Chapter 2 : Pertemuan dengan Akatsuki

956 85 1
                                    


Just a Madara Doll





Kakashi dan Gai menoleh saat Naruto dan Rin malah mematung dengan gerakan waspada. Seketika Mereka terkejut melihat kedatangan Tobi dan Deidara dari arah pepohonan

Langsung kedua pria berbaju itu bergegas berada didepan Rin dan Naruto, melindungi mereka agar tidak tertangkap. Tak hanya Kakashi dan Gai, enam orang anbu yang juga bersembunyi mengawasi Rin dan Naruto saat itu ikut keluar.

Rin merasakan jantungnya berpacu cepat. Otaknya berpikir cepat. Namun Rin berusaha menenangkan diri, sebelum akhirnya memutuskan untuk memastikannya sendiri.

Mengeluarkan sebuah kunai dari kantong senjatanya. Sembari mengeratkan pegangannya pada satu-satunya senjata yang dia miliki sekarang.

Sementara tangan kirinya menggenggam erat tangan bocah disebelahnya. Rin sedang berusaha mengumpulkan keberanian untuk kabur dari sini bersama Naruto tentunya, bersama anbu yang menjaganya.

"Aku akan membuat kalian semua menganga melihat seniku, Uhn!" Ujar Deidara bersemangat.

"Deidara senpai sugoi!! Tapi, kau yakin bisa melawan mereka semua?" Tanya Tobi. Entah kenapa pertanyaan Tobi terdengar mengejek di telinga Deidara

"Sialan kau Tobi!! Kau menghinaku, Uhn!!"

Rin yang ada di belakang bingung melihat tingkah konyol mereka berdua. Ia berpikir bahwa Akatsuki adalah orang-orang dingin dan juga sadis. Tapi Ia melihat didepan matanya sendiri, mereka sedikit konyol dari dugaannya

"Kau berlama-lama, senpai. Hajar mereka dengan seni mu!"

"Aku tau, uhn!" Deidara mulai mengeluarkan sesuatu dari telapak tangannya. Yap, sesuatu yang dianggap seni oleh mereka berdua

Kepanikan mulai menguasai dirinya, membuat Rin tidak bisa berpikir sama dengan bocah disampingnya. Menyadari bom tersebut mengarah pada Naruto, Rin segera mendorong tubuh bocah itu hingga terlempar jauh.

Satu gerakan tak terduga, bom tersebut akhirnya telah berhasil mendarat pada kaki kiri sang kunoichi. Rasa sakit yang panas menjalar dari luka baru itu. Membuat tubuh Rin juga terlempar jauh dan terjatuh di tanah

"Rin-san!" Naruto berteriak dari kejauhan, walaupun ia sudah di gendong, di bawa secara paksa oleh anbu untuk pergi dari sini secepatnya. Sedangkan sisanya masih berada disana.

"Akh!" Rin kehilangan keseimbangan, tubuhnya limbung ke tanah, lalu mendarat dengan lutut dan kakinya terlebih dahulu. Beruntung tidak sampai cedera parah, tetapi luka akibat boom Deidara di kakinya yang berdenyut-denyut begitu menyakitkan.

"Senpai, sepertinya senimu.." Tobi berkata ragu

"Diam kau, Tobi! Kau meragukan ku? Akan kubuat mereka lumpuh total kali ini!" Ucapnya marah. Telapak tangannya mulai mengeluarkan seni itu lagi dengan lebih banyak dan besar

"Rin!" Kakashi berteriak, bergegas menuju Rin yang sedang terluka. Namun sayangnya, Tobi lebih cepat. Ia masuk ke dalam tanah kemudian ia keluar tepat didepan Rin

Rin yang melihat Tobi yang tiba-tiba muncul jelas terkejut. Ia melempar shuriken ke arah Tobi, tapi usahanya gagal. Pria itu menghindar.

Dengan gerakan cepat, entah bagaimana Tobi sudah membuat gadis itu tak sadarkan diri karena pukulannya tepat mengenai leher bagian belakang.

"Kita mendapatkannya, senpai!!" Ujarnya kegirangan dan tentunya dengan gerakan cepat gadis itu sudah ditangannya

"Kita berhasil Tobi!" Sahut Deidara dengan senyum kebanggaannya

Kakashi menyadari temannya yang pingsan ditangan Tobi langsung menyerang kembali keduanya "Tak akan kubiarkan kalian membawa Rin!" Kakashi benar-benar marah, ia membuka mata sharingannya

"Sial! Kau membuat aku murka, Uhn!" Sahut Deidara pada pria bersurai abu-abu itu. Deidara malah ikutan emosi melihat mata sharingan Kakashi.

"Takkan kubiarkan kalian mengambil teman kami!" Teriak Gai yang langsung melakukan taijutsu pada Tobi.

"Oiitt" Tobi menghindar dengan lihai serangan Gai. Membuat Gai terkejut. Pria Akatsuki itu kemudian memukul Gai dengan keras hingga membuat pria itu jatuh

Kedua anggota Akatsuki itu pun terbang menaiki burung buatan Deidara dengan membawa Rin tentunya.

"Sial" umpat Kakashi melihatnya

"Kakashi! Kita harus mengejarnya!"

"Itu yang aku pikirkan, Gai. Tapi, kita harus minta bantuan yang lain"

___

Tobi memejamkan kedua matanya sejenak, perlahan untuk menikmati semilir angin. Ada sesuatu hal menggelitik pikirannya hingga ia terus memandangi wajah yang menurutnya 'tidak asing'. Tapi setelah dipikir-pikir, ia tidak ingat apapun. Kepalanya malah bertambah sakit.

Pandangan Deidara beralih pada Tobi memandangi gadis yang pingsan disampingnya itu membuatnya ngeri.

"Kenapa Tobi? Kau suka padanya?" Celetuk Deidara ngasal

Dan Tobi hanya diam saja.

Deidara bingung melihat tingkah Tobi. "Kau belum pernah melihat gadis, Uhn"

"Tobi serius, kepalaku sedikit sakit" Tobi merasakan keanehan, kenapa ia sakit kepala setelah melihat gadis jinchuriki itu?

"Bisakah kita berhenti sebentar senpai?" Tanya Tobi

"Kau gila?" Bentak Deidara menatapnya tak percaya. "Maksudmu aku harus menurutimu istirahat begitu?! Kau anggota Akatsuki tapi kau kalah dengan sakit kepala, uhn" lanjutnya emosi

___

Vote comment and share

JUST A MADARA DOLL { Obito X Rin }Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang