★ . • ° . *
¸ . ★ ° :. :. . ¸ . ● ¸ ° ¸. * ● ¸ °☆
☆ °☆ . * ● ¸ . ★¸ .Berlimpahnya penderitaan di negeri sendiri telah mengalahkan perasaan simpatimu terhadap apa yang terjadi di tempat jauh.
M U L T A T U L I
━━━━━━━━━━━━━━━━
ANN WITH AN A AND E
a story by @artyqueKepindahannya ke Bandung buat Anne jadi menambah kegiatan hariannya disaat keluarganya hibuk membenahi barang. Ia menulis secarik-dua carik kertas mengenai kepindahannya teruntuk Ratna dan Robert.
Ntahlah macam apa rasa yang tertanam, ia hanya berniat mengukir aksara dalam lembar-lembar hanya untuk dua manusia itu saja. Tak lebih dan tak kurang.
Usainya, ia kirim surat itu ke kantor pos. Dan dua hari dari hari ini, ia benar-benar akan meninggalkan Batavia.
Dua hari pula sesudah surat itu terkirim, Robert juga menulis balasannya, meminta Anne untuk menemuinya di Groote Rivier. Katanya Robert mau beri sesuatu, semacam kenangan—bisa dikata macam itu.
Anne berdecak. Tentu ia malas, tapi pada akhirnya juga ia turuti kemauan pemuda itu.
༻✦༺
"Berapa lama kamu akan menetap di Bandoeng?" Robert mengeluarkan tanya pada akhirnya. Setelah ia mendudukan diri menghadap sampan-sampan yang terpakir pada tepi Kali Besar. Dan Anne pula juga terduduk di samping dirinya.
Waktu masih sepenggalah matahari naik. Masih ada tersisa waktu beberapa jam untuk Anne menemui Robert. Juga saat ini tampak pula Burung Pingai ramai-ramai menghias bumantara, walau beberapa juga tampak lebih memilih hinggap di ranting.
"Tak tahu. Mungkin sekitar dua tahun, tiga, empat, atau ... ah! Tak tahulah aku." Pemuda berkemeja coklat muda dengan lengan yang tergulung sampai siku itu menatap Anne mengandung keheranan.
KAMU SEDANG MEMBACA
[Lacrimosa]; Dara-Dara Runtuh
Ficção Histórica[𝐂𝐨𝐦𝐩𝐥𝐞𝐭𝐞𝐝] ❬ 𝗛𝗶𝗻𝗱𝗶𝗮-𝗕𝗲𝗹𝗮𝗻𝗱𝗮, 𝟭𝟵𝟮𝟳 ❭ Tiap garis hidup itu punya aksara masing-masing yang membikin itu hidup mau hitam atau putih (atau mungkin abu-abu, barangkali) Cakrawala kemanusiaan terlalu meliuk menyucikan insani. S...