Setelah insiden di parkiran pagi ini. Jina berusaha melepaskan genggaman tangannya dari genggaman tangan Juna.
"Juna lepasin!" kata Jina agak membentak.
Juna sama sekali tidak merespon apa yang diucapkan oleh Jina. Sampai mereka ke depan kelas, Juna baru melepaskan genggaman tangannya. Jina langsung pergi berjalan dengan cepat masuk kedalam kelas dan duduk di mejanya. Sebab Jennifer melihat Jina dengan tatapan menusuk.
"Jina! Sini coba kok bisa itu gimana Jin? Kata sia udah move on? Kata sia udah nggak mau sama Juna?" tanya Chandra tanpa henti.
Tiba-tiba Juna lewat lalu berhenti di depan meja Jina. Jina hanya diam dengan melihat kearah Juna.
"Ini sarapan buat, Lo." kata Juna sambil meletakkan kotak tupperwere di meja Jina dengan akhiran gusakan lembut dikepala Jina.
Chandra, Yuna, Chaca dan Lia yang melihat langsung kaget. Kaget dengan sikap seorang Rejuna yang tiba-tiba berubah drastis dan itu ke Jina sosok perempuan yang pernah Juna tolak mentah-mentah.
"Ini kan tupperwere lo, Jin." kata Yuna menunjuk tupperwere-nya.
"Lah bukannya udah di buang ya?" kata Lia bingung.
"Gua pernah liat sekali Juna ngasih kotak bekal ke tukang bersih-bersih." kata Chandra asal.
"Ya kan dia pas itu nggak suka sama Jina." kata Chaca.
"Emang sekarang udah suka?" kata Yuna.
"Ya...ya nggak tau." jawab Chaca gelagapan.
"Jadi selama ini kotaknya nggak hilang? Syukur dah nggak jadi kepotong uang jajan gue huhuhu" kata Jina dramatis.
Bukannya memikirkan perubahan Juna yang mendadak Jina malah lebih mementingkan tupperwere Mamanya.
"Jin, Lo sehat kan?" tanya Yuna hati-hati.
"Yang penting tupperwere-nya nggak hilang semua."
"Uangnya bisa buat nonton konser."
"Mama Iren tupperwere-nya ketemu nihh maa."
"Save ma money."
Jina langsung menelepon Mamanya memberitahukan jika tupperwere-nya sudah ketemu. Pelajaran berjalan dengan lancar. Jina memperhatikan pelajaran dengan semestinya. Jam istirahat tiba.
"Jina, lo di cari Hyunjin" teriak Nancy dari depan kelas.
Jina langsung berhalan menuju kedepan kelas.
"Kenapa, Jin?" tanya Jina saat sudah berdiri di depan Hyunjin.
"Kantin bareng yuk."
"Bentar, gue bilang temen gue dulu." Jina teriak ke teman-temannya jika dirinya pergi terlebih dahulu ke kantin
Sampai di kantin Hyunjin memesankan makanan untuk Jina dan dirinya. Hyunjin kembali ke meja yang sudah di duduki oleh Jina dengan nampan berisi makanan dan minuman.
"Makasih, Jin" kata Jina berterimakasih dengan tersenyum memperlihatkan deretan giginya.
Hyunjin membalas dengan senyuman sambil mengangguk. Jina mulai memakan makanannya, begitupun dengan Hyunjin.
"Maaf ya kemarin nggak bisa nganter pulang, sepupu gue minta di anter soalnya." jelas Hyunjin di sela-sela makan mereka.
"Santai aja Jin. Nggak papa kok."
"Kemarin pulang sama Juna?" tanya Hyunjin.
Jina langsung mendongakkan kepalanya menghadap ke Hyunjin. Jina lalu mengangguk.
KAMU SEDANG MEMBACA
Curious Feeling [Renjun ft. Ryujin]✔️
Fanfiction"Gue janji, gue gak bakal ganggu keseharian lo. Mulai detik ini." -Rujina Ralaka Radeon. "Sekali murahan tetap murahan." -Rejuna Wirangga Gefoza Finish : 12 Okt 2020 Cerita ini pernah di publish pada acc @jjyaxs Dikarenakan author lupa password dan...