❝Heart made of glass, my mind of stone.❞
••
ɴᴏᴡ ᴘʟᴀʏɪɴɢ
Lovely
[ Billie Eilish; Khalid: Don't smile at me ]
ılıılıılıılıılıılı
ᴠᴏʟᴜᴍᴇ : ▮▮▮▮▮▮▮▮▮▮
0:01 ─●──────── 3.13
◁ II ▷°·. · ✦ ·* . • · •. ✶˚ . ·*✧* ˚ · . ·* . ✵. ✧✵ .· ✵ ✫˚ · · . ·✦ ˚ · . ⊹ · . * .. . °
L A C R I M O S A
:: Dara-Dara Runtuh ::
05 | Bara Tiada Arti𝓑atavia, 1927
Hindia - BelandaSenjakala buta, Rudolph, si kepala keluarga Van der Lijn melangkah kakinya menuju kediaman. Baru seminggu kedatangannya di Hindia Belanda ia sudah dihadapi persoalan pelik-bagi dirinya. Tentu.
Pemuda bumiputra pada masa ini lagi banyak menyuara gonjang-ganjing kemerdekaan yang memekak. Namun, bukan melalui kata. pemerintah Hindia Belanda menentang keras pelafalan kata Merdeka.
Kegiatan gerak-gerik mereka secara tersirat menggambarkan apa yang seharusnya tak lazim mereka diucap. Perkumpulan muda-mudi atau para tetua banyak mewarnai lika-liku bingar Hindia Belanda abad ke dua puluh.
Belum lagi mulai banyak bermunculan politisi Netherland memberikan berbagai tekanan pada pemerintahan Netherland agar politik kolonial yang mereka jalani serta merta tak hanya untuk kepentingan Netherland.
Sudah banyak dihadapi berbagai persoalan pelik eksternal maupun internal dari negara, ditamabah pula deru ketakutan yang ia cipta seorangan diri.
Dan lagi-lagi sebagai pemegang pangkat tertinggi dalam karirnya, lelaki berusia dua puluh tujuh tahun itu dibebani tugas yang tak mudah untuk menuntaskan kericuhan sana-sini.
Bedebah dengan semua keparat!
Yang terpenting sekarang ia harus makan, mandi, dan tidur. Mata dan otaknya lelah tiada pernah berhenti bekerja. Bisa binasa raganya jika terus dikuras tanpa henti.
Sepanjang jalan matanya nyalang tajam. Seperti Rudolph biasanya. Bringas nan angkuh. Iris coklat gelapnya meniti tiap perjalanan. Alisnya berkerut sesekali memijat pangkal hidungnya sendiri.
Sengaja ia memilih mengendarai kendaraannya sendiri sore ini untuk mengenyahkan bara api dalam jiwanya supaya meredam. Namun, sial. Bara apinya justru kian menyulut mencapai puncak kepala.
༻✦༺
Derap langkah kepala keluarga Van der Lijn menderu dalam panca indra siapa pun di sekitar. Tiba di rumah bukan baik hatinya, justru kian dibakar amarah. Di markas militernya, para ajudan negara yang kurang kerjaan membicarakan anak bungsunya. Anne. Perihal bocah itu membela inlander di Wilhemine Park, pagi hari. Beberapa waktu lalu.
Secepat kilat gosip itu menyebar. Seakan dibawa angin berhembus begitu saja. Bukan kepalang geramnya Rudolph saat berita tersebut secara sempurna terdengar di indra pendengarannya.
Berita receh, tak berbobot dan ... amat memalukan.
Apalagi mereka sampai membawa nama istrinya. Margarecth. Ingin rasanya ia tutup mulut macam setan itu menggunakan laras panjang jika tak ingat karir kemiliterannya.
Serba-serbi jenis hukuman sudah terbayang di otaknya untuk Anne. Tinggal bagaimana ia nanti mengekskusi. Biar rasa anak itu. Di sini tak ada yang perlu dikasihani atau mengasihani.
KAMU SEDANG MEMBACA
[Lacrimosa]; Dara-Dara Runtuh
أدب تاريخي[𝐂𝐨𝐦𝐩𝐥𝐞𝐭𝐞𝐝] ❬ 𝗛𝗶𝗻𝗱𝗶𝗮-𝗕𝗲𝗹𝗮𝗻𝗱𝗮, 𝟭𝟵𝟮𝟳 ❭ Tiap garis hidup itu punya aksara masing-masing yang membikin itu hidup mau hitam atau putih (atau mungkin abu-abu, barangkali) Cakrawala kemanusiaan terlalu meliuk menyucikan insani. S...