"Minum.."
Rosé hanya diam saja, ia sama sekali tidak ingin meminum obat itu terus menerus
Ia benar-benar takut, apa yang ia tak inginkan akan terjadi setelahnya "Rosé..."
Jimin mengambil obat itu, memasukkannya ke dalam mulut, lalu memindahkannya ke mulut Rosé lewat ciuman
Mata Rosé berkaca-kaca, "Jimin, gua gamau lagi hiks.."
Rosé mengusap air matanya kasar, ia lalu membaringkan tubuhnya diranjang. Tentu Jimin mengikutinya
Segera ia memeluk wanita itu, "Gua gamau hamil, hiks, gua gamau!!"
Wanita itu hanya diam saja saat Jimin mulai meraba-raba dirinya, ia benar-benar sudah sangat lelah menangis
Dan ia juga lelah, hampir setiap waktu dipermainkan oleh pria itu. Tubuhnya benar-benar remuk sekarang
"Udah gamau, hiks.."
"Stt, jangan membantah"
Tangan Rosé menggenggam erat jemari Jimin yang tengah membuka kancing piyamanya, berharap pria itu berhenti melakukan aksinya
"Udah Jimin, capek, hiks, gua capek!!"
Jimin membalik tubuh Rosé, dilihatnya wanita itu tengah menangis kejer. Mungkin karena apa yang dikatakannya tadi memang benar adanya
Sorot mata Jimin menghangat, ia memang ingin sekali membuat Rosé terus terjebak bersamanya
Tapi ia tidak tega jika setiap hari melihat wanita itu menangis karena ulahnya yang keterlaluan
"Tidurlah, saya tidak akan melakukan itu sekarang.."
Rosé menyandarkan kepalanya, ia lalu memejamkan matanya. Meredam semua sakit yang ia rasakan
Ia benar-benar sudah kehabisan cara, Jimin benar-benar sudah mengikatnya begitu erat. Bergerak sedikit saja rasanya sangat susah
"Jangan menangis lagi.."
Jimin mencoba menenangkan Rosé, wanita yang selalu ia lukai. Tanpa memikirkan serapuh apa wanita itu
Rosé tak pernah berfikir, kenapa ia harus bertemu pria sejahat Jimin. Yang selalu bersikap egois dan seenaknya atas dirinya
Berapa lama lagi ini semua berakhir, dirinya sudah tidak kuat
Rosé takut, sangat-sangat takut. Apa yang menjadi mimpi buruk baginya akan terjadi dan menimpa dirinya
Dirinya sudah rusak, diperbaiki pun hasilnya juga tetap sama. Dan Jimin lah tersangka utama yang membuatnya menjadi wanita rendahan seperti sekarang
"Rosé, kenapa kamu masih menangis juga, hmm.."
"Lo brengsek! Lo jahat! Hiks.."
Jimin menghela nafasnya pelan, ia lalu mengusap lembut surai indah wanitanya itu. Berharap tangisnya segera mereda
KAMU SEDANG MEMBACA
STUCK WITH YOU | Jirosé ✓
Fanfiction[ Follow Sebelum Membaca! ] [ Story 2 ] Park Jimin, seorang pria dengan segudang tanda tanya besar dihidupnya, dingin dan pendiam bahkan nyaris tidak tersentuh Hingga semua hidupnya berubah, ia yang cuek dan indivudalis kini hanya mau berporos pada...