19. Salah Paham

304 49 15
                                    

Sesudah mandi dan memakai baju Tidur miliknya, kini Hana sedang berada di Balkon kamarnya, entah apa yang kini ia lakukan disaat kesehatannya saja belum pulih.

Tiba-tiba saja ada yang mengejutkannya dari belakang dan memeluknya dengan selimut yang ia bawa, "Apa yang kau lakukan disini ?"

"Eonnie ?" tanya Hana terkejut sembari ingin melepaskan pelukan tersebut, namun tak bisa karena sudah ditahan sang pemilik.

"Kau sedang sakit, tak baik bagimu berada disini." ujar orang tersebut yang tidak lain adalah Yuju. Ya, Yuju orangnya. Saat dirinya makan malam tadi, ia ingat bahwa Hana pasti belum makan, kemudian ia mengambil dan menyiapkan makanan untuk Hana. Kehadiran Yuju tak direspon oleh Hana dan membuat dirinya terpaksa mengambil selimut untuk diberikan pada Hana yang kini sedang berdiri di Balkon kamarnya.

"Eonnie, ba-bagaimana kau bisa tau ?" tanya Hana bingung, pasalnya hanya Bibinya Solbin saja yang mengetahui hal ini.

"Kau pulang sekolah lebih cepat dari biasanya. Dan tubuhmu hangat, kau tak bisa berbohong." ujar Yuju tenang, sambil memandang langit yang bertaburan bintang dimalam ini.

"A-aniya, Eonnie kau sendiri juga masih sakit."

"Aku sudah sembuh, tenang saja. Ayo masuklah, kau harus makan." ujar Yuju melepaskan pelukannya beserta selimut yang tadi ia bawa kepada Hana, lalu ia menutup pintu Balkon dan menyusul Hana.

"Eonnie tidurlah, ini sudah malam. Aku tak nafsu makan." ujar Hana membaringkan tubuhnya bersiap untuk tidur, ia malas sekali kalau harus makan walaupun hanya sesuap.

"Apa kau sudah minum obat ?"
"Jangan berbohong." potong Yuju disaat ia mengetahui gelagat aneh dari Hana.

"Itu tak penting, Hana hanya sakit biasa." jawab Hana lalu memejamkan matanya, ia mencoba mengabaikan Yuju yang kini duduk disampingnya. Hana sendiri juga tak ingin ada orang yang turut mencampuri kehidupannya.

"Kanker ? Kau bilang itu sakit biasa hah ? Itu penyakit berbahaya dan kau mengabaikannya ? Hiks...Eonnie ingin kau sehat dan tak merasakan rasa sakit lagi. Eonnie ingin kamu tumbuh dengan baik, hiks." ujar Yuju sambil terisak, ia bahkan sangat tak ingin apabila Hana terus-menerus menahan semua rasa sakitnya sendiri, apalagi kematian adalah resiko yang paling berbahaya.

Hana yang mendengar isakan Yuju itu langsung bangun dari posisinya dan memeluk Yuju, walau ia sendiri juga bingung darimana Yuju tahu akan penyakitnya.

"Eonnie, Uljima. Maafkan Hana." kata Hana sambil memeluk Yuju.

.

.

.

.

.

Malam ini Sowon dan Yerin pulang lebih cepat dan mereka juga menghabiskan waktu untuk berbelanja di Mall. Cukup banyak yang mereka beli kali ini, begitulah mereka. Ada hari dimana mereka menghabiskan seluruh tenaga untuk menyelesaikan perusahaan dan ada juga waktu untuk mereka menghibur diri dengan menghabiskan uang milik mereka.

Hingga akhirnya setelah pulang berbelanja, Sowon dan Yerin menuju ke Butik yang diurus oleh Eunha, bersama Umji yang membantu disana.

Saat sampai di rumah, mereka berempat langsung masuk kedalam rumah dengan membantu membawakan beberapa Paperbag yang berisi belanjaan milik Sowon dan Yerin, sedangkan Sowon memarkirkan Mobil miliknya ke Garasi.

.

.

.

.

Sinb yang tadinya hanya mengintip dari kamar Hana, kini mulai Khawatir. Karena mendengar suara dari saudara-saudaranya yang berada dilantai bawah. Ia bingung harus memberitahu Yuju atau tidak. Karena akan sulit membujuk Hana Makan maupun minum obat, apabila Hana tak dipaksa terlebih dahulu.

Karena tak ingin mengganggu waktu Yuju dan Hana, Sinb memutuskan untuk pergi kebawah dan menemui saudara-saudaranya.

"Eoh, kalian sudah pulang ?" tanya Sinb berpura-pura agar rencananya tidak gagal, atau keempat saudaranya itu akan marah pada Yuju maupun dirinya.

"Nee, Sinb-ah. Bagaimana keadaan Yuju ?" tanya Yerin pada Sinb.

"Yuju Eonnie, keadaannya sudah membaik." jawab Sinb santai, kedua matanya terkejut melihat begitu banyak belanjaan yang kini sedang dilihat oleh saudara-saudaranya. Dirinya bahkan tak pernah membeli banyak baju maupun perlengkapan lainnya dalam jumlah banyak.

"Dimana dia sekarang ?" tanya Sowon sambil melepas Jas hitam miliknya.

"Dikamar, dia sedang tidur." jawab Sinb gugup.

"Oh baiklah, aku akan melihatnya. Lagipula aku sudah rindu padanya hehe." ujar Eunha yang memang tak pulang 2 hari ini.

"Eunha Eonnie, tak hanya kau. Umji juga." potong Umji  kemudian menarik tangan Eunha menuju lantai atas.

"Eonnie biarkan belanjaannya disini, besok Maid akan membereskannya. Aku ingin melihat Yuju." kata Yerin lalu menarik tangan Sinb, sedangkan Sinb hanya bungkam karena tak bisa mengelak lagi.

"Yakk kau malah meninggalkanku, haiss." sebal Sowon sambil berjalan cepat mengikuti kelima adiknya itu.

.

.

.

.

"Eonnie, ini sudah banyak. Aku tak ingin makan lagi huft," keluh Hana setelah memakan 5 suapan dari Yuju.

"Yakk ini baru suapan kelima. Bahkan kau mengunyah makanan dengan lambat." jawab Yuju.

"Nanti aku akan gemuk kalau makan sebelum tidur."

"Makanlah sekali lagi, nee ?" tanya Yuju dijawab anggukan pasrah oleh Hana, namun belum sempat Hana memakannya, Sendok yang berisi makanan itu sudah terjatuh.

"Sowon Eonnie ?"  tanya Yuju bingung.

"Yuju-yaa, apa yang kau lakukan hah ? Kau gila ? Yerin, Eunha kalian urus Yuju." ujar Sowon sebal, kini ia marah.

Hana yang melihat sorot mata Sowon menajam itu membuat dirinya takut, takut Sowon salah paham padanya.

"Kau anak tak tahu diri. Bukannya kau punya dua tangan ? Yuju bukan pelayan yang harus melayanimu !" marah Sowon sambil mencengkram tangan Hana dengan kuat, membuat Hana mengaduh kesakitan.

"Sowon Eonnie bukan begitu !" sela Yuju yang kini kedua tangannya sedang dipegang Yerin dan Eunha.

"Yuju ! Diamlah, seharusnya kau tak perlu melakukan hal tadi kepadanya ! Kau saja baru sembuh, lebih baik kau istirahat !" jawab Sowon emosi.

Kemudian Sowon menarik kasar tangan Hana dan membawanya kedalam kamar mandi, entah apa yang akan Sowon lakukan kali ini. Sinb ingin membantu Hana, tetapi Umji mencegahnya dan menarik Sinb kekamar, begitu juga dengan Yuju yang ditarik paksa oleh Yerin dan Eunha. Yuju belum menyelesaikan semuanya, ia tak ingin apabila Hana melupakan sarannya tadi, apalagi setelah Sowon memperlakukan Hana dengan kasar, membuat hatinya pedih.

.

.

.

.

.

.

Mau ku update tadi siang, taoi sinyalnya ngajak ribut, kaya siders...tapi baru isa skarang. Maaf bgt

Minggu, 25 Oktober 2020
Sorry No Revisi

Thanks For Read, Vote and Comment

Silent Girl/ HALLSTATT  [SEGERA TERBIT CETAK] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang