1. Him

1.2K 138 1
                                    

"Pagiii Junaaa." sapa seorang cewek dengan senyum manis merekah yang terukir di wajahnya pagi ini.

Yang di panggil hanya diam saja. Enggan untuk menjawab. Hanya meliriknya sekilas melalui ekor matanya.

"Sombong banget kamu Jun makin hari, tapi aku makin sayang hehee." celetuk gombalan dari si perempuan itu tadi.

Rejuna Wirangga Gefoza. Cowok keturunan China. Murid teladan akan tetapi juga memiliki sifat nakal. Cowok yang banyak di incar oleh primadona sekolah. Dan tentu saja cowok yang juga di incar oleh Rujin.

Iya, Rujina Ralaka Radeon si anak kembar yang sering jadi topik perbincangan, hot news satu sekolah. SMA Culture 7. Salah satu sekolah terfavorit di daerah ini.

"Pagi, Radeoo!" teriak seorang laki-laki dari arah belakang mereka.

Secara otomatis Jina menghadap kebelakang mencari siapa yang berteriak. Tentu saja Renjun tidak memedulikannya.

"Apa sih Sung?!! Lo tuh selalu gitu. GUA BUKAN RADIO! RADEON DEON!!" kata Rujin menegaskan setelah tau siapa yang berteriak tadi.

Xavello Jisung Pasci. Sering dipanggil Xavello atau Kapel. Berkepribadian lucu, jadi banyak yang suka atau hanya
sekedar fans kepadanya.

"Banyak gaya banget, Lo." kata Xavello sambil menoyor kepala Jina lalu masuk ke dalam kelas.

Mereka bertiga sekelas. 12 MIPA 2. Kelas dimana banyak cokibar. Cogan
Kita Bersama. Mereka bertiga sekelas.

Jina berjalan masuk ke kelas sambil membenahi rambutnya yang agak berantakan karena Xavello menoyor kepalanya. Lalu meletakkan tas dan duduk di tempatnya.

"Jin, Lo udah ngerjain PR kan? Gue pinjem ya ya ya??" kata teman sebangku Jina dengan ekspresi memelasnya.

"Nggak usah sok melas gitu raut muka, Lo. Tuh, ambil aja di dalam tas." kata Jina ke teman sebangkunya.

Jina memang bukan anak pintar dan juga tidak bodoh tetapi hanya saja dia lumayan rajin dalam mengerjakan tugas.

"Oh iya Lia, nanti tolong anter ke ruang BK ya." kata Jina sambil memainkan handphone-nya.

" kata Jina sambil memainkan handphone-nya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Quenni Aulia Yukana. Sering dipanggil Lia. Teman sebangku Jina sejak kelas 10. Mereka selama 3 tahun satu kelas terus menerus. Mereka juga bersahabat sejak menajadi teman
sebangku.

"Mau ngapain?" tanya Lia di sela-sela menyalin PR nya.

"Mau nanya soal beasiswa yang di tawarin pas mau naik kelas duabelas kemarin." jawab Jina masih dengan handphone ditangannya.

Lia kaget. Bersamaan dengan Chandra yang masuk ke dalam kelas.

"PAGI EVERBODY" Teriak Chandra dengan suara nyaring nan melengkingnya.

"Everyone kali, Dra." Ketus Lia.

"Apa sih, Lo! Suka-suka gue. Yang ngomong kan gue." Balas Chandra dengan nada ketus juga. Lia cuma nyengir aja. Jina hanya tertawa mendengarkannya.

"Jadi, Jin? Lo kayaknya hutang cerita sama gua kan?" kata Lia ke Jina.

"Entar gue kasih penjelasan. Itu gurunya udah dateng." kata jina lalu mengambil bukunya dari kolong meja.

Samar-samar ada yang mendengarkan pembicaraan mereka dari tadi. Bukan Juna namun orang lain yang selalu ada di dekat mereka.

Pelajaran berjalan dengan lancar. Dengan Chandra yang terus melucu dihadapan Bu Taeyon. Dan mendapat hukuman lari keliling lapangan.

Sekarang jam istirahat. Banyak siswa- siswi yang sudah mulai berjalan berhamburan menuju ke kantin.

"Ayo, Jin." kata Lia beranjak dari duduknya.

"Bentar, Gue mau ngasih kotak bekel ke Junaa dulu." kata Jina sambil berjalan menuju meja Juna.

Juna melihat kedatangan Jina di samping mejanya. Sudah memasang ekspresi malas tentu saja. Jina meletakkan kotak bekalnya di meja Juna.

"Nih. Jangan lupa di makan ya, Juna. Nanti kamu sakit kan aku jadi khawatir hehe..." kata Jina lalu pergi.

"Ayok, Li." ucap Jina menarik tangan Lia keluar kelas.

"Sumpah ya, Jin. Lo tuh bucin terakut-nya si REJUNA. Nggak habis pikir gue sama jalan pikiran Lo. BULNGET alias BUCIN TOLOL BANGET." omel Lia di perjalanan menuju ruang BK seperti kata Jina tadi. Jina hanya tersenyum polos seperti tidak memiliki beban apapun.

Setelah dari Ruang BK mereka berjalan menuju kantin. Mereka membicarakan tentang tempat bimbel mereka yang sudah mulai masuk besok sore sepulang sekolah.

"Oh iya, Li, Gue minta tolong rahasiain masalah tadi dari yang lainnya ya." kata Jina dengan ekspresi meminta tolongnya.

"Rahasia apa nih? Kasih tau gue dong? Kok mainnya rahasia-rahasia an sih Lo, Jin?"

Jina sama Lia kaget. Otomatis mereka melihat ke arah belakang.

Curious Feeling [Renjun ft. Ryujin]✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang