Entah apa yang dimaksud Syrena menggiring mereka ke suatu pulau yang dikelilingi kabut tebal hingga tidak terlihat oleh mereka yang tak menggunakan gelang terumbu karang.
Mereka telah sampai di pulau yang dimaksud dan segera menuruni kapal yang sebelumnya dikontrol oleh Jeffrey.
Frapsy memandang pulau tersebut dengan tajam lalu menoleh ke arah Syrena beserta pengawalnya. "Jaga mereka berdua," titahnya.
Syrena tersenyum kemudian mengangguk. "Kami akan menjaga kalian dari bawah laut, dan aku harap kalian tidak kembali ke tempat asal kalian." Ia dan pengawalnya kembali menyelam ke lautan membawa Dirga beserta Agus yang masih tak sadarkan diri.
Helene sedari tadi memegang pergelangan Frapsy dengan erat karena masih ketakutan akan apa yang terjadi. "F-frap, sekarang ... kita ngapain?"
Frapsy melirik ke arah Jeffrey dan Juki. "Kalian, ada bawa senjata?"
"Gue bawa shotgun, di kapal," jawab Jeffrey.
"Gue bawa rifle sama magnum," sahut Juki.
Frapsy tersenyum lebar kemudian berkata, "Ambil, kita bawa semua benda tajam, mau pisau kek, gunting, bawa semua."
Jeffrey dan Juki pun langsung menaiki kapal untuk mengambil benda-benda tajam yang mereka bawa. Memang dilarang, namun bukan Advanture Team namanya jika tidak memiliki seribu cara.
"Jangan lupa bawa snack, makanan, atau apapun yang bisa dimakan!" teriak Frapsy ke arah kedua pria itu.
Gadis berambut hitam legam itu melirik Helene yang mulai sedikit tenang dari sebelumnya. "Tenang, kalau niat kita baik, hasilnya juga bakalan baik, kok," ucap Frapsy menenangkan.
Helene mengangguk dan menghapus sisa-sisa air mata di pelupuk matanya. "Semoga," balasnya.
Frapsy terkekeh dan membalas, "Katanya suka mermaid, kok takut sih?"
Helene mengerucutkan bibirnya. "Yang itu tadi serem banget!"
"Idih, kalau mau yang cantik ya jadi animasinya dulu."
Baru saja Helene ingin membalas ucapan Frapsy, namun Jeffrey dan Juki telah selesai mengambil barang-barangnya dari kapal dan menaruh semuanya di pasir putih pulau itu.
Mereka berempat langsung berbagi senjata sebagai perlindungan mereka masing-masing.
"Gue bawa rifle," ujar Juki sembari memasukkan peluru ke dalamnya.
Jeffrey mengambil shotgun dan berkata, "Gue udah pasti shotgun."
Frapsy melirik Helene dan bertanya, "Lene, kamu mau handgun atau magnum?"
"Handgun, biar ga serem-serem banget," tuturnya dan langsung mengambil handgun.
Tak ada pilihan lagi, Frapsy mengambil pistol magnum dan langsung mengisi pelurunya.
"Itu di dalam backpack, gue bawa empat tas peluru, tapi cuma gue isi peluru rifle sama magnum doang," ungkap Juki sembari mencari-cari tas peluru itu.
"Aku ada bawa handgun amo di backpack," ucap Frapsy dan bergegas mencari peluru handgun di dalam tas miliknya.
Jeffrey pun ikut mencari peluru shotgun di dalam backpack miliknya sendiri, sementara Helene hanya terdiam karena tak tahu ingin berbuat apa, gadis itu merasa menjadi yang terlemah di antara mereka.
Sesudah mendapatkan amo dari masing-masing senjata, mereka langsung memasukkannya di tas peluru dan segera memakainya.
Jeffrey telah mengenakan tas yang berisi peluru shotgun miliknya dan memulai membuka suara, "Inget, kita harus bareng-bareng terus. Kita gak punya peta, jadi jangan ada yang mencar apalagi ada yang ketinggalan nantinya."
Frapsy mengangguk. "Jangan lupa buat reload," sela gadis itu.
"Helene, robohin rasa takut lo." Jeffrey berucap kepada Helene dengan nada yang tegas dan tak ingin dibantah. Pria itu mulai membuka kompas dan melihat panahnya. "Sudah siap?"
"Siap!" jawab anggota Advanture Team serentak.
"Kita jalan. Juk, lo di depan, hilangin tanaman merambat yang menghalangi jalan pakai pisau," titah Jeffrey.
Juki menunjuk dirinya sendiri. "Gue? Di depan?" tanyanya.
"Bukan, jangkrik!" sahut Frapsy kesal.
Juki menghela nafasnya lalu mengambil pisau di dalam backpack hitam miliknya. Pria itu langsung menggendong tas travel tersebut di pundaknya dan mulai berjalan ke arah utara.
Frapsy, Jeffrey, dan Helene pun langsung menggendong backpack milik mereka masing-masing di pundak dan mulai mengikuti langkah Juki di depan mereka dengan instruksi oleh Jeffrey.
The real advanture is begin.
***
KAMU SEDANG MEMBACA
The Island
AdventureAtmanya menelaah dimensi yang terguncang, di pulau abnormalitaslah ia dan kawan berpetualang. Satu yang ditanyakan, akankah mereka kembali dengan riang? Warning! NSFW 17+