Baik. Hari ini Anne dilanda kebosanan tiada tara tiada ampun. Sepi, sendiri, sunyi sungguh amat menyiksa nadi. Seolah bentala pun enggan bersanding dengannya hari ini.
Margarecth — mamanya sedang bertandang ke rumah salah seorang teman. Ntah membahas perihal apa, Anne tidak mau repot-repot mencari tahu sebab tentu saja, karena ia malas.
Anna — Ah! Barangkali kembarannya ini dihujami sebal enggan berkesudahan. Semenjak kejadian dimana Anne diam-diam memergoki Anna bersama Joahn di Societiet Concordia lalu, dengan cepat gadis nakal itu menyebarkan ke mama dan papanya. Tentunya ditambahi bumbu-bumbu pemanas.
Alhasil dari perbuatan yang ia tanam, ia mendapat dampratan langsung dari yang digosipkan. Belum usai sampai disitu, Anna pun tak ingin bertegur sapa sama sekali dengannya. Hingga detik ini.
Dan sekarang ia suntuk setengah mati.
Mbok Darmi pun tak tampak sedari tadi. Ntah kemana. Semua seakan hirap begitu saja. Perlahan ia membolak-balik beberapa lembar buku catatan sejarahnya. Sesekali mengukir aksara, sesekali pula mengerang frustasi. Membosankan. Sesekali pun matanya melirik jarum jam. Masih pukul dua siang.
Terlampau bosan, ia merebahkan kepala di atas meja belajar. Otaknya berkelana, mencari suatu tempat atau apapun itu yang dapat mengindahkan bosan.
Sembari mengingat-ngingat sesuatu, ia mengetuk-ngetukan jemarinya di meja. Harap-harap ada ide terlintas mendadak biar lekas ia bisa lenyapkan itu rasa jemu.
Taman ... Jalanan ... Toko Buku... Pasar? Hmnn.. Pasar?... Boleh juga .. Eh memangnya ada toko buku di pasar ya?... Pasar... Toko buku... AH, IYA!! Toko buku bekas!!
Dan Anne terkikik sendiri. Seolah-olah ide yang sekejap terlintas itu macam mendapat ilham dari Yang Maha Kuasa. Kemudian dara itu segera bangkit dari duduknya, bergegas menuju keluar menuju tempat dimana ia akan datangi. Sesudah menutup pintu rumahnya, ia melenggang pergi.
༻✦༺
Pasar Baroe
03.00 PMMenaiki trem, Anne lantas turun setelah sampai tujuan. Pasar Baroe. Di ambang depan pasar tersebut ia menyungging senyum puas. Jiwa bebasnya kian beriak tak keruan, menanti petualangan singkat di depan mata.
Wajar ia merasa bahagia. Macam dibebas dari belenggu jeruji besi. Ia tak pernah pergi ke tempat begini macam. Jelas itu semua sebab Rudolph melarang!
Anne menghirup dalam-dalam aroma pasar--meski ada bau-bau tak sedap, Anne tidak pesduli--Dia beranggapan bahwa ini sama saja dengan aroma kebebasan. Kemudian, lanjut ia melangkahkah kakinya memasuki area pasar.
KAMU SEDANG MEMBACA
[Lacrimosa]; Dara-Dara Runtuh
Tiểu thuyết Lịch sử[𝐂𝐨𝐦𝐩𝐥𝐞𝐭𝐞𝐝] ❬ 𝗛𝗶𝗻𝗱𝗶𝗮-𝗕𝗲𝗹𝗮𝗻𝗱𝗮, 𝟭𝟵𝟮𝟳 ❭ Tiap garis hidup itu punya aksara masing-masing yang membikin itu hidup mau hitam atau putih (atau mungkin abu-abu, barangkali) Cakrawala kemanusiaan terlalu meliuk menyucikan insani. S...