Silent Girl/ HALLSTATT [SEGERA TERBIT CETAK]

3. Hurt (Revisi ✅)

Info : Rumah Hanok

Rumah Hanok merupakan rumah Korea yang tergolong tradisional. Rumah Korea ini cukup khas, mulai dari bentuk, material dan warnanya, terutama pada atapnya. Jenis rumah Korea seperti ini bisa diterapkan pada luasan tanah yang terbatas karena pada dasarnya rumah Hanok tidak memakan banyak lahan.

Hal yang menarik dari rumah Korea berjenis Hanok adalah rumah tersebut memiliki ciri yang khas namun serasi dengan lingkungan sekitarnya sehingga tidak terlalu mencolok.

.

Mohon dukungannya dengan Follow, Read, Vote and Comment

.

.

.

.

Pagi yang tenang dengan lingkungan yang sehat tentunya sangat berpengaruh juga bagi penghuninya, disalah satu rumah Hanok Korea yang cukup alami terlihatlah wanita yang cukup tua kini sedang bersantai bersama dengan keempat Pembantunya tepatnya sedang duduk dilantai.

Beliau adalah Nenek Kim, orang yang berpengaruh besar dalam perkembangan Mode Fashion sejak lama, karena pemikiran dan tekatnya yang kuat.

Nenek Kim sedang duduk dengan menyesap Teh Hijau miliknya didepan rumah.

Pemandangan pagi dengan taman didepan nya adalah hal yang sangat ia sukai sejak lama. Walaupun umurnya sudah menginjak lansia, namun fisiknya masih terlihat sehat, bahkan jarang sakit. Gaya hidup yang sehat adalah kunci utamanya, kegemarannya dalam bercocok tanam dan mengenal jenis ramuan herbal sejak kecil membuatnya bertahan dengan sehat.

"Ada yang ingin kau katakan? Maka katakanlah, Ahn !" kata Nenek Kim yang melihat ada yang aneh dari salah satu Pembantunya, lalu menyesap kembali Teh tersebut dengan santai.

"Tidak ad- "

" Jangan berbohong, aku tidak menyukainya !" ucap Nenek Kim yang sudah paham benar akan sikap setiap pembantunya.

"Be-begini Nyonya, Anak saya akan naik kekelas Akhir dan memulai ujian tapi saya belum dapat membayar semua biayanya. Upah yang saya miliki sudah saya gunakan untuk membayar sewa rumah dan pengobatan suami saya," jelas Pembantu tersebut yang tak lain memiliki Nama Keluarga "Ahn"

"Anakmu perempuan bukan ?" tanya Nenek Kim.

"Benar, Nyonya." jawabnya gugup.

"Aku akan mengurus semuanya dan mencatatnya sebagai Beasiswa. Setelah lulus dia harus bekerja di Perusahaan milikku sebagai gantinya." jelas Nenek Kim dengan santai.

"Ba-baik Nyonya, terima kasih banyak. Saya sangat beruntung dapat bekerja disini." jelas Maid tersebut.

"Ajak anakmu kemari besok aku akan melihat bagaimana dirinya berjuang untuk beasiswa tersebut. Jangan beritahu semuanya cukup kau ajak saja dia kemari dan pastikan dia bersikap sopan padaku." jelas Nenek Kim, tentu dirinya tak akan melakukan hal apapun yang dapat merugikan dirinya, semua yang ia lakukan harus menguntungkannya.