Chapter 16

4.9K 408 33
                                    

Rosé menangis sejadi-jadinya didalam pelukan Jimin, tentu hal itu membuat Jimin harus ekstra sabar untuk menenangkan wanita ini

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Rosé menangis sejadi-jadinya didalam pelukan Jimin, tentu hal itu membuat Jimin harus ekstra sabar untuk menenangkan wanita ini

Tentu saja Jimin sudah tau apa yang membuat wanitanya ini menangis separah sekarang

Dan Jimin sangat benci orang yang mencoba mengganggu ketenangan dirinya dan juga orang-orang yang ia sayangi

"Rosé.. jangan nangis lagi ya"

Kepala wanita itu menggeleng kuat, ia lalu semakin mengeratkan pelukannya kepada Jimin

Sungguh, mendengar tangis pilunya saja Jimin sudah dapat merasakan sesakit apa yang Rosé rasakan

Membuat kadar emosinya ikut membuncah, Xana saja bisa Jimin buat gila dan jatuh miskin apalagi Nayeon

Ternyata nyali wanita itu cukup besar untuk menggertaknya, belum lagi kedua orang tua tiri Rosé

Mereka memang berjasa bagi Rosé, tapi apa yang mereka ucapkan, selalu berhasil meloloskan bulir air mata kepedihan pada wanitanya

Lihat saja, Jimin pasti akan membalas perbuatan mereka. Cepat ataupun lambat

Jimin melepas pelukannya, ia lalu sedikit menunduk untuk mensejajarkan posisi kepalanya dengan Rosé

Telapak tangannya menangkup kedua pipi Rosé, "Jangan menangis lagi Rosé, kamu harus ingat, dokter bilang emosi kamu itu sangat berpengaruh sama kondisi janin kamu"

Jimin menyeka air mata Rosé, ia juga sesekali memberikan kecupan singkat dihampir setiap wajah wanita itu

"Apa yang harus saya lakukan agar kamu tidak sedih lagi, hmm?"

"Gatau.."

"Mau saya belikan sesuatu?"

Rosé menggeleng, "Lu pernah ga sih ngerasain hal yang sama kaya gua, difasilitasi segalanya tapi kalau gua berulah sedikit aja, mereka langsung hina gua, maki gua bahkan sampai main fisik dan permaluin gua didepan banyak orang, hiks.."

"... Sakit Jimin, gua udah berusaha buat ga ngerasain hal itu, tapi nyatanya gabisa. Kalau begini jadinya, mending gua ga usah dilahirin aja!"

Bibir Rosé Jimin kecup, "Kalau kamu tidak lahir, yang menikah dengan saya siapa, hmm?"

Tangan Jimin turun ke perut rata Rosé, lalu mengusapnya pelan "Lalu yang menjadi ibu dari anak saya siapa?"

Jimin ikut duduk diatas brankar, ia lalu menarik tubuh Rosé untuk bersandar didada bidangnya

Ia lalu menepuk pelan pundak wanita itu, sesekali ia mengusapnya "Jangan bicara seperti itu Rosé, kamu merasa sedih begitu karena kamu belum sadar ada banyak orang yang menyanyangi kamu dengan tulus"

"Lo salah satunya?"

"Kamu bisa menilai sendiri seperti apa saya memperlakukan kamu.."

"Tapi Jimin, rasanya bener-bener sesak banget. Udah lama gua pendem ini semua sendiri, untung aja gua ga gila"

STUCK WITH YOU | Jirosé ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang