14

866 86 27
                                    

"Jea? Sudah sadar." Risa menatap Jea yang masih membuka matanya perlahan lalu menatap kesekitarnya.

"Gua dimana?" Tanya Jea pelan, Risa tersenyum kecil.

"Lu dirumah gua, karena lu pingsan jadi gua antar kerumah gua dulu. Nggak papa kan?" Jea mengangguk, lalu mengangkat badannya untuk duduk.

"Oh iya, lu minum obat apa? Gua nggak tau hehe."

"Nggak usah, sudah mendingan kok." Risa mengangguk paham, tak lama seorang cowok mendatangi mereka berdua.

"Kalian mau makan? Aku ada masak tadi, kalau buat Jea bubur aja kali ya?" Cowok itu mengelus kepala Risa lembut, Risa cuman tersenyum sedangkan Jea melongo.

"Loh Hyunjin?" Cowok itu tersenyum.

"Iya, Hyunjin. Lu kenal kan? Jadi, dia pacar gua." Kata Risa dengan malu-malu, Hyunjin tersenyum lalu mencubit pipi Risa pelan.

"Etdah buset, udah punya pacar lu sa?"

"Iyalah, nih gua pacarnya." Saut Hyunjin sewot.

Jea terkekeh pelan, "Jadi ini yang waktu itu lu ceritain?" Hyunjin mengangguk pelan.

Jea mengingat sesuatu tentang ucapan Hyunjin tentang ceweknya...
"Dia yang bikin cerita tentang kita ini. Aku tau apa yang bakal terjadi selanjutnya, kamu hati-hati ya. Jangan terlalu cinta."

Jea memikirkan maksud dari ucapan Hyunjin beberapa minggu lalu itu. Sepertinya sedikit berhubungan dengan apa maksud dari ucapan Hyunjin itu?

Entahlah, sekarang Jea tidak memusingkannya. Sekarang dia harus fokus dengan kesehatannya.

Anyway, Jaemin dan Jirana...

"Ah membuat muak saja." Gumam Jea pelan, sedetik kemudian mereka berjalan menuju ruang makan untuk makan bersama.























"Gimana hubungan lu sama Jaemin?" Tanya Hyunjin random, pasalnya ditengah-tengah membahas kuliah Hyunjin malah menanyakan hal itu.

"Buruk, makin menjauh. Jaemin malah makin dekat sama Jirana, jadi ya sudah lah."

Risa mengangguk paham sambil menyuapkan sepotong daging sapi dengan bumbu bbq kesukaannya.

"Putusin aja, nggak sakit hati apa lu yang punya hubungan sama Jaemin. Tapi yang jalanin Jirana?" Saut Risa santai.

Hyunjin menoleh kearah pacarnya gemes. "Kalau ngomong suka bener." kata Hyunjin sambil menyubit bibir Risa.

"HAJE IH TANGANNYA KEBIASAAN!" Risa mengambil tissue disampingnya, lalu mengelap kasar di bibirnya yang abis dicubit Hyunjin.

"Ada orang, kalau nggak ada nyosor aja." Jea tertawa pelan mendengar jawaban Hyunjin itu.

"Seru banget kalian berdua ya, beda jauh sama gua dengan Jaemin."
Risa dan Hyunjin saling menatap, lalu menatap Jea dengan sedikit rasa kasihan.

"Walaupun gua pacarnya Jaemin, tapi Jaemin jarang banget ngetreat gua sebagai pacarnya. Mungkin dia masih anggap gua teman doang, kadang lucu aja. Dia perlakukan gua sebagai pacar cuman karena dia lagi mood bagus aja, kalau moodnya jelek gua didiemin, atau kadang dia marah."

Akhirnya tau kan Jaemin disini itu gimana? Jea dan Jaemin sudah hampir 10 bulan pacaran, tapi Jea merasa tidak seperti pacaran. Jaemin sweet itu cuman karena lagi dalam mood bagus, kalau lagi nggak mood yaa enggak.

"Gua pikir lu baik-baik aja selama ini sama Jaemin?" Tanya Risa lagi.

"Gua udah putus sama Jaemin, tiga bulan yang lalu. Tapi Jaemin nggak mau kami putus." Dari penjelasan singkat Jea, dapat dilihat kalau mereka semua kaget.

"Jadi, gua sebenarnya sudah anggap kami putus. Tapi Jaemin belum, dia nggak mau putus dari gua."

ex, na jaemin Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang