Eunha dan Yuju berjalan santai memasuki kamar didalam Kantor dan langsung mendudukkan diri mereka pada kursi yang biasanya digunakan untuk makan bersama.
"Sowon Eonnie, tadi kami menghubungimu berulang kali, tetapi Ponselmu tidak aktif." ujar Eunha sambil berjalan dan duduk ditepi kasur yang Sowon tempati.
"Eonnie, ternyata kalian sudah memesan Jjampong. Kami membawakannya dari Lobi, karena tadi kami melihat pesanan atas nama kalian, maka kami membawanya kemari." ujar Yuju sambil menata beberapa makanan diatas meja.
"Bagaimana dengan adik-adik kalian ?" tanya Yerin khawatir.
"Mereka juga akan kemari Eonnie." jawab Eunha santai, membuat Sowon dan Yerin membelalakkan matanya terkejut.
"Yakk, mengapa tadi tidak membari kabar dulu ?" tanya Yerin sedikit sebal.
"A-ada apa Eonnie ? Apakah ada yang salah ?" tanya Eunha bingung, begitu pula Yuju yang turut merespon dengan raut wajah bertanya, tak biasanya kedua Kakak tertuanya itu akan seperti ini.
"A-aniya, kau makan dulu Eunha-ya. Yerin kau juga makanlah, Eonnie akan menunggu Sinb dan Umji dulu." jelas Sowon yang kini masih tetap fokus untuk menyelesaikan semua pekerjaan miliknya.
Saat mulut Yerin, Eunha dan Yuju akan menjawab perkataan Sowon, tiba-tiba mereka terkejut dengan suara Sinb yang menggelegar memasuki kamar.
"EONNIE AKU DATANG !" teriak Sinb senang dan langsung menuju kearah Yuju, tempat dimana semua makanan sudah tersusun rapi. Sedangkan yang lain hanya mengelus dadanya sabar akan kelakuan Sinb.
Setelah itu mereka mulai makan dengan tenang bersama, walau duduk ditempat yang berbeda.
.
.
.
.
.
Kini Keenam Kim bersaudara sedang saling berbincang dan bertukar cerita. Sedangkan Sowon dan Yerin juga sesekali menanggapi karena mereka juga masih berhadapan dengan semua pekerjaan yang kini mereka urus menggunakan Laptop.
Keadaan mulai sunyi dan tak ada pembicaraan lagi, terutama dari Sowon dan Yerin yang sedari tadi hanya menanggapi seadanya. Umji yang merasa geram dengan kedua kakak tertuanya itu akhirnya menegur.
"Sowon Eonnie, Yerin Eonnie, mengapa kalian tak bisa meninggalkan pekerjaan itu. Berhentilah bekerja huft, malam adalah waktunya untuk istirahat." ujar Umji dengan tatapan tak suka pada Sowon dan Yerin.
"Umji-ah, tapi ini penting." balas Yerin dengan suara datarnya, ia benar-benar harus menyelesaikan semua file yang harus diurus, sebelum menyambut esok hari dengan setumpuk pekerjaan baru.
"Eonnie, kami kemari untuk menemui kalian tapi kalian tak bisa meninggalkan pekerjaan kalian untuk kami." kini ganti Sinb yang mengeluh pada kedua Eonnie nya. Sowon mulai mengalihkan pandangannya menatap Yuju, Sinb dan Umji menundukkan kepala mereka, tanda mereka murung dan tak ingin terkena marah.
Sedangkan Eunha yang merasa Sowon terbakar amarah itu langsung memeluknya dari samping karena sedari tadi Eunha duduk disebelah Sowon, untuk menyandar pada kepala ranjang.
Tapi yang mereka peroleh adalah rintihan rasa sakit dari Sowon, "Ashh, Eun...ha le...lepaskan." rintih Sowon sambil mencoba untuk menyingkirkan tangan Eunha.
Yerin yang mendengar itu langsung menarik cepat badan Eunha untuk melepaskan pelukannya dari Sowon. Yerin lupa, kalau seharusnya Sowon harus diolesi salep dan minum obatnya tadi, tapi keadaan sedang tak mendukung.
"Eon...nie ?" tanya Eunha tak percaya, biasanya Sowon tak pernah menolak apabila dipeluk oleh dirinya.
Yuju, Sinb dan Umji saling berhadapan bingung, tak biasanya Sowon seperti itu.
"Eonnie, kau sakit ?" tanya Yuju hati-hati.
"A...aniya, aku tak apa." jawab Sowon terbata-bata. Mereka yang mendengar itu bingung, terutama mereka merasa aneh karena Sowon tak melepas Bathrope yang ia kenakan sejak tadi.
Tanpa sepengetahuan Sowon, disaat yang lainnya juga sibuk berdebat, Eunha perlaham mengangkat bagian belakang Handuk baju yang dipakai Sowon.
Tiba-tiba air matanya luruh begitu saja, Yerin yang melihat itu terlanjur tak dapat mencegah apa yang Eunha lakukan.
"Sowon...Eonnie ? Hiks, maaf." kata Eunha dengan terisak, ia menarik tangannya dengan gemetar. Yuju, Sinb dan Umji yang terkejut itu mulai sadar dan menatap Sowon dengan khawatir. Sowon lalu menutup laptop miliknya dan menaruhnya didekat nakas.
Sowon mendekatkan diri memeluk Eunha, wajahnya tetep tersenyum walau tadi Eunha sempat menekan kuat luka-luka yang belum menutup dipunggungnya.
"Sowon Eonnie, a-apa ini karena kemarin ?" tanya Sinb dengan perasaan bersalah. Kemudian Umji juga ikut berbicara, karena ia juga merasakan hal yang sama seperti Sinb.
"Maafkan Umji, karena telah meminta Sowon dan Yerin Eonnie untuk datang kesekolah, belum lagi aku meminta untuk pergi berjalan-jalan. Sungguh Umji sangat menyesal, seharusnya Umji tidak memaksa Eonnie." sesal Umji yang kini meluap begitu saja, dengan air mata yang menggenang pada kedua pelupuk matanya. Ia tak menyukai sikapnya yang selalu egois untuk kebahagiaannya semata, tanpa dia sadari selama ini yang menanggung semua adalah kedua kakak tertuanya.
"Eonnie, Sinb ju-ga salah. Maaf, seharusnya Sinb percaya kalau Eonnie sibuk." ujar Sinb menatap Sowon dan Yerin bergantian.
Yuju yang merasa bersalah itu juga bingung mau berkata seperti apa, secara dirinya juga merasa gagal karena tak dapat menghindari keinginan kedua adiknya untuk tidak mengajak Sowon dan Yerin saat hari kelulusan tiba.
Yerin kemudian berjalan mengambil Obat dan salep milik Sowon yang tadi ia simpan di Almari milik Sowon.
"Eunha, Yuju-ya. Kalian sekarang ambil kasur cadangan dan letakkan didekat sini seperti biasa. Hari sudah malam dan kita harus segera beristirahat." ujar Yerin pada Eunha dan Yuju, tanpa bantahan keduanya itu melangkah dan menarik kasur yang ada dibawah kasur yang ditempati Sowon, lalu mereka mengambil perlengkapan tidur juga.
"Umji, Sinb sudahlah. Eonnie tak marah pada kalian. Asal kalian bahagia maka Eonnie juga bahagia." Ujar Sowon lembut, dia sangat menyayangi adik-adiknya tanpa terkecuali.
Jumat, 25 September 2020
MOHON DUKUNGANNYA
Semakin banyak dukungan Vote dan Komen, maka akan semakin cepat untuk Update Episode berikutnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Silent Girl/ HALLSTATT [SEGERA TERBIT CETAK]
Fanfic[ END ] otw Terbit Cetak Start : Jumat, 18 September 2020 Finish : Jumat, 08 Januari 2021 Mereka menjulukinya SILENT GIRL orang yang selalu diam didepan mereka, bahkan saat diperlakukan dengan tidak pantas, dirinya hanya diam, hanya satu yang membua...