Chapter 9

1K 164 30
                                    





















































Happy Reading!








































Baru saja Yuri keluar dari kelas, ia di kejutkan oleh Yujin yang sudah menunggunya dengan bersandar pada tembok. Pemuda itu tersenyum ke arah Yuri, membuat Yuri merasa ingin melayang ke angkasa.


Pemuda itu benar-benar menepati janjinya untuk makan siang bersama, moment yang benar-benar Yuri  tunggu-tunggu sejak dulu kini tercapai bahkan ia akan makan siang bersama dengan Yujin.


" K-kau menungguku? "


" Iya, apa kau keberatan? "


" T-tidak, aku sedikit tersentuh "


" Ah, begitu. Kalau begitu ayo "


Secara tiba-tiba Yujin pindah ke samping Yuri lalu merangkulnya, mereka berjalan untuk segera pergi ke kantin. Dari arah kelas lain keluar Yena yang  baru saja akan menemui Yuri, gadis itu terlihat memberi tanda pada Yena bahwa ia berhasil dengan menunjuk ke arah Yujin dan melintas di hadapan Yena.


Yena tersenyum simpul melihat Yuri yang di rangkul Yujin, tak bisa membohongi diri sendiri ia merasa begitu terbakar melihat mereka berdua.


" Oppa "


Merasa terpanggil Yena menoleh dan melihat orang tersebut.


" Ah, Wonyoung. Kau mau istirahat? "


" Tidak, aku mencari Yuri unnie? Kemana dia? "


" Oh, dia tadi pergi bersama Yujin "


Wonyoung menatap prihatin melihat Yena, ia tau pasti Yena sangat cemburu melihatnya. Ingin rasanya menenangkan Yena dengan mengusap kepala atau memeluknya, tapi Wonyoung tau batasannya ia tak bisa melakukan hal tersebut.


" Oppa baik-baik saja? "


" Tentu aku baik-baik saja, aku mau ke kantin. Kau ikut? "


" Tidak, aku di tunggu teman "


" Oke, semoga kau nyaman sekolah disini "


Yena menepuk pundak Wonyoung lalu melenggang pergi, hanya dengan sekali sentuhan membuat dunia Wonyoung serasa berputar.






















Di kantin setelah mengantri makanan Yena memilih duduk terpisah dengan Yuri, ia memberi kesempatan agar bisa menikmati hari yang paling ia idamkan selama ini.


Tentu saja ia tak benar-benar memisahkan diri, Yena duduk di bangku yang lumayan dekat dengan tempat Yuri berada.


Di perhatikan Yuri terlihat begitu senang saat berbincang dengan Yujin , ia sesekali tertawa dan tersenyum. Walau menyakitkan Yuri tertawa bersama orang lain, namun ia tak boleh egois dan seakan hanya dia yang boleh dekat dengan Yuri.


" Permisi, boleh aku duduk disini? "


Sebuah suara membuat Yena menoleh.


" Oh Chaeryeong, boleh silahkan "


Chaeryeong duduk setelah di persilahkan Yena, ia memperhatikan hal aneh dari seniornya.


" Kenapa sunbae duduk sendiri? "


GLOW UPTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang