Chapter 10

5.2K 412 24
                                    

"Bagaimana? Semuanya sudah beres?"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Bagaimana? Semuanya sudah beres?"

"Sudah pak, laporan pengeluaran dan pemasukannya sudah saya manipulasi dan beberapa data lainnya juga sudah banyak yang saya sabotase"

"Bagus, cepatlah bekerja, Jungkook"

"Siap pak.."

Setelah sambungan tersebut terputus, barulah Jimin meletakan kembali ponselnya diatas nakas

Ia lalu memeluk tubuh Rosé lagi, tak membiarkan wanita itu berjarak sedikit saja darinya

Kalau boleh jujur, sebenarnya ia masih sakit hati dengan ucapan Rosé tadi. Ia bahkan mengucapkan itu dengan enteng sekali tanpa memikirkan perasaannya

Tentu Jimin emosi, alhasil semua kekesalannya ia lampiaskan saja kepada Rosé lewat pergelutan panasnya tadi dikamar mandi

Masa bodo dengan cacian Rosé kepadanya, karena sampai kapan pun, Rosé akan terus seperti itu meskipun ia bersikap baik

Jimin sudah kehabisan akal untuk menahan Rosé, karena nyatanya, semua yang ia lakukan tidak pernah bisa membuat Rosé betah berada disisinya

Sudah banyak cara yang ia gunakan, mulai dari halus bahkan sampai kasar sekalipun. Tapi semuanya tidak ada yang berhasil

"Kapan kamu membuka hati untuk saya? Apa yang harus saya lakukan agar kamu tetap tinggal bersama saya lebih lama lagi?"

Rosé hanya diam, jelas, karena wanita itu sudah kehilangan kesadarannya beberapa menit yang lalu karena aksi kelewatan batas darinya

Anggap saja Jimin adalah pria bajingan, ia bahkan terus menerus melukai Rosé tanpa memikirkan seperti apa sakit yang wanita itu rasakan

Benar kata orang lain, kalau ia adalah orang yang egois. Ia hanya memikirkan perasaannya sendiri tanpa peduli seperti apa perasaan orang lain atas sikapnya

Mungkin bagi Jimin, dengan terus membuat luka pada wanita itu, akan membuat dirinya lah yang nantinya akan Rosé butuhkan untuk menyembuhkan lukanya itu

Tapi nyatanya semua sangat berbeda jauh dari apa yang ia pikirkan, Rosé terluka parah, tapi ia tak membutuhkan bantuan darinya untuk menyembuhkan luka itu

Miris sekali bukan?

Jimin menarik selimut, untuk menutupi tubuh polos Rosé. Lalu ia segera pergi dari sana

Ia sudah sangat pusing dengan masalahnya akhir-akhir ini, ditambah lagi dengan Rosé yang ingin pergi darinya

Tak bisakah ia menyelesaikan dahulu masalahnya satu persatu, baru setelah itu masalah lain datang lagi setelahnya?

Jika ia seperti ini terus menerus, yang ada dirinya bisa gila. Belum lagi ia juga jadi lebih sensitif sekali sekarang

Ia mudah sekali marah, membuat siapapun yang berhadapan langsung dengannya ketakutan

STUCK WITH YOU | Jirosé ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang