[ Follow Sebelum Membaca! ]
[ Story 2 ] Park Jimin, seorang pria dengan segudang tanda tanya besar dihidupnya, dingin dan pendiam bahkan nyaris tidak tersentuh
Hingga semua hidupnya berubah, ia yang cuek dan indivudalis kini hanya mau berporos pada...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Sudah satu minggu paska dirinya dirawat dirumah sakit, kini tubuhnya sudah membaik
Namun tetap saja, kondisinya saat ini sangatlah tidak berarti apa-apa baginya. Karena nyatanya, ia masih tetap terkurung didalam mansion megah milik Jimin
Ingin rasanya Rosé pergi saja dari sini, tapi ia takut, aksi nekatnya itu akan berdampak buruk kepada keluarganya
Mengingat Jimin sudah mengancamnya tempo lalu
Rosé terseyum kecil saat melihat ikan-ikan dikolam berenang mendekat ke arahnya, warna warna cerah mereka membuat senyum sumringah terbit dibibir Rosé
"Wahh, kalian lucu banget.."
Mata Rosé tertuju pada ikan koi berwarna oranye, tangannya pun terulur untuk menggapai ikan tersebut
"Ehh.."
Karena terlalu jauh tangan Rosé menggapai ikan itu, membuat dirinya hampir saja tercebur ke kolam jika tubuhnya tidak ditahan
Tangan Rosé menggenggam erat lengan Jimin, pria yang menahan tubuhnya yang hampir saja tercebur
"Kamu ini sedang apa, Rosé?!"
Jimin membalik tubuh Rosé, lalu merangkul pinggang wanita itu "Ini yang buat saya tidak mau mengizinkan kamu keluar dari kamar"
Nafas Jimin berderu tak beraturan, jika saja ia tidak tepat waktu, mungkin Rosé sudah tercebur didalam kolam itu
Wanitanya ini memang selalu berhasil membuat jantungnya tidak tenang, bahkan saat kerja pun Jimin juga tidak fokus
Ia takut Rosé akan melakukan sesuatu yang membahayakan dirinya sendiri jika ia tidak ada disampingnya
"Gua mau ikan.."
"Saya sedang khawatir sama kamu, Rosé. Kamu malah meminta ikan!"
"Tapi beneran mau itu Jimin.."
Jimin memejamkan matanya, lalu membuang nafasnya perlahan. Ia melepaskan rangkulannya kepada Rosé setelahnya
"Ikan yang mana?"
"Yang warna oranye, itu.."
Pria itu mengangguk, "Nanti saya akan belikan tempat untuk ikan itu, tapi janji setelah ini jangan seperti tadi lagi, kalau tidak, saya benar-benar tidak akan mengizinkan kamu keluar kamar"
"Iyaa Jimin..."
Tangan Rosé Jimin genggam, ia lalu menarik pelan wanita itu untuk masuk ke dalam mansion
Lagipula, hari sudah menjelang malam. Dan angin malam juga tidak bagus untuk kesehatan wanitanya
