Chapter 8

5K 422 37
                                    

Xana menatap rendah ke arah Rosé, namun yang ditatap malah biasa saja

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Xana menatap rendah ke arah Rosé, namun yang ditatap malah biasa saja. Seolah-olah Xana tidak ada apa-apanya

Sementara Jimin, pria itu juga sama tenangnya dengan Rosé, dengan setelan jas kantornya. Jimin terlihat dua kali lebih tampan dari biasanya

Pantas saja Xana bisa tergila-gila seperti itu dengan Jimin, toh Jimin memiliki ketertarikan yang membuat kaum hawa terpikat dengannya

"Kamu terlihat berbeda Jimin.."

"Hmm?"

"Kamu terlihat lebih cerah sekarang, tidak seperti kemarin"

Jimin terseyum tipis, ia lalu melirik Rosé. Wanita yang sedari tadi tampak fokus dengan makanannya

"Oh.."

Setelah acara sarapan usai, segera Jimin dan Xana pergi bersama menuju pintu keluar

Tak lupa dengan Xana yang menggandeng tangan Jimin erat, "Katanya cinta, tapi kok gandengan sama cewe lain, cih.."

Rosé ikut membantu Mina yang tengah membereskan peralatan makan mereka tadi, "Eh non, ga usah atuh, ini biar saya saja.."

"Gapapa bi, saya lagi rajin"

Mina mengangguk pasrah, dilarang pun, Rosé akan tetap melakukannya juga. Jadi ya terserah Rosé sajalah

Dengan sangat berpengalaman, Rosé mencoba mengerahkan seluruh tenaganya untuk mencuci piring-piring kotor

Namun belum juga selesai, Jimin malah memanggilnya dari luar. Hal itu tentu membuatnya berdecak kesal

Jimin selalu saja mengganggu dirinya, apakah pria itu tidak lelah terus menerus melakukan itu kepadanya?

"Kenapa?"

"Ada sesuatu yang tertinggal.."

"Apa? Biar gua ambilin, mumpung gua lagi baik nih"

Jimin menarik pinggang Rosé mendekat, ia lalu menundukan kepalanya dan melumat bibir wanita itu

Mata Rosé membola sempurna, dirinya tentu sangat terkejut dengan aksi tiba-tiba Jimin kepadanya

"Lo apa-apaan sih!"

"Saya hanya mengambil apa yang tertinggal.."

Kepala Rosé menggeleng pelan, "Yaudah, itu doang kan, ga ada lagi?"

Dengan masih merangkul pinggang Rosé, Jimin terus mendekat, mempersempit jarak yang sedikit merenggang "Saya mau makan siang bersama kamu nanti"

"Dimana? Direstoran?"

"Tidak! Tapi disini.."

Jari Jimin mengusap pelan pipi chubby Rosé, sesekali ia menyubitnya pelan saking gemasnya

"Trus lo bolak balik dong?"

"Memangnya kenapa?"

"Kenapa ga direstoran aja sih? Sekalian mau keluar tau ga! Bosen disini terus.."

STUCK WITH YOU | Jirosé ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang