6

1K 92 14
                                    

Akhirnya setelah debat kecil tadi, Jea pergi sama Hyunjin juga. Sebenarnya Han bisa sih nemenin Jea, cuman tadi pas Jea paksa Han langsung drama.

"Aduh Jey, perut gua sakit banget. Kayaknya vertigo." Jea cuman berdecak kesal, memukul punggung cowok itu lalu pergi keluar dari kamar Han.

Sekarang Hyunjin lagi memakirkan motornya diparkiran swalayan yang mereka datangi. Jea langsung turun dan melepas helmnya.

"Beli apa aja sih, Je?" Tanya Hyunjin sambil merapikan rambutnya, Jea yang melihat itu cuman bisa istighfar didalam hati.

"Ini cowok ganteng juga. Astaghfirullah ingat Jaemin."

Jea langsung menyadarkan pikirannya, biasalah Jeakan cewek normal juga. Yang kalau liat cogan dalam hati ingin memiliki.

"Je? Beli apa aja?"

"Em ini. Semangka, pisang, anggur- itu aja sih." Hyunjin mengangguk pelan menanggapi jawaban Jea.

Tiba-tiba suasana hening, hanya suara langkah mereka yang sekarang tertuju pada swalayan yang tak jauh dari parkiran tadi.

"Bentar lagi lulus yakan Je? Kira-kira ada gambaran nggak mau masuk jurusan dan kampus mana?" Tanya Hyunjin memecahkan keheningan dan juga kegugupan diantara mereka.

"Iya ya, gua baru sadar kalau bentar lagi lulus. Jadi belum tau sih mau masuk jurusan dan kampus mana."

"Harus dipikirkan tuh, Je. 3 bulan lagi lulus yakan?"

"Ya pasti, Hyun. Lu sendiri udah punya gambaran jurusan dan kampus?" Tanya Jae balik, Hyunjin tersenyum manis.

"Buat jurusan Seni Rupa dan Desain sih, gua suka aja gitu."

"Kampus mana? ITB?"

Jea dan Hyunjin terkekeh kecil, entahlah seketika suasana membuat mereka sedikit merasa dekat dan nyaman satu sama lain.

"Amin ya ITB, doain gua. Ntar gua doain lu juga." Kata Hyunjin lalu menepuk bahu Jea pelan.

"Aamin, pasti gua doain kok. Kalau gua gimana ya? Bener-bener nggak ada gambaran buat jurusan sama kampus nanti. Kalau kampus sih, Unpad boleh lah ya. Jurusannya itu."

"Coba aja cari tau apa yang diri lu mau, nanti ketahuan."

Jea mengangguk pelan menanggapi ucapan Hyunjin. Setelah itu akhirnya mereka memasuki area swalayan, Hyunjin bergerak mengambil troli didekat pintu masuk lalu kembali mendatangi Jea yang sudah melangkah duluan menuju area khusus buah-buahan.

Hyunjin tertawa kecil saat melihat Jea yang kebingungan, sepertinya sedang mencari Hyunjin. Soalnya tadi pas mau ngambil troli Hyunjin nggak bilang-bilang sedangkan Jea juga langsung jalan aja.

"Cariin ya?" Hyunjin langsung menangkap badan Jea yang hampir aja jatuh karena kaget.

"Ish! Kok ninggalin??? Aku takut sendiri tau!" Jea memukul bahu Hyunjin kasar lalu menjauhkan badannya dari badan Hyunjin.

"Hehe maaf, abisnya masa mau belanja nggak bawa troli?" Hyunjin menarik tangan kanan Jea lalu menaruhnya digagang troli.

"Udah nih sini aja, nggak usah jalan duluan." Kata Hyunjin lalu mengelus kepala Jea pelan.

Jea sekarang

Jea sekarang

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
ex, na jaemin Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang