8

839 91 16
                                    

"Kamu apaan sih? Childish tau nggak sih? Dia disuruh nemanin aku belanja doang."

"Kamu kan bisa minta aku temanin kamu belanja, Jea."

"Jaem, aku tadi itu dirumah Om Brian. Disana ada mamanya, aku juga nggak mau kok diantar sama dia. Tapi mamanya yang maksa." Jea sedikit menekankan kata 'maksa' pada akhir kalimatnya.

Jaemin menghela nafas pelan, menyandarkan punggungnya kesandaran bangku taman tempat mereka berada sekarang.

Jea menatap Jaemin dari samping lalu tersenyum pelan. Jaemin yang berprasangka buruk langsung melirik kearah Jea, "Apasihh senyum-senyum???"

Jea sedikit kaget dengan kelakuan Jaemin yang tiba-tiba kayak bocah ini.
"Salting? Aku nggak liatin kamu ya geer."

Jaemin mengepoutkan bibirnya, membuat Jea yang melihat rasanya pengen culik Jaemin buat dikurung setahunan.

"Bibirnya kenapa ih? Minta dipotong?" Jaemin langsung menatap
Jea dengan puppy eyesnya.

"Yaudah sini." Jea yang paham maunya Jaemin langsung merentangkan tangannya, sedetik kemudian Jaemin udah berhambur memeluk Jea erat.

"Sayang deh."

"Sayang siapa?"

"Kesemek."

Jea mengendus kesal mendengar ucapan Jaemin. Sedangkan Jaemin senang banget bisa jail ke Jea lalu memeluk Jea erat.

"Jeeeeee."

"Why?"

"Nggak papa manggil aja."

Jea terkekeh kecil. Seketika otaknya memutar perkataan Jaemin tadi saat di swalayan.

"Kamu ngapain tadi di swalayan?" Tanya Jea pelan, Jaemin melepaskan pelukannya.

"Nemenin teman, biasa." Jawab Jaemin singkat, namun wajahnya terlihat sedikit panik.

"Yok pulang, aku antar." Jaemin berdiri, mengambil tangan kanan Jea untuk digenggam.

"Aku mau kerumah om Brian, masih mau bantu." Jaemin tersenyum manis ke Jea.

"Iya tau, ayo. Bunda nunggu pasti."


















































Jaemin mengangkat alisnya sebelah, menatap cewek didepannya itu bingung. Sedangkan cewek dihadapannya itu natap Jaemin dengan puppy eyes. Membuat Jaemin sedikit luluh.

"Jaem, beliin gua itu ya?"

"Lo kan punya pacar. Kenapa sama gua mulu sih?" Jaemin memutarkan bola matanya malas.

Cewek itu langsung meluk tangan kiri Jaemin erat. "Cowok gua itu jahat sama gua, Jaem. Mana mau beliin gua ginian." Kata Cewek itu sambil mengambil tas bermerek yang ia idamkan.

"Ya udah ambil, gua bayar."

"Makasih Jaemin sayang."

ex, na jaemin Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang