9. Hi Korea

402 58 12
                                    

3 Bulan kemudian.

Seorang gadis dengan baju santai yang melekat pada tubuhnya itu sedang berjalan keluar dari Pesawat yang sedari tadi ia naiki. Dengan Masker dan topi yang menutupi Identitas nya, ia berjalan dengan santai menuju tempat pengambilan barang.

Dia adalah Kim Hana, pewaris utama dari keluarga Kim. Banyak yang tak mengetahui bahwa sebenarnya selama ini Hana tak pernah kembali ke Korea karena banyak juga ancaman yang mengarah padanya.

Nenek Kim, hanya dirinya seorang yang mengetahui semuanya dengan jelas, dari kecelakaan pesawat yang menyebabkan Hana lahir dan selamat tetapi tidak dengan kedua orangtuanya. Indonesia, negara itu adalah negara dimana selama ini Hana bertumbuh disana.

Ia tak pernah menyangka bahwa dirinya harus pindah Korea, disaat ia sudah terlalu nyaman dengan sahabat-sahabatnya di Indonesia. Ia tak pernah menyangka, kehidupannya akan seperti ini.

Ini seperti Drama, dimana seorang anak dikeluarga Miskin diangkat oleh keluarga Kaya Raya. Tapi ini kenyataan hidupnya, dimana ia adalah pewaris semua harta yang dimiliki oleh keluarga Kim.

.

.

.

.

.

Setelah sekitar 1 jam perjalanan dari Bandara ke rumah keluarga besar Kim, kini Hana berjalan memasuki rumah yang cukup mewah dengan didampingi oleh 4 Bodyguard yang sejak tadi menemuinya di Bandara.

"Agashi, Nyonya besar sudah menunggu didalam." ucap salah seorang Bodyguard yang memang berasal dari Indonesia. Hana yang tahu akan itu, langsung melangkah masuk ke dalam rumah, tanpa membalas perkataan Bodyguard tadi.

.

.

.

.

Aku tak tahu harus bersikap seperti apa, sungguh ini adalah kehidupan yang rumit. Menjadi orang Kaya adalah keinginanku dari dulu, tapi perjuangan yang perlu untuk diprioritaskan.

Bisnis keluarga Kim cukup luas, pastinya akan ada banyak hambatan yang belum terselesaikan.

Aku tak menyangka bahwa diriku benar-benar menjadi orang kaya. Tapi, aku malas pergi kesekolah, huft Sekolah di Korea pulang cukup larut dan aku tak suka berlama-lama belajar, membosankan.

Haruskah aku menggunakan bahasa Korea ? Aku bahkan belum terlalu lancar. Atau bahasa Indonesia ? Huft, memangnya mereka paham?

Mungkin diam lebih baik.

Aku merasa senang akan semua ini, namun dibalik itu semua pasti ada juga yang membenciku.

Semoga semuanya menjadi mudah.

.

.

.

.

.

"Anyeonghaseyo !" sapa Hana dengan sopan disaat ia melangkahkan kaki memasuki rumah yang begitu mewah tersebut.

"Cucuku ! Ini Hana, benar bukan ?" tanya Nenek Kim dengan senang, setelah sekian lama akhirnya penantiannya terwujud. Wajah Hana benar-benar mirip dengan anak lelakinya, bahkan bisa dibilang bahwa dia memiliki campuran wajah yang sama antara anak dan menantunya.

Hana yang melihat keterkejutan itu, membalas Nenek Kim dengan anggukan dan senyum tulus darinya. Kemudian Nenek Kim datang dan memeluk Hana dengan rasa sayang, bahkan hingga mengeluarkan air mata.

Silent Girl/ HALLSTATT  [SEGERA TERBIT CETAK] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang