Ini hampir tengah malam, dan Frapsy dengan yang lainnya telah sampai di Lombok. Dijemput oleh Dirga menggunakan mobilnya dan diantarkan ke penginapan yang telah disewa.
Frapsy sesegera mungkin membenah dirinya, seperti mandi, berganti pakaian, menggunakan skincare-nya dan membuka ponselnya untuk memberitahu orang tua jika ia sedang berada di Lombok.
Helene yang melihat Frapsy mulai memejamkan matanya berinisiatif untuk mematikan lampu dan beranjak ke kasur untuk ikut tidur. "Selamat malam," ucap Helene.
***
Kruk kruk
Frapsy menggeliat pelan ketika perutnya serasa digoncang seperti gunung merapi, gadis itu terbangun dari lelapnya dan berjalan menuju dapur. Untungnya, ia melihat beberapa bungkus Indomie yang masih tersisa.
Dengan mata yang masih sangat berat, ia mulai memanaskan air dan menunggunya mendidih. Sembari menunggu, Frapsy mengusap matanya dan memandang ke arah jendela yang terletak di bagian dapur.
Ia merenung sendirian, di tengah gelapnya dini hari, disertai hawa dingin yang menyelimuti tubuhnya. Frapsy tersenyum dan berkata, "Gak nyangka banget bisa sampai disini."
"Dulu, rasanya susah banget pengen naik pesawat. Sekarang? Sudah biasa, bisa mengagumi keindahan alam Indonesia keseluruhan, rasanya bahagia banget," monolognya.
Frapsy menghela nafas pelan. "Kenapa, ya? Udah sukses gini, masih aja kurang bersyukur, astaga Frapsy ... kamu ini berdosa banget," ujarnya sambil terkekeh pelan.
Si gadis berambut pendek itu memasukkan mie instan rasa soto ke dalam air mendidih kemudian menunggunya kembali.
Frapsy kembali masuk ke dalam kamar untuk mengisi daya ponselnya. Ia melirik ponsel Helene yang juga hampir kehabisan daya, si gadis pun mencari charger milik Helene dan mengisi daya baterainya.
Mereka berdua memang berada di penginapan, namun Jeffrey dan Juki memutuskan untuk menginap di rumah Dirga dengan alasan sangat merindukan seniornya itu.
Ah, Frapsy juga tidak ambil pusing akan hal itu. Ia pergi kembali ke dapur untuk mengangkat mie instannya dan menuangkan bumbu penyedap di atasnya.
Slurp
"Aduh ... kenikmatan surgawi," ucapnya nikmat.
Gadis itu memakannya dengan nikmat, sesekali ia menegak air mineral di dekatnya ketika Frapsy merasa mie instannya tersangkut di tenggorokan.
Kira-kira hanya sepuluh suapan, Frapsy menyudahi makan malamnya. Gadis itu menaruh piring kotor di wastafel dan kembali kamar untuk kembali tidur.
***
KAMU SEDANG MEMBACA
The Island
AdventureAtmanya menelaah dimensi yang terguncang, di pulau abnormalitaslah ia dan kawan berpetualang. Satu yang ditanyakan, akankah mereka kembali dengan riang? Warning! NSFW 17+