Chapter 10 : Semakin dekat

688 65 8
                                    


Just a Madara Doll

Rin menutup mulutnya yang hampir saja menganga. Dipikirannya hanya ada Obito sekarang. Mempunyai satu mata, buruk rupa sebelah dan amnesia. Kecerdasan Rin lebih dari cukup untuk mengetahui kode-kode yang baru saja diucapkan.

'Tidak mungkin' Rin masih meyakinkan dirinya bahwa pria ini bukanlah Obito

Tobi menyipitkan matanya 'kenapa dia sekaget itu? Apa dia tau sesuatu?'

"Ceritakan apa yang kau pikirkan." Paksa Tobi

Rin terdiam sesaat, "Aku mengingat teman lamaku. Dia tertimpa batu pada saat perang dunia shinobi ke-tiga" Jawab Rin hati-hati, melirik Tobi yang tida ia ketahui bagaimana ekspresinya sekarang.

Tobi terbelalak di balik topeng, tangannya gemetar. Ingatan terakhir yang Ia miliki pada saat Madara membawanya adalah tertimpa reruntuhan batu. Tangannya kembali memegang kepalanya yang terasa sakit

Rin yang melihat Tobi itu jadi panik, gadis itu memegang tangannya agar pria itu tenang.

"Tobi..." Rin khawatir melihat Tobi yang seperti itu. Ia lalu mengambil sesuatu semacam aromatherapy dari kantongnya saat melihat pria itu berdiri.

"Aku akan pergi."

"U-uh..." Rin bergumam tidak jelas, merasakan kekecewaan aneh yang diam-diam merasuki hatinya. Dengan memaksakan seulas senyum, dia mengangguk. "Baiklah.."

Tobi memandangnya beberapa saat lagi sebelum sudut bibirnya berkedut, seperti sedang menahan senyum. Pria itu kemudian menerima sebuah botol kecil yang Rin berikan padanya.

Setelah Tobi pergi, Rin hanya memandang kosong. Kepalanya ditelengkan, dahinya berkerut seperti sedang mencoba berpikir siapa orang itu. Lalu dia tersentak dan buru-buru beranjak dari tempatnya.

Rin baru saja akan membuka mulut untuk memanggilnya ketika pria itu melesat pergi, tapi ia menghilang bersama hembusan angin.

Rin kembali menutup bibirnya dengan kecewa, diiringi helaan napas berat. Padahal baru saja ia akan bertanya kapan dirinya bisa bertemu lagi.

___

Rin berjalan agak pincang dari kejauhan menuju ke tempat teman-temannya dan ia melihat hanya ada Kakashi yang duduk di bangku buatan Yamato sambil membaca novel karangan Jiraiya- tanpa masker
sementara Yamato dan Naruto sedang latihan

"Kakashi." Panggil Rin mengejutkan pria itu yang sedang asyik membaca novel

"Rin?" Kakashi segera membenarkan posisi duduknya "Kenapa kau lama sekali?"

Kakashi melirik Rin, bajunya bahkan lebih kotor dari sebelumnya, rambutnya acak-acakan dan berkeringat.

"Kau berbohong padaku."

Rin hanya menunduk, tidak mampu berkata apa-apa saat Kakshi memperhatikan penampilannya.

Kakashi melihat kaki gadis itu yang terluka "Kau terkilir?" Tanyanya

"Iya, itulah kenapa aku lama sekali. Ta-tadi aku terpeleset karena licin." Jawab Rin, lagi-lagi berbohong

"Kau pikir aku percaya?" Balas Kakashi pedas, "Kau pasti menemui pria Akatsuki itu lagi." 

JUST A MADARA DOLL { Obito X Rin }Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang