"Ngapain Lo kesini? Mau nambah luka Jennifer lagi? Mending lo pergi sampah."
Teman-teman Jina yang menyusul langsung dibuat kaget oleh suara bentakan milik Juna.
"Gue cuma mau minta maaf ke Jennifer." kata Jina lembut sambil berdiri di depan ranjang Jennifer.
"Apa lo bilang?? SAMPAH?! Lo nggak punya kaca di rumah? Yang SAMPAH itu Lo!" kata Yuna emosi dengan menekankan kata 'sampah' disetiap kalimatnya.
"Gue nggak papa kok, Jin. Gue paham, kan tadi cuma main. Pasti nggak sengaja." kata Jennifer sambil tersenyum tipis.
"Kata maaf lo bakal diterima kalau lo nggak bakal ganggu gue lagi, murahan." lagi Juna memberikan kata jahat kepada Jina.
"HEH! Lo kok makin ngelunjak sih ANJING!" kata Lia yang udah siap mau mukul Juna tetapi di tahan oleh yang lainnya.
"Oke. Gue janji. Gue nggak bakal ganggu keseharian lo. Mulai detik ini." kata Jina dengan mantap.
"Dan lagi. Gue minta maaf untuk minuman yang tumpah tadi dan soal bola kasti yang nggak sengaja kena jidat lo." kata Jina panjang lalu pergi keluar dar ruangan.
"Dasar nggak punya hati. BAJINGAN!" kata Yena lalu keluar dari ruang UKS juga.
"Sampah jauh lebih baik ketimbang bajingan!" kata Lia lalu pergi keluar juga.
"Inget! Lo bakal nyesel, Njun." kata Yuna dan Chaca dengan bersamaan.
Nancy masih berdiri.
"Mau apa Lo?" kata Renjun dingin.
"Gue tau, Gue bukan cewek baik-baik, Gue memang cewek yang suka mainin banyak perasaan cowok. Tapi inget Jun karma itu ada. Dan asal lo tau, Jina jauh lebih mahal daripada apa yang lagi lo lindungi." kata Nancy lalu pergi kaluar dari ruang UKS menyusul yang lainnya.
"Kamu nggak papa kan, Jun?" tanya Jennifer dengan suara khawatir. Juna hanya menggeleng menandakan dia tidak kenapa-kenapa.
.
.
.Didalam kelas Jina sedang mengemasi barang-barangnya. Pikirannya kacau, hatinya gundah, tubuhnya melemah.
"Gue mau dispensasi pulang, Yen. Ini surat dispennya." ucap Jina dengan nada dingin.
"Kita juga, Yen. Bye!" kata Lia yang berjalan keluar menyusul Chaca dan Yuna yang sudah keluar dari kelas.
Yena adalah wakil ketua kelas. Yena memberikan ijin dengan anggukan membolehkan mereka dispensasi. Yena juga paham akan perasaan Jina yang pastinya hancur lebur saat ini.
"Ada apa, Yen?" tanya salah satu cewek di kelas.
"Jina sakit perut gara-gara salah makan." jelas Nancy pada sosok perempuan yang bertanya tadi.
Tidak lama kemudian, Juna masuk ke dalam kelas bersama Jennifer. Anak-anak yang sudah ada di dalam kelas hanya melihat pergerakan mereka tanpa pertanyaan apapun. Juna kembali kemejanya setelah memastikan Jennifer duduk di mejanya. Xavello dan Chandra yang barusaja masuk kedalam kelas langsung menuju ke meja Juna.
"Gue tadi lewat UKS nggak sengaja denger. Gue rasa lo udah kelewatan kalo ngomong kayak gitu." kata Chandra.
"Emang bener dia sampah. Gak punya harga diri. Udah di tolak tetep aja nempel. Cih murahan." kata Juna ketus.
"Lo belum kena karmanya aja. Harusnya Lo bersyukur kalau ada orang yang suka duluan sama Lo." jawab Xavello.
"Lo lupa? Juna kan gagal move on sama Jennifer haha" kata Chandra sambil tertawa lalu kembali ke mejanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Curious Feeling [Renjun ft. Ryujin]✔️
Fanfiction"Gue janji, gue gak bakal ganggu keseharian lo. Mulai detik ini." -Rujina Ralaka Radeon. "Sekali murahan tetap murahan." -Rejuna Wirangga Gefoza Finish : 12 Okt 2020 Cerita ini pernah di publish pada acc @jjyaxs Dikarenakan author lupa password dan...