Chapter 4

5.2K 388 3
                                    

Rosé menatap lekat ke arah Jimin, pria yang sedari tadi tidak berhenti untuk istirahat sejenak dari pekerjaannya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Rosé menatap lekat ke arah Jimin, pria yang sedari tadi tidak berhenti untuk istirahat sejenak dari pekerjaannya

Sudah terhitung dua hari Jimin seperti itu, ia bahkan melewatkan jam makan malam bersamanya

Sebenarnya tak masalah bagi Rosé, namun ia sedikit kasihan melihat Jimin. Wajahnya terlihat pucat, tapi dirinya masih terus memaksakan tubuhnya untuk tetap kuat

Mata mereka berdua tak sengaja saling bersitatap, "Kamu belum tidur?" tanya Jimin yang hanya dibalas gelengan oleh Rosé

Pria itu behenti mengetik, ia lalu berjalan mendekat ke arah Rosé "Apa kamu ingin sesuatu?"

"Bukan gua, tapi lo!"

"Kenapa saya?"

"Jimin, lu belum makan malam tadi. Gimana kalo lo sakit?"

"Kamu memperhatikan saya?"

Rosé menggaruk tengkuknya yang tidak gatal, lalu kembali menatap Jimin malu-malu

"Bukan gitu.. tapi gua ga tega aja, biarpun lo laki, tapi lu juga butuh energi, jangankan makan, istirahat aja nggak!"

"Terimakasih atas perhatiannya, Rosé. Tapi saya tidak apa-apa, saya sudah terbiasa seperti itu"

Tangan Jimin terulur untuk membelai pelan pucuk kepala Rosé, membuat wanita itu sontak mendangah

"Apa kamu ingin sesuatu?" tanya Jimin sekali lagi

Rosé mengangguk pelan, "Gua mau makan, tapi gamau sendiri, maunya sama lu"

"Kenapa harus sama saya? Biasanya kamu tidak mau melakukan suatu hal yang berhubungan dengan saya.."

"Ya.. sekarang beda Jimin, gua mau makan sama lo. Kalo lo gamau... Gua mau kabur aja dari sini"

"Kamu tidak akan bisa kabur, ada pengawal saya didepan.Terlebih saya selalu stand by disini bersama kamu"

Bibir Rosé mengerucut, "Ya.. yaudah, kalau gitu, selang infusnya gua lepas!"

Jimin menggeleng, tangannya segera bergerak cepat untuk menahan aksi Rosé yang aneh itu

Ia lalu sedikit membungkuk untuk mensejajarkan tubuhnya dengan Rosé "Jangan melakukan hal yang tidak-tidak, Rosé"

"Habisnya lo ngeselin, kalo lo bisa ngeselin, kenapa gua ngga?"

"Kamu menantang saya?"

"Iyaa..gua nantangin lo! Puas?!"

Jimin terkekeh sebentar, ia lalu mencubit pelan pipi chubby wanitanya "Jangan aneh-aneh, saya tidak suka kamu bertingkah yang tidak-tidak. Apalagi jika hal itu bisa menyakiti kamu"

"Tapi lo selalu nyakitin gua, kenapa lo ga larang diri lo sendiri buat ga ngelakuin itu, hah!"

"Itu beda konsepnya Rosé.."

STUCK WITH YOU | Jirosé ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang