Happy Reading!
Kedua tangan Wonyoung di paksa di buat kesulitan karena harus memasukan semua buku paket miliknya kedalam tas, ia memasuka semua buku tersebut sambil berjalan keluar setelah mengikuti bimbel hari ini.
Di luar gerbang seseorang terus memperhatikan menunggunya keluar, dengan senyuman manis ia melambaikan tangan pada Wonyoung yang mulai melihatnya.
Gadis itu ikut tersenyum dan mulai berlari ke arahnya, melompat lalu memeluk erat tubuh tinggi kekasihnya.
" Kau menjemputku? "
Yujin mengangguk lalu memeluk tubuh mungil Wonyoung semakin erat, menghirup aroma rambut Wonyoung yang amat ia sukai.
Rasa gelisah menyerang Yujin setelah kejadian beberapa hari lalu, dengan lantang ia berbicara soal tanggung jawab atas kehamilan Minju.
Tanpa berpikir ada orang yang harus ia jaga perasaannya, ia mulai cemas dan bimbang apa yang harus di jelaskan.
Yang jelas untuk saat ini pelukan Wonyoung telah menjadi obat untuk semua kegundahannya, meringankan semua beban yang ia tanggung karena ucapannya sendiri.
" Wonyoung~ "
" Oppa suaramu parau kau sakit? "
" Tidak, a-aku hanya sedang tak enak tenggorokan "
Yang sebenarnya terjadi adalah Yujin sedang menahan tangisannya, menahan pedihnya menyembunyikan sesuatu dari Wonyoung.
Menyembunyikan semua cerita yang telah ia lalu yang kenyataannya mungkin saja ia akan benar-benar meninggalkaan Wonyoung, karena saat Minju menceritakan semua pada kedua orangtuanya.
Tentu saja mereka sok dan terkejut, bahkan ayah Minju mengalami serangan jantung ringan hingga pinsang. Karena tak ada jalan lain ibu mereka memutuskan jika Chaewon tak bertanggung jawab, Yujin di setujui untuk menikahi Minju yang kebetulan orang-orang belum banyak yang tau jika mereka bersaudara.
Seberat itulah beban Yujin, agak menyesal namun tak bisa di tarik lagi. Ia juga tak mau Minju di timpa depresi atau setres memikirkan masa depannya, jadi untuk sementara Yujin menyetujuinya jika Chaewon tak ada pergerakan.
Yang beratnya adalah bagaimana Yujin menjelaskannya pada Wonyoung, untuk saat ini ia belum bahkan tak bisa meninggalkan atau melepas Wonyoung.
" Kita sudah janji untuk bercerita jika ada masalah, oppa masih sama saja begitu "
Wonyoung tetap lah Wonyoung dengan kepekaannya, ia bahkan bisa merasakan kesulitan yang di alami Yujin.
" Aku baik-baik saja "
" Mulutmu memang pintar berbohong ya? Sayangnya hati dan suaramu tak membiarkan kau berbohong "
Mendengar Wonyoung pemuda itu semakin tak bisa menahan semuanya, pelukan mengerat dan mata mengeluarkan airnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
GLOW UP
RomanceKarena menyukai seseorang Yuri bertekad untuk mengubah penampilannya Gender Switch⚠