Semalaman, Sasuke tidak bisa tidur. Ia hanya akan terpejam satu atau dua jam dan selebihnya terbangun dengan perasaan menyebalkan yang ia sendiri tidak mengerti apa maksudnya.
Hari ini, ia merasa kurang segar dan berpikir untuk tetap berada di bawah selimut seharian. Namun, dirinya juga tidak ingin menyia-nyiakan waktunya di Konoha yang terbilang singkat ini. Ia ingin menghabiskan waktu di dekat Sakura hingga ia pergi kembali untuk misi penebusan dosa sekaligus pencarian jejak Kaguya.
"Hah..."
Sasuke menghelas napas, agak malas. Jika pergi dari rumah pun, ia tidak mungkin datang pada Sakura dan mengajaknya jalan-jalan dengan nada santai. Ia cukup tahu kesibukan gadis itu yang bisa dibilang sangat padat.
Namun, jika ia hanya berkeliling sendirian, maka rasanya akan sama saja seperti ketika dirinya berkelana, hanya saja barangkali suasananya lebih familier dan lebih nyaman saat di desa.
Pikirannya masih berkeliling, entah akan ke mana tujuannya hari ini. Mengajak Naruto mungkin bukanlah ide buruk, tapi, Naruto barangkali akan berkata, "Maaf, Sasuke. Hari ini, aku akan menemani Hinata berkeliling Konoha." Dan itu akan membuat dirinya ingin sekali menyuruh Hinata jalan-jalan dengan yang lain. Lalu membiarkan Naruto menemaninya sambil sesekali bercengkerama tentang masa lalu.
Tidak.
Sasuke merasa, sebaiknya ia menunggu Sakura. Atau hal lain, ia bisa saja berkunjung ke rumah sakit untuk melihat gadis itu bekerja. Bukan mengganggu, ia hanya ingin melihatnya dan menunggunya hingga selesai.
Itu ide yang cukup bagus, ketimbang harus memaksa Naruto menjadi pemandu wisata dadakan untuk dirinya yang ingin sekali jalan-jalan melihat-lihat keadaan desa yang sudah lama ditinggalkan.
*****
"Sakura,"
Shizune masuk lebih dalam di ruangan Sakura. Ia membawa beberapa dokumen rumah sakit di tangannya. Langkahnya tampak tergesa.
"Ya, ada apa, Shizune-san?"
"Apa kau sudah selesai istirahat? Ada pasien gawat darurat yang harus segera dioperasi saat ini juga." kata Shizune, "Aku harus ke kantor Hokage untuk memberikan laporan mingguan rumah sakit. Jadi, maafkan aku."
"Ah, iya baiklah. Tidak apa-apa."
"Terima kasih. Pasiennya sekarang sudah ada di ruang operasi, ada beberapa ninja medis yang sudah mempersiapkan alat-alatnya."
"Hm. Aku mengerti."
Setelah mengucap salam singkat dan ucapan terima kasih sekali lagi, Shizune pergi meninggalkan Sakura yang bersiap untuk kegiatan operasi pertamanya hari ini.
Gadis bersurai merah muda itu berjalan dengan cepat menuju ruang operasi, langkahnya tegas namun terkesan anggun. Karena perasaan terlalu fokus pada calon pasien, ia tak sadar telah berpapasan dengan Sasuke yang kebetulan tengah terdiam menatapnya di koridor hingga Sakura menghilang di belokan.
"Sepertinya dia sedang sangat sibuk." gumam Sasuke, sekarang ia bingung. Ingin pergi namun perasaan dalam diri sangat membuncah untuk menunggu gadis itu.
Tadi, ia bertanya pada resepsionis rumah sakit dan mendapat informasi bahwa Haruno Sakura pada jam saat ini sedang tidak dalam jadwal sibuk, ia ada di ruangannya dan Sasuke bisa datang ke sana untuk bertemu nona muda itu. Namun, saat tengah mencari-cari letak ruangan gadisnya, ia malah melihat sosok itu dengan langkah cepat. Akhirnya, Sasuke berpikir barangkali Sakura baru saja dapat jadwal operasi baru.
Sekarang, Sasuke bingung harus melakukan apa. Menunggu di ruangannya? Atau pergi dan membiarkan niatnya ia buang jauh-jauh. Saat berpikir cukup lama dan presensinya agak mengganggu beberapa orang yang lewat, Sasuke akhirnya memutuskan untuk masuk ke ruangan yang bertuliskan 'Ruang Kantor Haruno Sakura'.
KAMU SEDANG MEMBACA
I Am Waiting For You ✔
Fanfiction~Completed~ (Versi Perombakan seluruh alur cerita) ............................... Menunggu barangkali merupakan hal yang biasa, hanya akan memiliki kesan mendalam jika ditujukan untuk orang yang berharga. Namun, Haruno Sakura melakukannya tanpa bat...