina hanya tersenyum melihat kepergian Yuna dan Jeno.

"Kita dulun ya Jin, sampai ketemu di tempat bimbel nanti" kata Chaca lalu naik ke jok belakang motor Yeji.

Jina hanya melabaikan tangannya dan berucap hati-hati kepada Chaca dan Yeji. Jina mengeluarkan handphone-nya untuk menghubungi Felix.

Philips : gw plg dluan ada kerkel, lo brng tmn lo aja.

Hyunjin : sorry Jin, gue plg dluan ada kerkel soalnya

Rejuna : Lo dimana?

Jina hanya melihat beberapa chat yang masuk itu. Enggan untuk menjawab, Jina memilih untuk berjalan menuju ke halte depan. Menunggu bus yang datang bersama beberapa orang yang juga sedang menunggu bus.

"Gue chat kok nggak lo bales?" kata seseorang yang saja baru datang dengan motornya dan helm full face.

Juna mengernyit. Orang itu membuka kaca helmnya. Dari matanya seketika Jina tahu orang itu. Sangat hafal.

"Nggak penting." kata Jina singkat lalu kembali memainkan handphone-nya.

Tak di sangka orang itu langsung memakaikan helm kekepala Jina lalu menarik Jina untuk naik ke motornya.

"APA-APA AN SIH JUN!!" bentak Jina ke Juna yang menyeretnya dengan paksa.

Juna tidak mendengarkan lalu memberi isyarat kepada Jina untuk segera naik. Semua orang di halte sudah melihat adegan dramatis layaknya drama korea. Karena tidak mau menjadi pusat perhatian akhirnya Jina menurut naik ke jok motor Juna.

Juna maupun Jina tidak ada yang memulai pembicaraan. Mereka sama-sama diam tanpa bicara. Pikiran mereka penuh dengan segala pertanyaan kepada diri mereka sendiri. Sesampainya di depan rumah Jina, Juna masih terdiam. Jina juga enggan berbicara, memberikan helm milik Juna laku berterima kasih,

"Makasih." kata Jina.

Tiba-tiba pergelangan tangan Jina ditahan oleh Juna saat hendak berjalan masuk kedalam rumah.

"Besok gue jemput." kata Juna dengan nada lembut.

"Nggak usah, ngerepotin. Gue bisa sendiri." kata Jina lalu langsung masuk kedalam rumah.

Ternyata didalam rumah ada teman-teman Felix yang sedang bermain PS tentu saja ada Hyunjin. Padahal tadi Hyunjin bilang jika dirinya ada kerja kelompok.

"Dianter siapa lo tadi?" tanya Felix namun Jina langsung naik ke atas menuju kamarnya.

Ting

Squad Bacod

Yuna : masa tdi pas gue plg sma Jeno ngeliat Hyunjin gandengan sama Mak Lampir!

Yeji : PARAHHH!!!

Chaca : bukannya sama Juna? salah liat kali Lo @.Yuna

Lia : iya tdi gue jga liat pas mampir beli seblak sama Nala

Yuna : ini Jina mna sih anjrr

Chaca : Jin, lo sama Hyunjin deketkan kan ya?

apaan?
Emang iya?
Gue gatau, gue siapanya Hyunjin?

Yeji : bukannya kmrn dia nembak lo?

Lia : emang IYA JIN?? KOK LO GA CERITA?

Chaca : gile sih kaget gue

Yuna : PARAH KAGET JUGA GUE!!
Yuna : JELASIN BURUAN!!!!!

ya gt dia nembak gue
mikir positip aja gaes sp tau klian slh liat.

Lia : Lo ada niatan mau nerima dia?

ga, gue msh bingung sm perasaan gue.
tdi juna nganterin gue plg.

Yeji : EDAN!!

Yuna : iya sih jan nethink sapa tau salah liat gue tdi kan ya..

Lia : mngkin body nya aja yg mrip

Chaca : body mama mudaaa dadada

Read by 4 members.

Chaer : gelo jht bngt lo pd sm w
Chaer : prh g di read BODO!!

.
.
.
.
Paginya Jina telat bangun karena marathon drama. Ada scene nangisnya juga, membuat mata Jina sedikit bengkak.

"Adek! Sini turun ada temen kamu dateng ini" teriak Mama Iren dari bawah.

Seketika Jina berpikir, Jina pikir dirinya tidak berangkat dengan Hyunjin ataupun yang lainnya. Untung saja Jina sudah siap. Jina langsung turun ke bawah untuk melihat siapa. Betapa terkejutnya Jina saat melihat orang tersebur sedang asik berbincang dengan Papanya di meja makan serasa rumah sendiri.

"Tuh Jinanya udah turun." kata Papa Jina sambil nunjuk Jina yang ada di ambang tangga terakhir..

Juna hanya tersenyum tipis. Renjuna yang datang menjemput Jina untuk berangkat bersama ke sekolah.

"Yaudah Ma, Pa. Adek berangkat dulu." kata Jina lalu pergi ke depan. Juna memberikan helm kepada Jina.

Jina memakai helm tersebut lalu naik ke jok motor Juna. Mereka langsung berangkat menuju ke sekolah, takut jika terkena macet dan terlambat. Sesampainya di sekolah mereka menjadi pusat perhatian. Pasalnya jok motor ninja milik Rejuna itu yang biasanya di tumpangi oleh Jennifer kali ini berbeda. Dan lagi helm yang dipakai Rujin itu berwarna senada sama helm milik Juna. Ada stiker di bagian belakang yang sama dengan sticker helm Juna. Bahkan, Jennifer tidak memakai helm itu.

"Bareng sama gue." kata Juna sambil menggenggam tangan Jina.

Curious Feeling [Renjun ft. Ryujin]✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang