"Bagaimana? Semuanya sudah beres?"
"Sudah pak, laporan pengeluaran dan pemasukannya sudah saya manipulasi dan beberapa data lainnya juga sudah banyak yang saya sabotase"
"Bagus, cepatlah bekerja, Jungkook"
"Siap pak.."
Setelah sambungan tersebut terputus, barulah Jimin meletakan kembali ponselnya diatas nakas
Ia lalu memeluk tubuh Rosé lagi, tak membiarkan wanita itu berjarak sedikit saja darinya
Kalau boleh jujur, sebenarnya ia masih sakit hati dengan ucapan Rosé tadi. Ia bahkan mengucapkan itu dengan enteng sekali tanpa memikirkan perasaannya
Tentu Jimin emosi, alhasil semua kekesalannya ia lampiaskan saja kepada Rosé lewat pergelutan panasnya tadi dikamar mandi
Masa bodo dengan cacian Rosé kepadanya, karena sampai kapan pun, Rosé akan terus seperti itu meskipun ia bersikap baik
Jimin sudah kehabisan akal untuk menahan Rosé, karena nyatanya, semua yang ia lakukan tidak pernah bisa membuat Rosé betah berada disisinya
Sudah banyak cara yang ia gunakan, mulai dari halus bahkan sampai kasar sekalipun. Tapi semuanya tidak ada yang berhasil
"Kapan kamu membuka hati untuk saya? Apa yang harus saya lakukan agar kamu tetap tinggal bersama saya lebih lama lagi?"
Rosé hanya diam, jelas, karena wanita itu sudah kehilangan kesadarannya beberapa menit yang lalu karena aksi kelewatan batas darinya
Anggap saja Jimin adalah pria bajingan, ia bahkan terus menerus melukai Rosé tanpa memikirkan seperti apa sakit yang wanita itu rasakan
Benar kata orang lain, kalau ia adalah orang yang egois. Ia hanya memikirkan perasaannya sendiri tanpa peduli seperti apa perasaan orang lain atas sikapnya
Mungkin bagi Jimin, dengan terus membuat luka pada wanita itu, akan membuat dirinya lah yang nantinya akan Rosé butuhkan untuk menyembuhkan lukanya itu
Tapi nyatanya semua sangat berbeda jauh dari apa yang ia pikirkan, Rosé terluka parah, tapi ia tak membutuhkan bantuan darinya untuk menyembuhkan luka itu
Miris sekali bukan?
Jimin menarik selimut, untuk menutupi tubuh polos Rosé. Lalu ia segera pergi dari sana
Ia sudah sangat pusing dengan masalahnya akhir-akhir ini, ditambah lagi dengan Rosé yang ingin pergi darinya
Tak bisakah ia menyelesaikan dahulu masalahnya satu persatu, baru setelah itu masalah lain datang lagi setelahnya?
Jika ia seperti ini terus menerus, yang ada dirinya bisa gila. Belum lagi ia juga jadi lebih sensitif sekali sekarang
Ia mudah sekali marah, membuat siapapun yang berhadapan langsung dengannya ketakutan
KAMU SEDANG MEMBACA
STUCK WITH YOU | Jirosé ✓
Fanfiction[ Follow Sebelum Membaca! ] [ Story 2 ] Park Jimin, seorang pria dengan segudang tanda tanya besar dihidupnya, dingin dan pendiam bahkan nyaris tidak tersentuh Hingga semua hidupnya berubah, ia yang cuek dan indivudalis kini hanya mau berporos pada...