Just a Madara Doll
•
Hari mulai gelap, Tim Minato belum berhasil mengalahkan Pain. Ketiga orang itu sedang merencanakan strategi untuk mengalahkan pria bertindik hitam tersebut.
"Obito, kita tidak bisa menggunakan cara itu."
Obito tersenyum miring mendengar perkataan Kakashi. Ia tahu betul kemampuan dan teknik yang digunakan Pain. Seharusnya dia diam saja. Pikirnya. "Ikuti saja, Kakashi. Aku tau kelemahannya."
Pain melirik pria bersurai hitam itu yang masih memakai jubah Akatsuki hanya saja namun tidak menggunakan topengnya.
"Aku tidak menyangka kau melawanku." Pain menyipitkan matanya, benar-benar tidak menyangka bahwa orang yang ada dibalik layar Akatsuki sekarang malah melindungi Konoha. "Siapa sebenarnya kau? Yang mengaku-ngaku sebagai Uchiha Madara selama ini."
Rin dan Kakashi terkejut mendengarnya "Ma-Madara?" Gadis itu melirik ke arah Obito
Kakashi mengerutkan dahinya, 'Madara? Itu berarti.... kau yang membunuh Minato sensei?' batinnya
Obito tersenyum miring, "Tidak ada waktu bicara, Nagato." Ia membuang jubahnya ke sembarang arah "Kau sekarang lawanku!"
_____
"Tsunade-sama!" Panggil seorang anbu yang berlari menuju Godaime Hokage.
"Lapor, pria Akatsuki berhasil kabur dari penjara!" Lanjutnya
Tsunade yang mendengarnya langsung naik darah "Bagaimana bisa?!" Tanyanya emosi.
"Maafkan kami, para anbu sedang tidak fokus dalam penjagaan."
"Sial" Umpat Tsunade
"Tapi, Tsunade-sama dia bersama seorang gadis!" Tambahnya
"Siapa?"
"Kami tidak tau, tapi ciri-ciri nya terdapat dua tanda ungu dipipinya"
Tsunade mengepalkan tangannya, Ia berpikir gadis itu pasti Rin "Sekarang cari tau keberadaan mereka!" Perintah Tsunade
"Baik!"
Tsunade pun melanjutkan tugasnya untuk mengobati para ninja dan warga konoha menggunakan katsuyu
_____
"Kakashi!" Rin khawatir saat Kakashi lagi-lagi terkena serangan Pain.
"Kau membuat marah, sialan!" Jerit Rin yang kemudian taijutsu untuk menyerang Pain
"Bodoh, taijutsu seperti ini tak mempan."
Gadis itu berniat memukul Pain menggunakan chakra khusus yang ada ditangannya untuk mengacaukan sistem saraf lawannya, dengan begitu musuh akan menjadi lumpuh. Namun sayangnya Pain menghindar dengan lihai. Sebagai gantinya pria itu menyerang balik yang tak disangka-sangka sebelumnya.
"Bansho tensei"
Pria bersurai oranye itu menarik ketiganya agar semakin dekat. Kakashi, Rin dan Obito pun semakin dekat ke arah Pain
'Aku harus menggunakan kamui untuk menyerap besi hitam itu
tapi.... aku tidak bisa menyerap tiga besi itu sekaligus' Batin ObitoDidepan sudah ada benda tajam yang akan menusuk mereka. Kakashi segera membuka mata sharingannya lagi walaupun ia sudah sangat kelelahan.
Pria bersurai abu-abu itu melihat Rin dan Obito khawatir, Ia lalu mempunyai inisiatif untuk menyelamatkan Obito dari serangan itu menggunakan kamuinya
Sementara Pria Uchiha itu menyelamatkan Rin. "Kamui!" Ujar mereka berdua bersamaan
Jlebb
Kakashi hendak melangkahkan kakinya tapi tidak bisa, benda tajam itu sudah mengenai perutnya. Tersungging senyuman dibalik maskernya. Ia merasa lega telah membalas kebaikan Obito saat pria Uchiha itu menyelamatkan dirinya dari reruntuhan batu.
Kakinya sudah tak mampu lagi berdiri karena menahan rasa sakit yang luar biasa saat benda tajam itu menusuk perutnya. Ia hampir saja jatuh ke tanah, akan tetapi dengan cepat Obito menangkap tubuh Kakashi dan membawanya ke tempat yang aman disusul dengan Rin.
Sementara Rin segera menggunakan ninjutsu medis nya, setetes demi setetes air mata jatuh mengenai pipinya. Semakin lama semakin deras sehingga wajah Rin nampak basah.
"Kakashi, bertahanlah! Rin sedang berusaha menyembuhkanmu!" Teriak Pria Uchiha itu, khawatir.
Obito merasakan matanya mulai memanas. "Kumohon." Obito mengedipkan matanya, dan yang benar saja Pria Uchiha itu menangis didepan Kakashi
"Obito, aku tidak menyangka kau masih cengeng." Kakashi tersenyum, suaranya mulai pelan.
"Jangan banyak bicara!" Perintah Obito semakin cemas
Rin akhirnya berhasil mengeluarkan besi hitam dari perutnya. Kakashi nampak meringis kesakitan saat Rin mencabutnya. "Gawat, Kakashi kau mengeluarkan banyak darah!" Gadis itu semakin panik
Uhukk
Kakashi batuk darah, keduanya semakin panik. "Rin! Apa yang kau lakukan?" Tanya Obito bingung saat melihat gadis itu mengeluarkan perlengkapan medis nya "aku akan menjahit lukanya disini" jawabnya tegas
Obito memandangi keduanya, "Rin, jangan melakukannya disini" Gadis itu lalu berhenti
"Kau dan Kakashi akan pergi di dimensiku" ujar Obito mengaktifkan mangekyou sharingannya
"Sementara aku sendiri yang akan menghentikan Pain"
_____
"Hokage-sama! Lapor, pria Akatsuki yang kabur tadi sedang melawan Pain!" Lapor seorang bawahan Tsunade
Wanita pirang itu mengerutkan keningnya, "Apa yang terjadi?" Tanya Tsunade bingung. "Apa ada seseorang yang bersamanya di sana?"
"Tidak, hanya berdua saja. Mereka berdua sedang bertarung." Jelas pria bawahan Tsunade
Tsunade menggigit bibir bawahnya, Ia lalu mengingat beberapa waktu lalu Rin yang bersikeras untuk membebaskan Obito "Sial, apa direncanakan pria Uchiha itu?"
_____
Vote comment and share
KAMU SEDANG MEMBACA
JUST A MADARA DOLL { Obito X Rin }
FanfictionObito Uchiha kehilangan ingatannya setelah tertimpa batu pada perang dunia shinobi ke-tiga. Ia kemudian diselamatkan oleh Madara Bagaimana jika Rin masih hidup? • Pairing/Character : [ Obito x Rin ] Genre : Romance, Friendship, Slice of life, etc ...