Chapter 30

1K 135 81
                                    





























































Happy Reading!










































Pada kangen Yena ga?



















Yuri duduk manis di sopa ruang tamu menunggu tuan rumah kembali karena pergi ke dapur untuk membuatkan teh, ia tampak terlihat sungkan walaupun sudah sering mengunjungi rumah tersebut dulu.


Di sana terpampang berbagai bingkai foto dan lukisan di dinding, bahkan Yuri terus melihat ke arah sebuah potret masa kecil seseorang.


Itu sangat menggemaskan bahkan dulu saat pertama kali berkunjung potret tersebut yang menyita perhatiannya saking imutnya, namun perhatiannya harus teralih oleh seorang wanita paruh baya datang membawa nampan berisi cangkir dan teko teh.


" Di minum Yuri "


" Iya terimakasih bibi "


" Bagaimana kuliahmu? "


" Lancar, karena mahasiswi baru aku sedikit sibuk "


" Hm, begitu "


Obrolan ringan saja masih membuat Yuri sangat saat itu, demi menghilangkan rasa gugup Yuri mengambil cangkir lalu meneguk teh buatan ibu Yena sebelum mengajukan pertanyaan dan niatnya datang berkunjung.


" Bibi "


" Iya? "


" Sebenarnya aku kesini punya tujuan "


" Apa itu nak? "


" Begini, sejak awal kepergian Yena aku sama sekali tak pernah berkabar atau tau dia dimana. Mungkin bibi tau apa masalah sebenarnya yang terjadi padaku dan Yena, aku sangat bersalah akan itu. Jadi, untuk memperbaiki semuanya, bisakah bibi beritahu aku tentang Yena? Tempat ia berkulian atau tempat tinggal? "


" Itu..... "


Yuri mengigit bibirnya melihat wajah ibu Yena yang tampak agak ragu untuk memberitahu informasi tentang Yena, namun ia tak ingin menyerah karens semua layak mendapatkan kesempatan kedua.


" Yena bilang tidak boleh memberitahu siapapun tentang keberadaannya, tapi bibi tak ingin membuatmu terus bertanya keberadaannya. Apalagi kau sahabat Yena sudah sepantasnya tau "


" Bibi akan memberitahuku? "


Ibu Yena mengangguk membuat Yuri tersenyum cerah akhirnya punya secerca harapan untul mewujudkan niatnya.


" Yena berkuliah di Tokyo Tech mengambil jurusan ilmu komputer, ia juga tinggal di asrama sana. awalnya ia akan berkuliah disini namun mengurungkan niat dan mengambil ujian masuk perguruan tersebut lalu mendapatkan apa yang ia inginkan. Sebenarnya ia berniat membatalkannya karena berat meninggalkan orang di sebelah rumah, tapi ia tetap pergi setelah itu bibi tau ternyata kalian punya sedikit masalah "


Ada rasa senang di hati Yuri bisa mendapatkan informasi tentang keberadaan Yena, namun ada juga rasa bersalah yang kembali mengungkung. Bahkan di tambah rasa takut jika Yena malah membencinya.


" Dulu aku mengira masalah yang aku anggap sepele tak akan berujung sejauh ini, saat itu aku masih kekanak-kanakam dalam mengambil keputusan. Sekarang aku sudah mengerti bagaimana cara menghargai seseorang sebelum hilang "


GLOW UPTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang