7. Accidentally

552 82 11
                                    

"Lo kalau nggak tau nggak usah sok tau, Yen. Udah dijelasin kalau ortunya pindah tugas dinas."

Satu kelas menuju ke arah sumber suara.

"Juna, tumben lo ngebela haha. Suara hati Jina langsung kretek-kretek." jawab Yena. Tentu saja dengan nada bercandanya.

Semua yang di kelas tertawa. Pasalanya baru kali ini Juna membela seseorang. Jina sendiri kaget. Tidak sempat untuk ikut tertawa.

"Sudah sudah. Jennifer kamu bisa duduk di sebelah Nancy." kata Bu Taeyon sambil menunjuk meja Nancy.

Tepat di depan meja Yuna dan Chaca yang berada dekat jendela lurus pintu kelur-masuk kelas. Dan meja Nancy berada di baris kedua.

Lalu Bu Taeyon memulai pelajarannya. Jina masih memikirkan ucapan Juna tadi. Jina tahu kalau Juna dulu jaman SMP pernah di gosipkan dekat dengan Jennifer. Namun tidak lama gosip itu hilang karna Jennifer yang berpacaran dengan kakak kelas.

Bel istirahat berbunyi. Tidak lupa Jina memberikan kotak bekal ke Juna. Jelas dengan penolakan lagi.

Xavello menghentikan tangan Juna saat mau membuang kotak bekal itu ke tempat sampah.

"Biar gue makan deh ketimbang lo buang terus." kata Xavello sambil mengambil kotak bekal itu.

"Ambil." kata Juna lalu berjalan keluar menuju kantin.

.
.
.
.

Jina dan teman-temannya sudah keluar kelas sejak tadi. Mereka sudah duduk di salah satu meja kantin.

"Kalian mau pesen minum sekalian?" tanya Jina yang beranjak dari duduknya mau pesen minum.

"Samain aja, Jin" kata Lia diikuti anggukan oleh Chaca dan Yuna.

Jina berjalan ke tempat Ibu penjual minum. Tidak sengaja bertemu Somi teman jaman SMPnya dahulu.

"JINAAANJINGG" teriak Somi ke Jina. Jina tentu saja langsung kaget.

"Loh Som, Lo kok disini? Lo murid pindahan yang dibilang Chandra?" tanya Jina dengan gurat wajah bahagia.

"Iya gue pindah. Orang tua gue balik ke Indo lagi." jelas Somi.

Sofya Mia Scarletto. Di panggil Somi. Somi adalah anak keturunsn blesteran.

"Lo kelas mana Som?" tanya Jina dengan tangan mengambil minumannya yang sudah di tata di nampan.

"Gue masuk kelasnya Felix. Gila sih anaknya pinter-pinter. Minder banget gue haha" kata somi sambil tertawa.

Jina ikut tertawa juga sambil jalan menuju mejanya. Somi juga kenal dengan Yuna, Yeji, Lia dan Chaca. Pernah satu kelas saat bimbel. Mereka juga sering Hang Out bersama.

"Eh tali sepatu lo, Jin" kata Somi yang menunjuk ke arah sepatu Jina.

"Nanti aja deh sekalian." jawab Jina dan selang beberapa detik Jina terjatuh. Terserempet tali sepatu sendiri. Minumannya tidak sengaja mengguyur sosok didepannya. Somi sendiri juga ikut panik.

"Eh sorry gue gak-"

"Lo sengaja ngeguyur Jennifer?!" bentak Juna.

Rejuna tiba-tiba muncul  disaat Jina sedang tersrempet tali sepatu dan mengguyur Jennifer di depannya. Juna langsung menghampiri Jennfier.

"Kita gak sengaja, Jun. Lo nggak liat Jina kesandung tali sepatu?" kata Somi menaikkan suaranya tidak terima. Somi juga kenal  dengan Juna secara mereka pernah satu kelas saat SMP.

Murid-murid di kantin langsung memusatkan perhatian mereka. Baju Jina juga basah tetapi Juna lebih memilih memberikan jas almetnya kepada Jennifer.

Pedih bestie. Mas Crush lebih mementingkan yang lain.

"Sorry gue nggak sengaja, Jen." kata Jina meminta maaf.

Jennifer mengangguk dan berkata tidak apa-apa namun Juna sudah membawa Jennifer pergi kaluar area kantin.

"Ayok Jin ke kamar mandi kita ganti baju, Lo." kata Yuna menarik Jina yang masih linglung melihat Juna baru saja membentaknya itu.

Jina emang anak yang jarang di bentak. Tapi dia anak yang kebal bentakan sebab pernah mengikuti OSIS jaman SMP.

Dari jauh Felix mengamati. Hyunjin yang berapi-api karna Juna yang membentak Jina.

Di toilet Jina langsung mengganti bajunya dengan baju olahraga miliknya yang ada di loker.

"Lo gapapa, Jin?" tanya Somi yang khawatir.

"Dih gue gapapa kali, santai aja kenapa. Basah doang." jawab Jina sambil tertawa.

"Bukan basahnya. Lo udah di kasarin sama Juna terus masih mau merjuangin, Jin? Lo terlalu baik untuk dia, Jin." kata Yuna.

"Gue nggak terima Lo di gituin kek tadi." jawab Chaca.

"Sama gue juga." kata Lia sama Somi.

.
.
.
.

Bel masuk berbunyi di lanjutkan dengan pelajaran olahraga. Pak Chanyeol bilang olahraganya kasti di lapangan indoor. Team cewek sudah di bagi menjadi dua. Sekarang timnya Rujin sedang memukul bola.

"Siap Jin?" kata Yena yang mau melempar bola.

Jina menjadi satu team bersama teman-temannya dan juga Yena serta Jennifer.

"Siap Yen!" jawab Jina yang siap dengan tangan yang memegang pemukulnya.

"Ayok Jin! Pulangin kita Jin!" teriak
Yuna dari post terakhir bersama teman-teman se-tim yang lainnya.

Bola melambung dengan bagus di lempar oleh Yena. Lalu di pukul oleh Jina
dan bola melambung tinggi serta mendarat jauh. Yang berada di post terakhir pun langsung lari berhamburan kembali untuk mencetak poin.

Sampai suara seseorang membuat
permainan berhenti seketika saat
tim Jina sedang bersorak kemenangan mereka langsung diam.

"AW" suara Jennifer memekik kesakitan.

Lagi dan lagi Juna yang sebelumnya
main bola bersama anak cowok lainnya di pinggiran langsung berlari menuju Jennifer. Rejuna kembali ikut campur.

"Kamu nggak papa?" kata Juna dengan lembut.

Anak-anak perempuan pun kaget. Rejuna
barusan bilang KAMU. Dan lagi Rejuna
panik.

Jina langsung berlari diikuti teman-teman yang lain menuju kearah Jennifer.

"Sorry, Jen. Gue nggak tau sumpah kalo
bolanya kena Lo, sorry sorry, sumpah gue
nggak tau gue sal-" kata-kata Jina terpotong oleh suara bentakan seseorang.

"LO KALO EMANG PUNYA DENDAM
SAMA JENNIFER BILANG!!" Bentak
Juna ke Jina.

"Eh lo apa-apa an sih, Jun?! Kita main
nggak sengaja. Itu udah resiko kalau di olah raga." Jelas Yena sambil emosi.

"Sorry gue nggak sengaja. Gue kira bolanya jauh. Gue nggak tau kalau Jennifer yang jaga di belakang." jelas Jina dengan raut wajah yang sudah tidak bisa dijelaskan lagi.

"Lagian bola kasti doang. Lo kayak nggak  pernah liat Jina adu kepala pas main basket aja." kata Yuna membela Jina.

Juna langsung pergi membawa Jennifer ke UKS. Permainan di ganti oleh anak laki-laki dengan anak perempuan pergi dipinggir lapangan sebagai penyemangat.

"Jin, Lo masih mau pertahanin apa sih dari cowok nggak punya otak kayak Juna?" tanya Yena dengan ekspresi wajahnya yang sudah menahan emosi.

"Udah, Jin. Lo nggak salah kok." kata Lia
menenangkan Jina.

"Gue mau ke uks dulu. Mau minta maaf ke Jennifer." kata Jina lalu pergi berjalan
ke luar lapangan indoor.

Yena, Nancy, Yuna, Lia dan Chaca ngikutin Rujin jalan ke UKS.

Saat sampai didalam UKS, Jina langsung disuguhkan oleh bentakan dari Juna.

"Ngapain Lo kesini? Mau nambah luka Jennifer lagi? Mending lo pergi sampah."

Curious Feeling [Renjun ft. Ryujin]✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang