Rosé memakan makan malamnya dengan khidmat, sesekali ia melirik jam dinding yang terus bergerak
Hari sudah sangat larut, tapi Jimin belum juga pulang dari kantornya. Memang Rosé tidak mengkhawatirkan pria itu, tapi ini sedikit aneh
Biasanya Jimin akan pulang lebih awal, lalu menghampirinya dan bermanja-manja dengannya sampai akhirnya berakhir dengan pergulatan panas diranjang
"Nona kenapa toh?"
"Ohh ngga bi, ngga papa"
Mina mengangguk, wanita itu kembali melanjutkan aktivitasnya. Sementara Rosé, tak ada yang ia lakukan lagi selain makan dan makan
Lagipula Mina juga memasak banyak makanan, dan ia sangat yakin, Jimin pun tidak akan habis memakan semuanya sendiri
Rosé menoleh, saat melihat Jimin baru saja datang. Namun anehnya, pria itu malah tidak meliriknya sama sekali
Ia terus melangkah ke depan, dengan wajah yang terlihat sangat dingin. Tentu itu bukanlah Jimin yang biasa ia jumpai
"Loh kamu lagi? Kamu ngapain disini?"
Rosé bergedik, ia lalu kembali fokus dengan makanannya. Mengabaikan ucapan Xana tadi
Tentu hal itu membuat Xana berdecak kesal, namun ia tidak membalas, melainkan, membiarkan saja Rosé, lalu mengejar Jimin
Mata Rosé menatap nanar ke arah tangga, dimana Jimin dan Xana sama-sama melewati tempat itu
"Apa tadi ada nona Xana, non? Tadi saya tidak sengaja mendengar suara nona Xana dari dapur"
"Heum.."
"Ada tuan Jimin juga nona?"
"Iya bi, dia baru saja lewat"
"Kenapa tuan tidak menghampiri nona ya?"
Prang!
Baik Mina dan Rosé sama-sama menoleh ke arah satu ruangan, dimana disana terdengar suara pecahan kaca yang begitu besar
Buru-buru kedua wanita itu berlari, menghampiri sumber suara "Non Xana? Nona tidak apa-apa?"
Xana hanya diam, namun arah matanya tidak juga lepas dari Jimin. Pria yang tengah mengamuk tidak jelas didalam
Rosé segera masuk ke dalaman ruangan itu, daripada ia melihat Xana yang sama sekali tidak bertindak sedikitpun saat melihat Jimin tengah terbakar emosi
Dapat Rosé lihat, banyak sekali pecahan kaca yang bertebaran. Ada juga beberapa benda yang berjatuhan ditiap sudut ruangan
Tatapan mata Rosé menyendu, terlebih saat ia lihat Jimin tengah mengacak rambutnya kasar "Jimin.."
Dada pria itu naik turun, diikuti dengan kemurkaannya yang tak kunjung meredam. Bahkan ia tak memperdulikan jemarinya yang terluka
Sebelum semakin jauh, Rosé lebih dahulu menghampiri Jimin. Menahan tubuh pria itu agar tidak lagi merusak semua benda yang ada disana
KAMU SEDANG MEMBACA
STUCK WITH YOU | Jirosé ✓
Fanfiction[ Follow Sebelum Membaca! ] [ Story 2 ] Park Jimin, seorang pria dengan segudang tanda tanya besar dihidupnya, dingin dan pendiam bahkan nyaris tidak tersentuh Hingga semua hidupnya berubah, ia yang cuek dan indivudalis kini hanya mau berporos pada...