Chapter 17

824 131 22
                                    



















































Happy Reading!






























































Sebagai sepasang kekasih yang sudah sejak kemarin Yujin sudah mulai berani mengajak Wonyoung untuk main ke rumahnya, tentu saja bukan ke rumah yang sebenarnya ia hanya mengajak Wonyoung ke salah satu apartemen miliknya.


Alasannya ia belum mau Wonyoung tau masalah ia adalah saudara tiri Minju, ia masih ingin menutupi statusnya dari siapapun itu termasuk Wonyoung karena belum siap.


Yujin menekan sandiri pintu lalu membukanya, baru saja di buka suhu dingin sudah terasa karena jarng fi tinggali.


" Ayo masuk "


Wonyoung masih terlihat ragu karena ia takut masuk kedalam dengan hanya berduaan dengan kekasihnya, Wonyoung masih sangat canggung mengingat perasaannya masih belum terbuka untuk Yujin.


" Kenapa? Kau takut? Aku tidak akan berbuat hal buruk "


" T-tapi— "


" Kau punya nomor polisi? "


" P-punya "


" Kau boleh menelpon mereka jika aku bersikap kurang ajar , jadi ayo masuk "


Merasa sedikit yakin Yujin tak akan melakukan hal buruk Wonyoung perlahan masuk mengikuti Yujin, sebelum lebih masuk ke area rumah.


Yujin berhenti dan berjongkok di hadapan Wonyoung, ia membukakan ikatan tali sepatu gadis itu.


" Ah, Sunbae tidak perlu biar aku saja "


" Tidak papa aku ingin melakukannya "


Walau sedikit tak enak Yujin terus memaksa dan tak melepas kaki Wonyoung, setelah tali di buka Yujin membukakan sepatu Wonyoung dan menyuguhkan sebuah sandal rumah untuk di pakai.


" Kau duduk saja dulu, kau mau minum apa? "


" A-apa saja "


" Baiklah "


Yujin pergi ke arah dapur untuk menyiapkan minuman, dengan perlahan Wonyoung berjalan menuju ruang tengah untuk dududk di sopa.


Di lihat-lihat walau hanya sekedar apartemen itu terlihat mewah dan cukup luas, dengan nuansa abu dan putih yang mendominasi ruangan terlihat elegan.


Wonyoung duduk di sopa dengan rapi menunggu Yujin, tak lama pemuda itu datang dengan sebuah susu kota dan sekaleng cola.


" Maaf disini hanya ada ini "


" Tidak papa "


Suasan canggung yang lumayan membuat Wonyoung sedikit kurang nyaman, Yujin duduk di sebelahnya dengan sedikit memberi jarak tanpa memulai percakapan.


Wonyoung masih tak tau apa yang harus di bahas, ia belum benar-benar mengenal Yujin secara benar.


Sedang santai dalam ruang pikirannya Wonypung di kejutkan dengan Yujin yang meraih kedua tangannya yang tadi di simpan di paha, perlahan ia mendekat merapatkan tubuhnya supaya lebih dekat dan melepas almamaternya.


GLOW UPTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang